kita untuk memberikan penilaian moral itu terbatas. Dengan rendah hati, kita benar-benar bersedia untuk memperhatikan dan menanggapi setiap pendapat
lawan, bahkan untuk seperlunya, kita harus mengubah pendapat kita sendiri. Kerendahan hati tidak bertentangan dengan keberanian moral. Tanpa
kerendahan hati, keberanian moral mudah menjadi kesombongan, kita tidak rela memperhatikan orang lain, atau bahkan sebenarnya kita takut dan tidak berani
membuka diri. Orang yang rendah hati sering menunjukkan daya tahan yang paling besar,
apabila benar-benar diberikan perlawanan. Orang yang rendah hati tidak merasa bahwa dirinya terlalu penting, karena keberanian akan datang apabila ia sudah
yakin bahwa sikapnya telah memiliki nilai moral.
2.5 Definisi Novel
Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:9, menyatakan bahwa novel berasal dari bahasa Italia yaitu Novella yang secara harifiah yang berarti sebuah barang
baru yang kecil yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.
Novel merupakan jenis dan genre prosa dalam karya sastra. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi. Karya fiksi menyarankan pada suatu
karya sastra yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari
kebenarannya pada dunia nyata Nugiyantoro, 1995:2. Dan menurut Takeo dalam Pujiono 2002:3, novel merupakan sesuatu yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat meskipun kejadiannya tidak nyata.
Universitas Sumatera Utara
Di antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa dan drama, genre prosalah, khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan
unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat ditemukan diantaranya: 1.
Novel menampilkan unsur-unsur cerita paling lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang
paling luas. 2.
Bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat.
Karya-karya modern klasik dalam kesusastraan, kebanyakan berisi karya- karya novel. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia.
Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan
para pembacanya. Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau defenisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut
pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Beberapa pandangan yang berupaya menjabarkan definisi novel antara lain
sebagai berikut: 1.
Fielding dalam Atmaja 1986:44 mengatakan bahwa novel merupakan modifikasi dunia modern paling logis, dan merupakan kelanjutan dari
dunia epik. Pernyataan ini tidak saja terbukti kebenarannya namun relevan untuk situasi kini, suatu masa dimana novelis tidak lagi menampilkan
tokoh-tokoh hero di dalam karya sastra mereka, tetapi lebih banyak menampilkan segi-segi sosial dan psikologis di dalam permasalahan
masyarakat biasa.
Universitas Sumatera Utara
2. Wellek dan Warren 1995:282 novel adalah gambaran dari kehidupan dan
perilaku yang nyata, dari zaman pada saat novel itu ditulis yang bersifat realistis dan mengacu pada realitas yang lebih tinggi dan psikologi yang
lebih mendalam. 3.
Jacob Sumardjo 1999:11-12 novel adalah genre sastra yang berupa cerita, mudah dibaca dan dicernakan, juga kebanyakan mengandung unsur
suspense dalam alur ceritanya yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya.
Setiap karya sastra fiksi novel mempunyai unsur-unsur yang mendukung, baik unsur dari dalam sastra itu sendiri unsur intrinsik ataupun unsur dari luar
unsur ekstrinsik yang secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra.
2.5 Unsur-Unsur Pembangun Novel