Alumina Al Nikel Oksida NiO

matriks dan NiFe 2 O 4 sebagai fase kedua. Kedua, NiO sebagai matriks dan NiFe 2 O 4 sebagai fase kedua dan ketiga, NiFe 2 O 4 sebagai matriks utama tanpa fase kedua atau dengan sedikit fase kedua Fe 2 O 3 atau NiO Suhendi,dkk, 2015. Pada penelitian ini nikel digunakan untuk menaikkan momen dipol magnetik dalam bahan sehingga sifat magnetnya akan meningkat.

2.6. Sifat-Sifat Magnet

Sifat-sifat yang terdapat dalam benda magnetic antara lain adalah : • Induksi Remanen Br Induksi magnetik yang tertinggal dalam sirkuit magnetik besi lunak menghilangkan pengaruh bidang magnetik. Ketika arus dialirkan pada sebuah kumparan yang melilit besi lunak maka terjadi orientasi pada partikel- partikel yang ada dalam besi. Orientasi ini mengubah mengarahkan pada kutub utara dan selatan. • Gaya Koersif Hc Medan daya yang diperlukan untuk menghilangkan induksi remanen setelah melalui proses induksi elektromagnetik. Pada besi lunak atau soft magnetic alloys besarnya gaya koersif yang diperlukan lebih kecil daripada magnet permanen. • Gaya Gerak M agnetis Θ Gaya gerak magnetis ialah jumlah dari semua arus dalam beberapa penghantar yang dilingkupi oleh medan magnet atau oleh garis fluks magnet. • Fluks M agnetik Φ Fluks magnetik total ialah jumlah dari semua garis fluks magnetik, ini berarti bahwa fluks sama besar disebelah dalam dalam dan di sebelah luar kumparan. • Reluktansi Magnet Rm Relukstansi magnet tergantung dari panjang jejak fluks magnetik, bidang penampang lintang A yang ditembus fluks magnetik dan sifat magnet bahan, tempat medan magnet. • Suseptibilitas dan Permeabilitas Magnetik Sifat dan karakterisis bahan magnetik erat kaitannya dengan suseptibilitas magnetik dan permeabilitas magnetik. Permeabilitas adalah kemampuan suatu bahan untuk dilewati garis gaya magnet. Suseptibilitas magnetik adalah ukuran dasar bagaimana sifat kemagnetan suatu bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang ditunjukkan dengan adanya respon terhadap induksi medan magnet yang merupakan rasio antara magnetisasi dengan intensitas medan magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbol µ. Benda yang mudah dilewati gaya garis magnet karena memiliki permeabilitas tinggi. Permeabilitas merupakan konstanta pembanding antara induksi magnet B dengan kuat medan H yang dihasilkan magnet.Untuk udara dan bahan non magnetik, permeabilitas dinyatakan sebagai permeabilitas ruang hampa µ o = 4 � . 10 -7 Hm, yang didefenisikan sebagai : B = µ o H 2.2 Untuk bahan lain maka permeabilitasnya sebanding dengan permeabilitas ruang hampa dikalikan dengan permeabilitas relative bahan µ r sehingga diperoleh : B = µ o µ r H Dengan permeabilitas relatif didefinisikan sebagai : µ r = µ µo 2.3 Pada ruang hampa µ r = 1 dan µ o µ r = sering dikenal sebagai permeabilitas absolut. Secara umum suseptibilitas magnetik dapat ditulis sebagai berikut : χ m = � � 2.4 χ m adalah suseptibilitas magnet bahan, M adalah intensitas magnetik dan H adalah kuat medan magnet. Berdasarkan nilai suseptibilitas ini dapat diketahui jenis bahan magnet yaitu : χm 0 : bahan diamagnetik, χm : 0 dan χm 1 : bahan parmagnetik, χm 0 dan χm 1 : bahan ferromagnetic.