Seorang bidan harus memahami bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis, walau tidak dipungkiri dalam beberapa kasus
mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena kondisi tertentu komplikasi tersebut terjadi kemudian. Proses kelahiran meliputi kejadian fisik, psikososial dan kultural.
Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan memengaruhi
kehamilannya, perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan akan memengaruhi kesehatan ibu dan janin yang dilahirkan. Bidan harus mempertahankan kesehatan ibu
dan janin serta mencegah komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.7. Pemeriksaan Kehamilan Antenatal Care
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan. 1. Tujuan pemeriksaan kehamilan Antenatal Care
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi.
Universitas Sumatera Utara
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan sosial
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif f. Peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin 280 hari40 mg
atau 9 bulan 7 hari. Periode dalam kehamilan terbagi dalam 3 triwulantrimester : 1.
Trimester I awal kehamilan sampai 14 mg 2.
Trimester II kehamilan 14 mg-28 mg 3.
Trimester III kehamilan 28 mg-36 mg 40 mg IBI, 2001 . Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu
yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya Pelayanan antenatal mencakup anamnesis. Pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas
indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai resiko yang ada. Namun dalam
penerapan operasional dikenal standar minimal 7T terdiri dari :
a. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil. Tinggi
badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi 145cm perlu diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat
persalinan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk
melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas.
Apabila tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan darah 14090 mmHg , maka ibu hamil
mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi.
c. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara
dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya
molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion. d. Pemberian imunisasi tetanus toksoid TT lengkap sesuai jadwal. Pemberian
imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus.
Tabel 2.2. Jadwal Pemberian Imunisasi TT Antigen
Interval Selang Waktu Minimal
Lama Perlindungan Perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal
pertama -
- TT2
4 minggu setelah TT1 3 tahun
80 TT3
6 bulan setelah TT2 5 tahun
95 TT4
1 tahun setelah TT3 10 tahun
99 TT5
1 tahun setelah TT4 25 tahunseumur hidup
99 Keterangan:
: artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindung dari TN Tetanus Neonatorum Saifuddin, 2007.
Universitas Sumatera Utara
e. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap
hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg zat besi 60 mg dan asam folat 500 µg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh
karena dapat mengganggu penyerapan. f. Tes laboratorium rutin dan khusus
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi
tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan thalasemia.
g. Temu wicara konseling Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selama
hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam
perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan. 2. Tempat Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal care bisa didapatkan di Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan Praktek Swasta, Dokter Praktek Swasta, Posyandu. Pelayanan ANC hanya
diberikan oleh tenaga kesehatan dan bukan dukun bayi. Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4x selama kehamilan, dengan
ketentuan waktu minimal 1x pada trimester I, minimal 1x pada trimester II dan minimal 2x pada trimester III Depkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Cakupan K1 dan K4 Kunjungan Antenatal