Uji Validitas Uji Reliabilitas

xliv Dalam analisis data yang dilakukan penulis, terdapat dua langkah yang dilakukan, yang pertama adalah menghitung kembali kuesioner yang dikembalikan kepada penulis untuk dianalisa lebih lanjut. Langkah kedua adalah menganalisa data kuesioner yang kembali yang dapat dimasukkan dalam analisis. Setelah analisis data dilakukan, penulis melanjutkan dengan pengujian instrumen penelitian. Suatu alat ukur atau instrumen pengumpul data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, sehingga data yang diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang menyesatkan atau bias.

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Arikunto, 2002. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pernyataan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Dengan menggunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas tinggi, maka hasil penelitian akan mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pengujian validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor dengan bantuan program SPSS. Uji validitas dilakukan pada kuesioner yang telah dibagikan kepada responden, yaitu pelanggan Warung Makan Es Masuk Mojolaban yang sudah melakukan minimal tiga kali kunjungan ke Warung Makan Es masuk Mojolaban. Validitas dinyatakan secara empiris oleh koefisien validitas yang disebut Corrected item – Total Correlation r Santoso, 2000, yang kemudian nilai ini di konsultasikan dengan nilai r tabel. Jika koefisien validitas r hitung r xlv tabel, maka pernyataan tersebut valid, tetapi jika koefisien validitas r hitung r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid. Didalam uji validitas ini dikenal adanya istilah Validitas Konstruk Construk Validity , yaitu metode pengujian validitas yang digunakan untuk melihat hubungan antara hasil pengukuran suatu alat ukur dengan konsep yang melatarbelakanginya. Jadi validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan pengetahuan tentang konsep atau sifat dimensi yang diukur. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuktikan bahwa suatu alat ukur mempunyai validitas konstruk adalah dengan analisis faktor Uma Sekaran, 2006

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2002. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, akan tetap sama. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan. Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur yang berupa kuesioner yang digunakan konsisten atau tidak. Tehnik yang digunakan peneliti dalam uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dengan bantuan program SPSS 10 for Windows. Secara umum, reliabilitas yang kurang dari 0,60 dianggap lemah, reliabilitas pada range 0,70 adalah dapat diterima acceptable , dan reliabilitas diatas 0,80 adalah baik. Sekaran, 2006. xlvi Ukuran reliabilitas yang lain adalah variance extracted sebagai pelengkap ukuran construct reliability . Berikut ini rumus untuk menghitung construct reliability dan variance extracted : Construct Reliability = j loading std loading std Î å + å å 2 2 Variance Extracted = j loading std loading std Î å + å å 2 2 Hasil Variance Extracted VE diatas 0,5 dapat dijadikan tanda adanya konvergensi yang memadai bila dari hasil perhitungan VE didapati hasil yang positif dan diatas 0,5 menandakan adanya arah hubungan yang positif dan hubungan keduanya adalah searah.

H. Analisis Faktor

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Pemediasi.

0 2 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi Di Bank Syariah Mandiri Cabang Surakarta.

0 3 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada UD. Adi Mbarep Sukoharjo).

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada UD. Adi Mbarep Sukoharjo).

0 1 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggansebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slam

0 1 12

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggansebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slam

0 3 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PERSEPSI HARGA DAN INOVASI PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI PT. KAI (PERSERO).

0 0 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening Pada Warung Nasi Ibu Sri Medan

0 0 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Pelanggan Toko Grosir Mursid) Margono

0 1 9