Kegiatan Pertukaran Informasi Hubungan Komunikasi dalam Organisasi

suatu organisasi dihadapkan pada pertentangan kepentingan internal organisasi, seperti munculnya tuntutan unjuk rasa para karyawannya tentang perbaikan kesejahteraan.

2. Kegiatan Pertukaran Informasi

Pencapaian tujuan suatu organisasi memerlukan proses komunikasi. Proses komunikasi memungkinkan anggota organisasi bertukar informasi menggunakan suatu bahasa atau simbol-simbol yang biasa umum digunakan. Disamping itu, melalui proses komunikasi tersebut akan diperoleh suatu hasil yang sangat berarti. Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi:  Komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi  Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya. Pada umumnya, organisasi sangat bergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya. Berikut ini adalah beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran informasi. a. Menetapkan Tujuan Kebanyakan organisasi mempunyai berbagai macam tujuan, baik yang bersifat formal maupun nonformal. Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi baik staff manajemen puncak, manajemen menegah, manajemen bawah, maupun karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang. Tujuan organisasi dapat di definisikan dalam arti keuangan finansial, mutu produk, penguasan pasar, kepuasan karyawan, atau memberikan pelayanan bagi pelanggan. Dalam mentapkan berbagai macam tujuan organisasi tersebut Universitas Sumatera Utara sangat diperlukan pertukaran informasi atau komunikasi antar unit-unit yang ada alam organisasi tersebut. b. Membuat dan Melaksanakan Keputusan Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang dalam organisasi tersebut membuat berbagai keputusanyang mendukung terlaksananya tujuan, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati. Untuk membuat keputusan-keputusan yang mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta agar dapat melakukan penilaian terhadap berbagai pilihanalternatif yang ada, dengan cara membaca bertanya kepada orang lain, dan sebagainya. Bila telah diambil, suatu keputusan harus dilaksanakan dan hal ini memerlukan lebih banyak komunikasi. c. Mengukur Prestasi Kerja Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Pengukuran prestasi kerja mencakup beberapa faktor yaitu, biaya, penjualan, pangsa pasar, produktivitas, tingkat perputaran karyawan, den tingkat persediaan yang ada. Pada perusahaan berskala besar, semua data tersebut diproses dengan komputer, dan hal ini dapat mempercepat perolehan hasil laporan. Pada perusahaan yang berskala kecil, pengolahan data dilakukan secara manual, sehingga waktu yang diperlukan lebih lama. Namu disisi lain, data-data yang terdapat dalam perusahaan besar bisa jadi berkali lipat banyaknya dari pada yang Universitas Sumatera Utara terdapat dalam perusahaan kecil, dan hal ini dapat membuat waktu yang diperlukan untuk menganalisisnya menjadi lebih lama. Oleh karena itu, untuk mengukur prestasi kerja organisasi secara menyeluruh sangat diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antar unit yang ada dalam organisasi tersebut. d. Merekrut dan Mengembangkan Staff Jika ingin merekrut seseorang, suatu perusahaan harus mengumumkan secara terbuka, peneliti resume, dan melakukan awancara dengan pelamar sehingga dapat ditentukan orang yang benar-benar cocok untuk menduduki jabatan yang tersedia. Selanjutnya, karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staff organisasi. Sebagai orang baru dalam suatu organisasi, dia juga perlu diberi umpan balik feedback atas prestasi yang telah dicapai, baik dalam bentuk penghargaan, pengakuan, maupun tanggung jawab yang lebih tinggi. Dalam kaitan ini, komunikasi akan lebih banyak diperlukan dan menjadi penting artinya. e. Pelayanan Pelangganan Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer atau pelangganan internal maupun eksternal dengan menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis dalam rak-rak, dan berbagai macam bentuk simbol seperti dilarang merokok, arah panah, dan sejenisnya merupakan bentuk komunikasi yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam berhungan dalam pelanggan atau konsumennya. Universitas Sumatera Utara Penggunaan nota penjualan, brosur, iklan, telephone bebas pulsa, dan berbagai bentuk promosi lainnya adalah bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisasi sebagai sarana untuk merangsang keinginan para pelanggan agar menggunakan produknya. f. Negosiasi dengan Pemasok Untuk mendapatkan harga produk yang baik, manajemen dalam suatu perusahaan perlu mengadakan negosiasi baik dengan pemasok maupun dengan pemberi pinjaman. Setelah mendapatkan bantuan dana yang diperlukan, mereka harus secara rutin memberikan laporan perkembangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang terkait. Melakukan negosiasi dengan berbagai pihak dan menyampaikan laporan perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan, tentu saja, memerlukan komunikasi yang dapat memuaskan kedua belah pihak yang sedang bernegosiasi. g. Memproduksi Produk Untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai produk baru, kemudian menepatkannya dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang siap dipasarkan, diperlukan komunikasi. Seorang perancang mendesain rencana produk, pemasar melakukan penelitian pasar, dan manajer penjualan melakukan kampanye penjualan. Kegiatan diatas memerlukan banyak komunikasi, baik komunikasi antara manajer dengan karyawan, antara karyawan yang satu dengan yang lain, atau antara bagian pemasaran dengan para pelanggan. Dengan kata lain, proses produksi erat kaitannya dengan komunikasi. Universitas Sumatera Utara h. Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada Komunikasi bukan saja terjadi dalam tubuh perusahaan, tetapi juga antara perusahaan dengan pemerintah. Sebagai wakil masyarakat, pemerintah seharusnya melindungi kepentingan masyarakat. Untuk itulah, pemerintah menyusun peraturan yang bertujuan untuk memberi perlindungan bagi masyarakat luas dari tindakan sewenang-wenang perusahaan.

F. Hambatan Komunikasi dalam Organisasi