Ruang Lingkup Pembahasan PENDAHULUAN

1. Bagaimana prinsip-prinsip moral yang ada dalam masyarakat Bushi? 2. Bagaimana kesetian bertingkat dari atas sampai bawah yang dihubungkan dengan pesan moral yang disampaikan oleh pengarang dalam novel Uesugi Kenshin?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Sesuai dengan judul analisis tokoh utama dalam novel Uesugi Kenshin daimyo legendaris dari Kasugayama karya Eiji Yoshikawa dilihat dari pendekatan Moralitas. Edisi 2012 yang diterjemahkan langsung oleh Ribeka Ota dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, terdiri dari 388 halaman. Kaitannya dengan moralitas adalah dalam keadaan sedih dan terluka karena negerinya diserang dan di bumi hanguskan oleh Takeda Shingeng, ada beberapa cuplikan yang penulis ambil dalam novel tersebut, moral kesetiaan Shogun kepada Kaisar ada lima cuplikan, moral kesetian Daimyo kepada Shogun ada lima cuplikan, moral kesetian Rakyat biasa kepada Daimyo ada tujuh cuplikan, moral kesetian seluruh Masyarakat Jepang kepada Kaisar ada enam cuplikan Kenshin yang dengan penuh rasa kesetiaan pada Istana, dia tetap menyanggupi tugas dari sang kaisar untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang daimyo. Sebagai seorang daimyo dan samurai sejati, Kenshin tentu tak dapat mengelak untuk mengabdi sepenuh hati kepada kaisar. Apalagi ketika dia telah mendapat mandat dari Kaisar untuk mengatasi kerusuhan dan menaklukkan negeri-negeri yang mengacaukan Jepang. Karena itu, demi menjunjung tinggi kehormatan Kaisar, Kenshin berikrar untuk berjuang hingga napas terakhir. Maka Universitas Sumatera Utara tak ada pilihan lain, waktu klan Hojo menyerang negeri-negeri kecil, Kenshin memanggul senjata dan mengerahkan pasukan mengepung Hojo. Tapi, saat Kenshin memanggul tugas berat dari Kaisar itu, Takeda Shingen justru menyerang dan membumihanguskan Kastel Warigadake kastel milik Uesugi Kenshin. Padahal, antara Echigo dan Kei telah terikat perjanjian damai. Ulah Singen itu pun dianggap sebagai sebuah pengkhianat dan pasukan Echigo pun geram. Tetapi, Kenshin dengan tenang menarik pasukan Echigo pulang dari ekspedisi lantas masuk ke kastel Kasugayama sebagai pertanda mengalah. Para punggawa Kenshin menelan kekecewaan. Apalagi Kenshin setelah itu mengutus Saito Shimotsuke pergi ke Kofu untuk melakukan perundingan damai. Tetapi, bagi pemimpin seperti Kenshin, di balik kenestapaan peperangan itu termaktum impian dan tujuan besar demi memberantas kejahatan, membangun masa depan, dan mewujudkan perubahan yang memang tak dapat dihindari dan hal itu hanya bisa diwujudkan lewat perang. Meski, dalam peperangan itu darah ditumpahkan, prajurit dikuburkan, tapi semua itu demi tugas mulia memberantas kejahatan dan membangun masa depan Jepang. Dari berbagai permasalahan - permasalahan yang ada maka penulis perlu membatasi agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang terlalu jauh, sehingga penulisan dapat terarah dan terfokus. Penelitian ini akan membahas tentang moral bushido yang terkandu ng dalam novel “uesugi kenshin” melalui teks-teksnya dan pesan-pesan moral. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori