Peran Manajerial Hubungan Komunikasi dalam Organisasi

memahami dengan baik apa maksud dan tujuan penyampaian suatu pesan tersebut. 4. Pengendalian Dalam berkomunikasi, audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal ini di tentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator. Sebaliknya, reaksi audiens bergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi. 5. Keharmonisan Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiens sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan berhasil memberi kesan yang baik kepada audiensnya.

E. Hubungan Komunikasi dalam Organisasi

Menurut Effendy 2001 : 35-39organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.

1. Peran Manajerial

Manajer pada semua level dalam suatu organisasi memiliki peran strategis bagi pengembangan organisasi kedepan. Menurut Mintzberg 2006 : 35, terdapat Universitas Sumatera Utara manajerial yang dapat diterapkan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi, yaitu: peran antarpribadi interpersonal roles masing-masing peran manajerial tersebut tidak dapat dilepaskan dengan betapa pentingnya kegiatan komunikasi dalam dunia. Melalui masing-masing peran tersebut manajer harus mampu mengomunikasikan ide, gagasan atau informasi kepada karyawannya, sehingga mereka dapat memahami pesan yang telah disampaikan dengan baik dan efektif. Peran manajerial dalam suatu organisasi dapat dijelaskan secara lebih rinci pada gambar berikut ini: Sumber : Effendy 2001:35 Gambar 3.2 : Peran Manajerial Menurut Mintzberg a. Peran Antarpribadi Peran antarpribadi menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu memerankan dirinya sebagai seorang tokoh figur figurhead role, manajer leader role, dan penghubung liaison role. Seorang manajer dalam suatu organisasi dapat memerankan dirinya sebagai seorang tokoh figur. Peran Antarpribadi  Tokoh figur  Manajer  Penghubung Komunikasi Peran Komunikasi  Wirausaha  Pemecah masalah  Pengalokasi sumber daya  Negosiator Peran Komunikasi  Monitoring  Penyebar informasi  Juru bicara Universitas Sumatera Utara Selain berperan sebagai seorang tokoh figur, seorang manajer yang harus mampu menyampaikan pesan-pesan dengan baik kepada para karyawannya. Pesan tersebut dapat disampaikan secara lisan dan tertulis. Poin penting dari kebijakan baru tersebut dapat disampaikan secara lisan, sedangkan penjelasan yang lebih rinci sebaiknya disampaikan dalam bentuk tertulis Peran manajerial yang lain adalah kemampuan dalam memimpin suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis. Seorang manajer harus mampu memotivasi dan melakukan kontrol terhadap karyawannya. Sedangkan, peran penghubung menunjukkan hubungannya dengan orang-orang diluar organisasi, misalnya dalam kaitannya dengan pelanggan, pemasok, clien dan pemerintah. b. Peran Informasional Peran informasinal mencakup peran pemantauan monitor role, peran penyebar informasi disseminator role, dan peran pembicara spokesperson role. Peran pemantauanmonitoring adalah peran yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawasin bahawan para karyawannya agar pekerjaan mereka sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya selanjutnya, peran penyebar informasi adalah peran manajer untuk menyebarluaskan atau menyampaikan informasi secara menyeluruh kepada para karyawannya agar mereka dapat memahami dengan baik berbagai kebijakan organisasi tersebut. Penyebarluasan informasi ini lebih berorientasi kepada kepentingan internal suatu organisasi. Peran informasional lainnya adalah peran sebagai seorang juru bicara seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai juru bicara yang baik, Universitas Sumatera Utara khususnya yang berkaitan dengan penyampaian informasi tentang berbagai kebijakan penting organisasinya kepada pihak lain eksternal organisasi. c. Peran Keputusan Peran keputusan decisional role mencakup tiga peran penting yaitu, peran wirausaha entrepreneur role, peran pemecah masalah disturbance handler role, peran pengalokasi sumber daya resource allocator role, dan peran negosiator negosiator role. Seorang manajer harus daapat memerankan dirinya sebagai seorang wirausaha yang jujur, dinamis, ulet, kretif, inovatif, responisif, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, dan berwawasan luas. Peran berikutnya adalah peran pemecah masalah. Seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai salah seorang yang memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi, peran keputusan yang lain adalah peran mengalokasi sumber daya. Seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai orang yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki secara baik, misalnya pengelolahan sumber daya keuangan, sumber daya manusia, sumber daya informasi dan sumber daya alam yang dimilikinya Peran keputusan terakhir adalah peran negosiator, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang yang mampu bernegosisasi dengan baik, alias menjadi negosiator yang handal. Kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang manajer ketika berhubungan dengan pihak eksternal organisasi, terutama dalam hal penentuan kerjasama proyek dengan pihak lain atau ketika Universitas Sumatera Utara suatu organisasi dihadapkan pada pertentangan kepentingan internal organisasi, seperti munculnya tuntutan unjuk rasa para karyawannya tentang perbaikan kesejahteraan.

2. Kegiatan Pertukaran Informasi