lix CR untuk setiap konstruk nilainya lebih besar dari nilai kritisnya untuk tingkat
signifikansi 0.05 nilai kritis 1.96.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Warung makan Es Masuk Mojolaban merupakan perluasan wilayah jangkauan dari warung makan Es Masuk Kratonan Solo yang menjadi cikal bakal
berdirinya warung makan Es Masuk di wilayah kota Solo.
lx Pada awalnya warung makan ini belum mempunyai nama karena masih
bersifat pedagang kaki lima yang mangkal di pinggir jalantrotoar jalan Kratonan Solo dengan resiko sewaktu-waktu dapat digusur dari tempat mangkalnya. Diawali
pada medio tahun 1957, sepasang suami istri bernama Puspowiryono sebagai keluarga muda dengan seorang anak kecil berumur tiga tahun sepakat mencari
nafkah dengan berjualan es dan makanan di pinggir jalan Kratonan Solo yang berjarak sekitar 4 km dari tempat tinggalnya. Kenapa tempat itu dipilih sebagai
tempat mangkalnya? Jawabannya sederhana, yaitu karena tempat itu cukup ramai. Semula memang pilihan itu hanya berdasarkan pertimbangan bahwa tempat itu
cukup ramai, banyak orang berlalu lalang ditempat itu tanpa mempertimbangkan dari sudut lain. Namun bila ditinjau secara keilmuan, ternyata lokasi ini cukup strategis,
yaitu karena berada persis di sebelah timur terminal bis antar kota yang sering disebut dengan Stanplat Bus Harjodaksino atau Gemblegan dan juga dekat dengan
Keraton Surakarta, serta dekat pula dengan pusat perbelanjaan kain batik terbesar di Jawa Tengah, yaitu Pasar Klewer. Melalui terminal ini banyak aktivitas masyarakat
baik dalam maupun luar kota Solo yang menggunakan sarana transportasi umum ini untuk melakukan kegiatan bisnis ke Pasar Klewer ataupun kegiatan kepariwisataan
ke Keraton Solo, sehingga memberi pengaruh pada kegiatan sektor ekonomi disekitarnya, termasuk penyediaan makanan dan minuman yang dikelola oleh Bapak
Ibu Puspowiryono ini. Seiring dengan berkembangnya dinamika perkembangan pemanfaatan
tata ruang kota Solo pada tahun 1960 ada kebijakan pemerintah daerah kota Solo melarang pemakaian trotoar untuk tempat berjualan kaki lima. Oleh karena itu Bapak
lxi Ibu Puspowiryono berinisiatif untuk memindahkan tempat jualannya ke dalam
pekarangan rumah. Mengingat pekarangan tersebut berpagar tembok tinggi sehingga tidak tampak dari luar, sedangkan warung ini sudah cukup banyak mempunyai
pelanggan, maka agar tidak mengecewakan para pelanggan, maka ditempat mangkalnya semula diberi tanda tulisan “Es nya masuk mas”. Tanda ini
dimaksudkan untuk memberi tahu para pelanggan bahwa warung es langganannya pindah di dalam halaman. Selanjutnya dari para pelangan sendiri menyebutnya
menjadi warung makan Es Masuk. Karena nama ini cukup komunikatif dan mudah diingat oleh para pelanggan sendiri, maka Bapak Ibu Puspowiryono mengukuhkan
trade mark
warungnya dengan sebutan warung makan Es Masuk. Pendiri warung makan Es Masuk ini tidak memiliki pendidikan formal
atau pengalaman dalam mengelola warung makan, tapi warung makan ini tetap eksis dan bahkan berkembang dengan memiliki cabang di tiga tempat yang berbeda. Hal
ini disebabkan karena pendiri warung makan ini tetap konsisten dengan prinsipnya dalam menggunakan manajemen keluarga antara lain :
1. Modal sendiri, tidak mau menggunakan modal berupa pinjaman uang baik
pada bank maupun perorangan. 2.
Karyawani diperlakukan sebagai keluarga sendiri sehingga memiliki kebersamaan dan tanggung jawab.
3. Tidak mementingkan mencari keuntungan, tapi kepuasan pelanggan.
4. Tetap menjaga kualitas dan kuantitas demi memperoleh kepuasan pelanggan.
5. Harga dapat dijangkau oleh semua golongan masyarakat.
lxii Disamping itu pendiri warung makan Es Masuk ini tetap menggunakan
istilah “warung makan” dengan maksud agar masyarakat kelas bawah mempunyai image bahwa mereka mampu untuk makan dan minum di warung itu. Hal ini
disebabkan karena konotasi warung adalah tempat mangkalnya masyarakat berpenghasilan rendah, maka siapapun tidak akan ragu-ragu untuk datang mencoba
dan akhirnya menjadi pelanggan. Melalui image yang telah terbangun inilah warung makan Es Masuk tetap eksis dan berkembang dengan tiga cabangnya, yang salah
satunya adalah warung makan Es Masuk Mojolaban.
B. Karakteristik Sampel