xlvii Tujuan dari dilakukannya analisis faktor adalah Solimun, 2002 :
a. Mereduksi jumlah variabel yang banyak untuk pengolahan data
selanjutnya dengan tetap mempertahankan informasi awal yang terkandung dalam variabel sebanyak mungkin.
b. Memberikan perbedaan kualitatif dan kuantitatif data, misalnya jumlah
dan karakter dimensi yang mendasari variasi suatu set variabel. c.
Menguji hipotesis perbedaan kualitatif dan kuantitatif yang terdapat di dalam data.
Terdapat dua jenis analisis faktor, yaitu analisis faktor eksploratori dan analisis faktor konfirmatori yang akan dijelaskan berikut ini Solimun, 2002 :
1. Analisis Faktor Eksploratori
Exploratory F actor Analysis
Analisis ini dilakukan pada faktor-faktor suatu model yang belum diketahui struktur atau teori dasar yang melandasinya. Dengan analisis faktor eksploratori ini,
dapat ditentukan hubungan yang mungkin dari suatu model yang umum, mengidentifikasikan struktur faktor-faktor dalam model tersebut melalui data
empirik yang diperoleh.
2. Analisis Faktor Konfirmatori
Confirmatory F actor Analysis
CFA
Analisis ini dilakukan untuk menguji atau kongkonfirmasi secara empirik struktur ketepatan model, yang dibangun berdasarkan suatu konsep teori tertentu.Alat
analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah indikator-indikator yang ada memang benar-benar dapat menjelaskan sebuah konstruk. Dalam penelitian ini,
dengan CFA dapat diuji apakah indikator-indikator fasilitas fisik, penampilan
xlviii karyawan yang rapi, dan visualisasi layanan yang menarik benar-benar dapat
menjelaskan konstruk tangible yang bersifat laten. Dengan melakukan CFA, dapat saja sebuah indikator dianggap tidak secara kuat berpengaruh atau dapat menjelaskan
sebuah konstruk. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk CFA ini adalah program AMOS.
I. Analisis
Structural Equation Modelling
SEM
Pengujian model yang digunakan penulis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode statistik multivariat
Structural Equation Model
SEM dengan bantuan program AMOS 5.
Structural Equation Modelling
SEM adalah tehnik statistik multivariat yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi korelasi yang
bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan antar
konstruk Santoso, 2007. Dari pengertian diatas terlihat bahwa SEM lebih digunakan untuk melakukan
confirmatory analysis
daripada
exploratory analysis
. Sebuah model dibuat berdasarkan teori tertentu, kemudian SEM digunakan untuk
menguji apakah model tersebut dapat diterima ataukah ditolak.
Structural Equation Modelling
SEM adalah sebuah tehnik statistik
multivariate
yang mengkombinasikan analisis regresi korelasi dan analisis faktor, untuk mengestimasi serangkaian hubungan yang terkait secara simultan. SEM dapat
menguji serangkaian keterkaitan secara simultan, sementara tehnik
multivariate
lainnya hanya dapat menguji satu hubungan saja Hair, 1998. Teknik
Structural
xlix
Equation Modelling
SEM merupakan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah rumit yang dihadapi oleh manajemen.
Tahapan-tahapan pokok dalam SEM : 1.
Membuat sebuah model SEM. Sebuah model dengan berdasar teori tertentu dibuat dalam bentuk diagram gambar.
2. Menyiapkan disain penelitian, dalam hal ini dilakukan pengujian asumsi-
asumsi yang seharusnya dalam SEM
3.
Model identification,dalam hal ini dilakukan uji identifikasi, apakah model dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan penghitungan df
degree of freedom
4. Menguji model
model testing
dan
model estimation
, dalam hal ini menguji
measurement model
dan menguji
struktural model
. Dari pengujian
measurement model
didapatkan keeratan hubungan antara indikator dengan konstruknya. Jika measurement dianggap valid, pengujian dilanjutkan
pada struktural model untuk memperoleh sejumlah korelasi yang menunjukkanh hubungan antar konstruk.
Konsep dasar SEM :
1. Variabel laten