Sample size Normalitas Data

li Menggambarkan hubungan antara variabel-variabel laten atau antar variabel eksogen dengan variabel laten Digunakannya SEM karena SEM mempunyai kelebihan diantaranya adalah : a. Menyediakan metode yang langsung menangani multi hubungan secara simultan, sekaligus memberikan pengujian statistik yang efisien. b. Kemampuannya untuk mengakses hubungan secara komprehensif membuat SEM dapat menyediakan transisi antara eksploratori ke analisis konformatori. Beberapa asumsi dan persyaratan penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan metode SEM adalah sample size , normalitas data, dan outlier. Penjelasannya adalah :

a. Sample size

Ukuran sampel memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil. Ukuran sampel akan menghasilkan dasar untuk mengestimasi kesalahan sampling. Dengan menggunakan metode estimasi yang paling populer dalam analisis SEM, yaitu menggunakan Maximum Likehood ML, minimum diperlukan sampel sebanyak 100 sampel. Ketika sampel dinaikkan diatas 100 sampel, metode ML akan meningkat sensitivitasnya untuk mendeteksi perbedaan antara data yang ada. Begitu jumlah sampel menjadi lebih banyak lagi, yaitu diatas 400-500, maka metode ML menjadi sangat sensitif dan akan menghasilkan perbedaan secara signifikan, sehingga ukuran goodness-of fit menjadi jelek. Jadi, dapat direkomendasikan bahwa ukuran sampel antara 100-200 harus digunakan untuk metode estimasi ML Gozali, 2004.

b. Normalitas Data

lii SEM mensyaratkan data berdistribusi normal. Jika data berdistribusi sangat tidak normal non normal, hasil analisis dikhawatirkan menjadi bias. Uji normalitas yang dilakukan pada SEM mempunyai dua tahapan. Pertama adalah menguji normalitas untuk semua variabel, sedangkan tahap kedua, adalah pengujian normalitas semua variabel secara bersama-sama, yang disebut dengan multivariate normality. Hal ini disebabkan jika setiap variabel normal secara individu, tidak berarti jika diuji secara bersama multivariate juga pasti berdistribusi normal. Hal-hal yang terkait dengan uji normalitas adalah : · Menghitung cr dari tingkat kemiringan skewness sebuah variabel. · Menghitung cr dari tingkat keruncingan kurtosis sebuah variabel · Menghitung distribusi data secara keseluruhan multivariat · Membandingkan cr skewness maupun kurtosis dengan standar tertentu. Sebuah ditribusi dikatakan normal jika data tidak miring kekiri atau kekanan disebut simetris dengan nilai s kewness adalah 0, serta mempunyai keruncingan yang ideal angka kurtosis adalah 0. Namun angka tersebut sulit didapat dalam praktek. Karena itu yang akan diuji adalah seberapa miring atau seberapa runcing sebuah distribusi, sehingga masih dapat dianggap normal, walaupun tidak benar- benar berdistribusi normal. Angka pembanding adalah angka z. Angka tersebut didapat dengan melihat tabel z. Pada umumnya digunakan tingkat kepercayaan 99 . Pada tingkat kepercayaan tersebut, tingkat signifikasi adalah 100-99=1, dan angka z adalah ± 2.58. Dengan demikian, sebuah distribusi dikatakan normal jika angka cr skewnwess atau angka cr kurtosis ada diantara -2.58 sampai +2.58. Jika liii angka-angka tersebut ada dibawah -2.58 atau diatas +2.58, distribusi dapat dikatakan tidak normal.

c. Outlier

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Pemediasi.

0 2 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi Di Bank Syariah Mandiri Cabang Surakarta.

0 3 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada UD. Adi Mbarep Sukoharjo).

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada UD. Adi Mbarep Sukoharjo).

0 1 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggansebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slam

0 1 12

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggansebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slam

0 3 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PERSEPSI HARGA DAN INOVASI PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI PT. KAI (PERSERO).

0 0 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening Pada Warung Nasi Ibu Sri Medan

0 0 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Pelanggan Toko Grosir Mursid) Margono

0 1 9