4.3.4 Pencapaian Cakupan Peserta KB Paska Persalinan Keluarga Berencana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 informan kunci menyatakan mereka tidak tahu bahwa KB merupakan salah satu manfaat yang diberikan Jampersal bagi
penggunanya. Secara garis besar pencapaian cakupan KB di Puskesmas Panei Tongah masih relatif rendahyaitu sekitar 35. Program Jampersal masih belum memberikan
kontribusi yang besar dalam pencapaian cakupan KB walaupun dalam prosesnya tidak membutuhkan biaya dalam penggunaan salah satu metode KB. Hal ini
disebabkan yang pertama dari pihak petugas kesehatan dalam hal ini Bidan yang masih belum paham bahkan tidak tahu bahwa KB merupakan salah satu manfaat yang
dapat diberikan program Jampersal kepada penggunanya. Hal yang kedua yaitu persepsi masyarakat yang negatif tentang KB seperti rasa kurang nyaman, KB
dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan dan adanya kecenderungan semuanya harus seizin suami.
Penjelasan cakupan K4 dapat dilihat pada Matriks 4 yaitu:
Matriks 4. Pencapaian Cakupan KB Keluarga Berencana Informan
Pernyataan
Kapus Panei
Tongah “Program KB inilah, yang masih kurang efektif. Bukan programnya
yang membuat itu tidak efektif, tapi persepsi masyarakat di sini tentang KB, sehingga program KB dalam Jampersal ini kurang
berjalan
.” “Dengan jumlah cakupan sekitar 35, kecilkan???”
“Tak ada dipungut, hanya masalah persepsi masyarakat di sini yang perlu diubah
.” “KB yang paling banyak diminati suntik dan pil tapi itu diluar
program Jampersal.” “Kurang merespon dengan baik, anggapan mereka selesai
persalinan, ya tidak menggunakan KB dulu sampai masa nifas
Universitas Sumatera Utara
selesa, padahalkan kalau program KB Jampersal harus pasca melahirkan.”
“Memang tingkat kesuburannya makin tinggi.” “Kendalanya dari masyarakat itu sendiri, mereka masih merasa
mereka itu kotor dan belum mau langsung menggunakan KB. Tapi, menunggu selesai masa nifas 40 hari lamanya
.” Bidan
Koordinator “Masalah KBlah yang belum terlaksana dengan baik, program
bagus, tapi kalau masyarakatnya tidak mau, tidak bisa dipaksa mereka, dan sanksipun tidak ada. Jika tidak dilaksanakan.
Masyarakat di sini sulit menerima setelah melahirkan, langsung ber- KB
.” “35lah dek,,,”
“Tak ada dipungut biaya.” “Suntik,pillah yang paling banyak di pakai tapi diluar program
Jampersal.” “Responnya kurang baguslah, ya alasan mereka macam-macam,
nanti aja, dilarang suami, masih tabu pakai KB, begitu-begitulah alasan mereka dek,,,
” “Naik TFR nya,, tapi saya tidak tahu pasti berapa angkanya”
“Ya itu tadi dek, dilarang suami, tabu pakai KB, pokoknya orang itu kurang informasi masalah KB. Pakaipun nanti setelah lewat masa
nifas. ”
Bidan desa “Waduh saya belum begitu tahu, kalau Jampersal ada KBnya juga.
Kalau pakai Jampersal belum ada, tapi cakupan program KB memang kecil disini. Begitulahdek, info kurang dari pihak
puskesmas.” “Kalau pasien umum, pil sama suntik.”
“Belum ada yang pakai dek, jadi tak tahu saya.” “Apa itu TFR ya?”
“Kendala program KB di sini tabu pakai KB dek, pengetahuannya rendah di sini dek, namanya di kampung-kampung,,,
” Bidan desa
“Saya tidak tahulah dek, belum ada yang pakai Jampersal untuk KB, saya aja baru tau
.” “Cakupannya kecil di sini KBnya dek.”
“Belum ada pakai Jampersal untuk KB.” “Umumnya pil suntik yang paling banyak diminati ibu-ibu disini,
tapi belum ada yang menggunakan Jamperasal .”
“Belum ada yang pakai.” “TFR? Apa itu dek?”
“Kalau KB, biasanya suami mereka yang larang, ya persepsi mereka kalau pakai KB, suaminya merasa kurang nyaman. Persepsi
masyarakatnya .”
Universitas Sumatera Utara
Bidan desa “KB??? Memang ada di Jampersal. kayaknya baru dengar. Info
kadang tak jelas disini dek, yang tau kadang hanya beberapa orang.”
“Di sini ibu-ibunya susah pakai KB, kecil cakupannya.” “Kalau bisa pakai Jampersal, gratislah pasti ya,,,,”
“Pil suntik.” “Respon masyarakat di sini tentang KB, tidak terlalu baik mungkin
ya. Buktinya masih sedikit yang pakai KB di sini,,, ”
“Kurang tahu saya itu dek” “Risihlah katanya, tabu pakai KB, tak dikasih suaminya, ya, yang
begitu-begitulah dek ,,,”
4.4 Informan Pokok 4.4.1 Kebijakan Jampersal