xxi
2. Definisi Jasa
Seiring dengan meningkatnya persaingan pada industri jasa, maka ilmu pemasaran sangat diperlukan untuk diterapkan pada jasa tersebut. Suatu penawaran
dapat dibedakan menjadi lima katagori, yaitu :
1 Pure tangible good
Penawaran hanya meliputi suatu barang yang dapat dilihat seperti sabun, pasta gigi dan garam. Tidak terdapat jasa yang mendampingi produk
tersebut.
2 Tangible good with accompanying service
Penawaran terdiri dari barang nyata yang disertai oleh satu atau lebih jasa untuk menarik minat konsumen. Contohnya adalah perusahaan mobil yang
memberikan jaminan, pelayanan dan instruksi perawatan.
3 Hybrid
Penawaran terdiri dari barang-barang dan jasa-jasa yang sama besarnya
4 Major service with accompanying minor goods and service
Penawaran terdiri dari jasa utama dengan jasa tambahan lain atau barang pendukung.
5 Pure service
Penawaran harga terdiri atas jasa saja.
xxii
3
. Service Quality
Kualitas Pelayanan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sasima Thongsamamk 2001,
service quality
atau kualitas pelayanan merupakan alat untuk menciptakan hubungan yang menghasilkan kepuasan pelanggan, karena
service quality
akan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan.
Service quality
dapat diartikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pada pelanggan atas
pelayanan yang mereka terima.
Service quality
dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang benar-benar mereka
terima dengan pelayanan yang mereka harapkan. Pada masa yang akan datang, para pelanggan akan semakin memegang peran kunci dalam keberhasilan perusahaan. Hal
ini akan memaksa perusahaan untuk lebih berorientasi pada pemberian mutu pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan.
Service quality
dapat diketahui dengan cara memberikan membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan
yang nyata-nyata mereka terimaperoleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkaninginkan. Dalam hal ini penyedia jasa perlu memahami konsep
kualitas pelayanan supaya lebih memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dengan lebih baik dari para
pesaingnya, sehingga hal itu akan mendorong pelanggan melakukan pembelian ulang kembali.
Konsep kualitas pelayanan dijelaskan sebagai evaluasi pelanggan pada kemampuan penyedia produk jasa. Hal ini didasarkan pada kesan dan pengalaman
pelanggan pada penyedia produk jasa. Zeithaml, Berry, dan Parasuraman dalam
xxiii Hennig-Thurau 2002 dalam penelitiannya telah menunjukkan hubungan antara
kualitas pelayanan terhadap kesetiaan pelanggan.
4. Kepuasan Pelangan