Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejumlah mana hasil pengukuran Analisis Regresi Linear Sederhana Uji Hipotesis

F. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kusioner. Menguji validitas berarti menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian Juliandi dan Irfan, 2013. Menurut Siregar 2012:46 “validitas atau kesasihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur”. Suatu instrument adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi, sebaliknya validitas rendah mencerminkan bahwa instrument kurang tepat untuk diterapkan Suharso 2009:108. Suatu skala pengukuran untuk menentukan valid atau tidaknya adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dikatakan valid 2. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid Adapun jumlah responden n dalam penelitian ini adalah sebanyak 41 orang, maka nilai r tabel = 0,301

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejumlah mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula Siregar 2012:55. Universitas Sumatera Utara Menurut Juliandi dan Irfan, 2013 “tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrument penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya”. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukur dapat menunjukkan akurasi dan konsistensi butir pertanyaan dengan menggunakan pengukur Alpha Cronbach. Metode Alpha Cronbach digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan benar atau salah maupun ya atau tidak melainkan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku Siregar 2012:56. Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan Reliable dengan mengguna teknik Alpha Cronbach, bila koefisien reliabilitas r II 0,6.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat Siregar, 2012. Metode analisis regresi linear sederhana ini dilakukan dengan bantuan program SPSS yang merupakan salah satu paket program komputer yang digunaan dalam mengelola data statistik. Universitas Sumatera Utara Persamaan regresi linear sederhana yaitu sebagai berikut: Y = a + bX Dimana : a = ∑Y ∑X 2 - ∑X ∑XY n∑X 2 – ∑X 2 b = n∑XY - ∑X ∑Y n∑X 2 – ∑X 2 Keterangan : X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat a = Konstanta Nilai Y apabila X = 0 b = Koefisien Regresi nilai peningkatan maupun penurunan

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah analisis data yang paling penting karena berperan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian Juliandi dan Irfan, 2013. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linear berganda. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis yaitu: 1. Uji Signifikan Parsial Uji t Menurut Siregar 2012:304 “tujuan dilakukan uji signifikan secara parsial variabel bebas Independent terhadap variabel tak bebas dependent adalah Universitas Sumatera Utara untuk mengukur secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan dari variabel bebas independet terhadap variabel tak bebas dependent ”. Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah : H o diterima jika t hitung t tabel pada α = 0.05 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 0.05 T tabel dengan jumlah responden 41 pada α 0.05 = 1,683 2. Uji Determinasi Uji R Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang No. 22 tahun 1999 yang dimulai pelaksanaannya pada tanggal 1 Januari 2001 yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004, membawa implikasi bahwa pemerintah daerah dalam hal ini adalah pemerintah kabupatenkota didelegasikan wewenang untuk mengatur dan menyelenggarakan rumah tangganya secara mandiri. Upaya penyelenggaraan otonomi daerah tersebut mendorong pemerintah daerah untuk lebih responsif dalam penanganan dan pengelolaan kebijakan publik di wilayahnya. Seturut dengan hal tersebut mekanisme pengelolaan pemerintahan yang berpedoman pada prinsip-prinsip good governance membuka ruang sebesarnya kepada setiap pihak terkait stakeholders untuk mengelola pemerintahan secara terencana, partisipatif, demokratis, transparan, bertanggungjawab dan memperhatikan keadilan. Dalam hal ini tujuannya adalah agar daerah otonom lebih mampu meningkatkan pembangunan di daerahnya secara adil dan merata untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah daerah kabupatenkota diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja dalam unit organisasinya untuk menyelenggarakan prinsip ketatapemerintahan yang baik good governance yang akan berimplikasi terhadap pelayanan publik yang berkualitas. Dampak pelaksanaan otonomi daerah sangat besar karena pelimpahan kewenangan pada pemerintahan daerah dapat memberikan keleluasaan untuk melaksanakan pembangunan daerah sesuai dengan karakteristik serta Universitas Sumatera Utara