xcviii
5.1.9 Identitas Responden Berdasarkan Lama Masa Hukuman yang Telah Dijalani
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Masa Hukuman yang Telah Dijalani
No. Lama Masa Hukuman
yang Telah Dijalani Frekuensi
1 1 - 2 Tahun
24 42
2 2 - 3 Tahun
17 30
3 3 - 4 tahun
8 14
4 4 - 5 Tahun
5 8,70
5 5 Tahun keatas
3 5,30
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Tabel 5.7 di atas sangat berhubungan dengan tabel 5.8. Vonis atau hukuman yang dijatuhi sesuai dengan tindak pidana masing-masing responden harus dijalani
dengan mengikuti program pembinaan yang ada di Lembaga pemasyarakatan. Berdasarkan tabel 5.8, responden yang telah menjalani masa hukuman dari 1
tahun-2 tahun sebanyak 24 orang 42, masa hukuman yang telah dijalani dari 2 tahun-3 tahun sebanyak 17 orang 30, masa hukuman yang telah dijalani dari 3
tahun-4 tahun sebanyak 8 orang 14, masa hukuman yang telah dijalani dari 4 tahun - 5 tahun sebanyak 5 orang 8,70 dan masa hukuman yang telah dijalani 5
tahun tahun keatas sebanyak 3 orang 5,30.
xcix
5.2 Analisa Data Penelitian Dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, dapat diketahui
respon narapidana terhadap program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai. Analisis terhadap respon ini terbagi atas tiga variabel, yaitu persepsi, sikap
dan partisipasi narapidana.
5.2.1 Persepsi Responden Terhadap Program Pembinaan
Persepsi narapidana Lembaga pemasyarakatan Klas II A Binjai adalah suatu proses kognitif dalam memahami informasi tentang program pembinaan, melalui
penglihatan, pendengaran, penghayatan dan perasaan yang akan disajikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.9 Pengetahuan Responden Tentang Adanya Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengetahui 47
82,50 2
Kurang Mengetahui 7
12,30 3
Tidak Mengetahui 3
5,20
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan
Rakhmat, 2005:51. Pengetahuan responden mengenai adanya pelaksanaan program pembinaan berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui, bahwa mayoritas responden yaitu
sebanyak 47 orang 82,50 mengetahui adanya program pembinaan sedangkan sebanyak 7 orang responden 8,3 kurang mengetahui adanya program pembinaan
c dan sebanyak 3 orang responden 5,20 tidak mengetahui adanya program
pembinaan. Program pembinaan dirasakan memang diperlukan keberadaannya mengingat
program pembinaan ini berupaya untuk membina dan mengembalikan narapidana ke dalam kesatuan hidup masyarakat yang baik dan berguna dalam kehidupan
bermasyarakat.
Tabel 5.10 Sumber Informasi Tentang Program Pembinaan Pertama Kali
No. Kategori
Frekuensi 1
Petugas Pemasyarakatan 47
82,45 2
Sesama Narapidana 10
17,55
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui sebanyak 47 orang responden 82,45 menjawab bahwa petugas pemasyarakatan adalah sumber informasi
mengenai program pembinaan dan sebagian mengetahuinya dari pidato kepala pemasyarakatan ketika adanya suatu acara yang dilaksanakan di lembaga
pemasyarakatan ini. Sebanyak 10 orang responden 17,55 mengetahui dari sesama narapidana yaitu adanya sosialisasi yang dilakukan oleh petugas
pemasyarakatan dan menghimbau agar para narapidana juga memberitahu kepada para sesama narapidana mengenai program pembinaan yang akan dilaksanakan.
ci
Tabel 5.11 Pengetahuan Responden Tentang Pengenalan Program Pembinaan oleh
Pembina Petugas Pemasyarakatan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengetahui 42
73,70 2
Kurang Mengetahui 9
15,80 3
Tidak Mengetahui 6
10,50
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa rata-rata responden mengetahui adanya penjelasan yang diberikan oleh petugas pemasyarakatan mengenai program
pembinaan yang akan dilaksanakan sehingga nantinya memudahkan para narapidana untuk menjalankan program mereka. Penjelasan-penjelasan yang diberikan
mencakup segala jenis kegiatan yang akan dilakukan dan bagian-bagiannya. Selain itu juga dijelaskan mengenai manfaat dan tujuan dibuat program tersebut sehingga
nantinya dalam pelaksanaan program tidak banyak lagi kendala yang dihadapi. Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui, bahwa sebanyak 42 orang responden
73,70 mengetahui adanya pengenalan program pembinaan oleh petugas pemasyarakatan. Dari hal tersebut, petugas pemasyarakatan yang bertanggung jawab
melakukan pembinaan terhadap narapidana atau tahanan di lembaga pemasyarakatan sudah melakukan tugasnya dengan baik yaitu dengan adanya pengenalan program
pembinaan.
cii
Tabel 5.12 Mengerti Tidaknya Responden Tentang Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengerti 44
77,20 2
Kurang Mengerti 10
17,50 3
Tidak Mengerti 3
5,30
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui, bahwa sebanyak 44 orang responden 77,20 mengerti tentang apa yang dimaksud dengan program pembinaan.
Penjelasan yang mendetail dari para petugas akan memudahkan responden untuk memahami tentang program pembinaan yang akan dilakukan. Jika responden sudah
memahami mengenai program pembinaan tersebut maka dalam pelaksanaan program tidak akan ditemui banyak kesulitan. Menurut pendapat salah satu responden yaitu
saudara Rifki Husaini Purba mengatakan bahwa : “pada dasarnya program pembinaan adalah arah pelayan, pembinaan dan
bimbingan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan ini adalah untuk memperbaiki tingkah laku para narapidana dan tahanan agar tidak
melakukan kesalahan lagi “.
Sebanyak 10 orang responden 17,50 kurang mengerti tentang apa yang dimaksud dengan program pembinaan ini dikarenakan kurang memahami istilah
program tersebut walaupun secara umum para responden mengetahui adanya kegiatan kerohanian, bidang kerja yang merupakan wujud nyata dari program
pembinaan. Dan sebanyak 3 orang responden 5,30 tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan program pembinaan dikarenakan para responden tidak mendapat
informasi dan tidak pernah hadir dalam sosialisasi program pembinaan tersebut.
ciii
Tabel 5.13 Pengetahuan Responden Mengenai Jenis-Jenis Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengetahui 39
68,40 2
Kurang Mengetahui 11
19,30 3
Tidak Mengetahui 7
12,30
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.12 nampak bahwa responden yang mengerti akan penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan program pembinaan itu akan mudah
mengetahui jenis-jenis program pembinaan yang dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan. Tetapi lain hal dengan mereka yang kurang mengerti bahkan tidak
mengerti mengenai penjelasan yang diberikan maka mereka pun tidak akan mengetahui jenis-jenis program pembinaan tersebut.
Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui, bahwa sebanyak 39 orang responden 68,40 mengetahui jenis-jenis program pembinaan. Menurut salah satu responden
dalam penelitian ini yaitu saudara Muhammad Irfan yang mengalami tindak pidana narkotika mengatakan bahwa :
“Dalam memberikan penjelasan tentang program pembinaan dijelaskan pula tentang jenis-jenis kegiatan dalam program pembinaan. Salah satu
jenis program pembinaan yang ada di lembaga pemasyarakatan ini dan yang menarik minat saya adalah olahraga. Olahraga ini dapat bermanfaat
bagi kesehatan saya“.
Adapun jenis-jenis program pembinaan yang dilaksanakan oleh lembaga pemasyarakatan Klas II A Binjai adalah pembinaan kepribadian dan pembinaan
kemandirian.
civ
Tabel 5.14 Pengetahuan Responden Mengenai Tujuan Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengetahui 36
63,20 2
Kurang Mengetahui 14
24,60 3
Tidak Mengetahui 7
12,20
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui, bahwa 36 orang responden 63,20 mengetahui apa tujuan dari adanya program pembinaan yang ada di lembaga
pemasyarakatan Klas II A Binjai. Program pembinaan ini bertujuan sebagai suatu sistem pembinaan terhadap para pelanggar hukum dan sebagai pengejawantahan
keadilan yang bertujuan untuk mencapai reintegrasi sosial atau pulihnya kesatuan hubungan antara narapidana dengan masyarakat.
Sebanyak 14 orang responden 24,60 kurang mengetahui tujuan program pembinaan dan sebanyak 7 orang responden 12,20 tidak mengetahui tujuan
program pembinaan. Hal ini disebabkan, karena kurangnya informasi mengenai program pembinaan ini dan tidak jarang para narapidana menganggap bahwa
program pembinaan ini hanya bertujuan hanya untuk mengisi waktu luang para narapidana yang ruang geraknya terbatas yaitu hanya di dalam lembaga
pemasyarakatan selama menjalani masa hukuman.
cv
Tabel 5.15 Pengetahuan Responden Mengenai Manfaat Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengetahui 34
59,70 2
Kurang Mengetahui 15
26,30 3
Tidak Mengetahui 8
14
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Seseorang yang mengetahui manfaaat suatu program akan cenderung untuk lebih merespon positif program tersebut. Tujuan suatu program biasanya sejalan
dengan manfaat dari adanya program tersebut. Dengan tercapainya suatu tujuan maka dapat dirasakan secara langsung manfaatnya. Tujuan bisa diartikan sebagai
sesuatu yang ingin dicapai, serta manfaat yaitu apa yang didapat atau yang bisa berguna bagi seseorang.
Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui, sebanyak 34 orang responden 59,70 mengetahui manfaat program pembinaan. Hal ini disebabkan karena para
narapidana sudah mengetahui terlebih dahulu apa tujuan dari program pembinaan tersebut. Adapun manfaat dari program pembinaan adalah dengan adanya program
tersebut diharapkan para narapidana agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dan sebagai bekal keterampilan hidup setelah kembali dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebanyak 15 orang responden 26,30 kurang mengetahui manfaat program pembinaan dan sebanyak 8 orang responden 14 tidak mengetahui manfaat
program pembinaan.
cvi
Tabel 5.16 Pengetahuan Responden Mengenai Tata Cara Pelaksanaan
Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Mengetahui 37
65 2
Kurang Mengetahui 12
21 3
Tidak Mengetahui 8
14
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Dalam suatu program, diperlukan adanya tata cara pelaksanaan yang tepat untuk melaksanakan program tersebut. Tujuannya adalah supaya lebih mudah
dimengerti untuk selanjutnya dapat dijalankan dan dilaksanakan oleh para narapidana.
Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui, sebanyak 37 orang responden 65 mengetahui tata cara pelaksanaan program pembinaan yaitu bagaimana langkah-
langkah pelaksanaan program pembinaan oleh lembaga pemasyarakatan Klas II A Binjai. Langkah-langkah inilah yang menjadi pedoman bagi para narapidana dalam
mengikuti serta berpartisipasi di dalam pelaksanaan kegiatan. Tata cara yang dimaksud dalam pelaksanaan program pembinaan adalah para
narapidana harus memiliki sikap yang sopan dan perilaku yang lebih baik dari sebelum masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan. Misalnya dalam pelaksanaan
Pembebasan Bersyarat PB, seorang narapidana harus memiliki perilaku yang baik dan mendapat persetujuan dari pihak keluarga dalam menjalani PB, serta harus ada
yang menjamin keberadaan narapidana setelah berada di luar lembaga pemasyarakatan.
cvii Sebanyak 12 orang responden 21 kurang mengetahui tata cara pelaksanaan
program pembinaan dan sebanyak 8 orang responden 14 tidak mengetahui tata cara pelaksanaan program pembinaan. Hal ini disebabkan karena mereka jarang ikut
berpartisipasi di dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan tidak memiliki minat untuk mengikuti program pembinaan tersebut.
5.2.2 Sikap Narapidana Terhadap Program Pembinaan