Biografi Pengarang KESIMPULAN DAN SARAN

2.7 Biografi Pengarang

Eiji Yoshikawa 吉 川 英 治 Yoshikawa Eiji , lahir 11 Agustus 1892 – meninggal 7 September 1962 pada umur 70 tahun adalah seorang pengarang novel sejarah Jepang yang mungkin adalah salah satu pengarang terbaik dan paling terkenal di genre tersebut. Banyak di antara novel-novel terkenalnya merupakan revisi terhadap karya-karya terdahulu. Ia terutama terpengaruh oleh kisah-kisah klasik seperti Kisah Heike 平 家 物 語 Heike Monogatari, Kisah Genji 源 氏 物 語 Genji Monogatari, Batas Air, dan Kisah Tiga Negara, yang selanjutnya banyak ia kisahkan kembali. Sebagai contoh, manuskrip asli Taiko yang sebanyak 15 jilid dikisahkan kembali olehnya dalam bahasa yang lebih mudah dicerna serta buku Musashi. Buku-buku karyanya yang lain juga bertujuan serupa dan walaupun sebagian besar novelnya bukanlah cerita asli, ia menciptakan sangat banyak karya dan menumbuhkan minat baru terhadap sejarah. Ia dianugrahi berbagai penghargaan seperti Penghargaan Budaya 文化勲章 Bunka Kunshō pada tahun 1960 serta Penghargaan Harta Berharga 瑞宝章 Zuihōsho sebelum kematiannya karena kanker pada tahun 1962. Nama aslinya Hidetsugu Yoshikawa. Di Prefektur Kanagawa, dalam apa yang sekarang menjadi bagian dari Yokohama. Karena bisnis gagal ayahnya, ia harus drop out dari sekolah dasar untuk bekerja ketika ia berusia 11 tahun. Ketika ia berusia 18, setelah kecelakaan yang hampir fatal bekerja di dermaga Yokohama, ia pindah ke Tokyo dan menjadi magang dalam sebuah workshop lacquer emas. Sekitar waktu ini ia menjadi tertarik pada haiku komik. Dia bergabung dengan masyarakat puisi dan mulai menulis haiku komik dengan nama samaran Kijiro. Universitas Sumatera Utara Ia berasal dari keluarga samurai miskin. Kesulitan keuangan dalam keluarganya menyebabkan Yoshikawa terhenti sekolah di SD. Ia lalu bekerja macam-macam untuk bisa hidup, termasuk bekerja di galangan kapal. Pada 1914, dengan The Tale of Enoshima, ia memenangkan hadiah pertama dalam lomba penulisan novel disponsori oleh penerbit Kodansha. Ia bergabung dengan surat kabar Maiyu Shimbun pada tahun 1921, dan pada tahun berikutnya ia mulai serializations penerbitan, dimulai dengan Kehidupan Shinran. Ia menikah Yasu Akazawa pada tahun 1923, tahun gempa bumi Great Kanto. Pengalaman dalam gempa memperkuat tekadnya untuk membuat tulisan karirnya. Pada tahun-tahun berikutnya ia menerbitkan cerita di berbagai majalah diterbitkan oleh Kodansha, yang dikenal sebagai seorang penulis jumlah mereka. Dia menggunakan 19 nama-nama pena sebelum menetapkan Eiji Yoshikawa. Dia pertama kali menggunakan nama pena dengan serialisasi Sword Trouble, Woman Trouble. Namanya menjadi kata rumah tangga setelah Secret Record of Naruto serial di Osaka Mainichi Shimbun. Sejak saat itu selera masyarakat untuk merek penulisan petualangan yang tak pernah puas. Pada 1930-an, tulisannya menjadi introspektif, mencerminkan masalah yang berkembang dalam kehidupan pribadinya. Namun pada tahun 1935, dengan serialisasi Musashi, tentang pemain pedang terkenal Miyamoto Musashi, di Asahi Shimbun, tulisannya menetap pas ke dalam genre petualangan fiksi sejarah. Setelah pecahnya perang dengan China pada tahun 1937 Shimbun Asahi mengirimnya ke lapangan sebagai koresponden khusus. Pada saat ini ia bercerai dan menikah Yasu Akazawa Fumiko Ikedo. Selama perang ia terus menulis novel, Universitas Sumatera Utara dan menjadi lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Di antara karya-karya periode ini adalah Taiko dan dia kembali menceritakan dari Kisah Tiga Kerajaan. Pada akhir perang ia berhenti menulis dan duduk untuk masa pensiun yang tenang di Yoshino Oumeshi sekarang-hari di pinggiran Tokyo, namun ia segera mulai menulis lagi pada tahun 1947. pasca-perang-karya meliputi Baru Kisah tentang Heike, diterbitkan dalam Mingguan Asahi 1950, dan A Record Swasta Perang Pasifik 1958. Dialah menulis buku Musashi dan Taiko. Buku yang sangat melegenda, buku yang dapat dijadikan sumber inspirasi dan semangat hidup. Usia 19 tahun ia pindah ke Tokyo dan mulai menulis senryu atau haiku lucu. Haiku ialah puisi pendek khas Jepang yang sangat indah. Sesudah dua tahun menjadi reporter di Maonichi Shimbun, ia memantapkan diri menjadi novelis profesional. Berbagai jenis novel ditulisnya : humor, thriller, roman. Tidak jarang ia menulis sekaligus tiga novel. Semuanya ditulis menggunakan nama samaran, sebelumnya akhirnya ia memutuskan memakai nama samaran Eiji. Sejak tahun 1930, terjadi perubahan pada gaya penulisannya. Ia mengekspresikan pandangan-pandangan zamannya dengan setting masa lampau atau sejarah. Selama perang dengan Cina, ia menulis laporan-laporan perjalanan. Dan sementara itu ia menyelesaikan terjemahanadaptasi kisah populer Cina, Kisah tentang Tiga Kerajaan. Sampai saat meninggalkannya pada tahun 1962, Eiji Yoshikawa menjadi salah satu novelis terkenal dan paling disukai di Jepang. Universitas Sumatera Utara Karya-karya Eiji: Musashi, Musashi Book I: The Way of the Samurai, Musashi Book II: The Art of War, Musashi Book III: The Way of the Sword, Musashi Book IV: The Bushido Code, Musashi Book V: The Way of Life and Death,Taiko: An Epic Novel of War and Glory in Feudal Japan, Heike Story: A Modern Translation of the Classic Tale of Love and War, Fragments of a Past: A Memoir. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karya sastra adalah bagian dari sebuah karya seni yang dihasilkan dari daya cipta, karsa manusia dimana mengandung nilai seni yang tinggi dan juga merupakan perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Karya sastra pada hakikatnya merupakan seni yang bermediumkan bahasa dan tercipta melalui proses yang intensif, selektif dan subjektif. Penciptaan terhadap karya sastra bermula dari pengalaman batin pengarang yang dikonstruksikan dengan imajinasi sehingga akan di hasilkan sebuah karya yang tidak hanya sekedar menghibur, tetapi juga sarat dengan makna. Dalam menciptakan karya sastra, banyak aspek yang harus dipertimbangkan, misalnya aspek keindahan, nilai guna ataupun manfaatnya. Sastra merupakan karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, penggunaan kata-kata yang indah, gaya bahasa dan gaya cerita yang menarik Zainuddin,1992 : 99. Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Sastra, selain dipergunakan sebagai karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, sastra juga sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual dan emosional. Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil suatu pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya Semi,1988:8. Universitas Sumatera Utara