Konsumsi Pangan Konsumsi Makan Anak Jalanan

sekolah. Pada masa usia sekolah, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat di timbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut Fadil, 2013.

2.3. Konsumsi Pangan

Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu secara biologis, psikologis, maupun sosial. Hal ini terkait dengan fungsi makanan yaitu gastronomis, identitas budaya, religi dan magis, komunikasi, lambang status ekonomi serta kekuatan dan kekuasaan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu dalam memilih makanan akan berbeda satu dengan yang lain. Ekspresi tersebut akan membentuk pola perilaku makan yang disebut kebiasaan makan. Jumlah dan kualitas pengetahuan dan budaya masyarakat. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan komposisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dapat mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Mengkonsumsi pangan yang beranekaragam akan dapat memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang Khomsan, 2010. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang di perlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Oleh karena itu, pangan harus tersedia pada setiap saat dan tempat dengan mutu yang memadai. Pangan dengan nilai gizi yang cukup dan seimbang merupakan pilihan terbaik untuk di konsumsi guna mencapai status gizi dan kesehatan yang optimal Rimbawan,1990. Universitas Sumatera Utara

2.4 Konsumsi Makan Anak Jalanan

Anak jalanan menghabiskan waktu lebih dari 4 jam di jalanan baik untuk bekerja maupun kegiatan lainnya. Aktifitas ini biasanya di lakukan setiap hari sehingga menjadi pola aktifitas anak jalanan, waktu anak jalanan banyak di habiskan di jalanan sehingga kebiasaan makan mereka tidak teratur, kebiasaan makan anak jalanan yang tidak teratur akan mengakibatkan konsumsi makan menjadi kurang teratur pula. Anak jalanan usia sekolah merupakan golongan anak yang berada dalam masa pertumbuhan yang pesat. Dalam usia mereka yang sekarang, anak jalananan memerlukan asupan gizi yang cukup. Baik kualitas maupun kuantitasnya. Dalam mengkonsumsi makanan, anak sangat tergantung pada konsumsi pangan ditingkat keluarganya. Kekurangan konsumsi pangan di tingkat keluarga akan dapat menurunkan asupan gizi anak, dan ini ditandai dengan menurunya kemampuan fisik, terganggunya pertumbuhan, perkembangan, dan kemampuan berfikir serta adanya kesakitan dan kematian yang tinggi Winarno,1999. Suhardjo 2003 menyatakan bahwa status gizi atau tingkat konsumsi pangan merupakan bagian terpenting dari status kesehatan seseorang. Tidak hanya status gizi yang mempengaruhi kesehatan seseorang, tetapi status kesehatan juga mempengaruhi status gizi. Hal ini sejalan dengan pendapat Sediaoeatomo 2000 yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan gizi sesuai dengan konsumsi pangan, tingkat kesehatan gizi terbaik adalah kesehatan gizi optimum. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh kualitas makanan dan gizi yang dikonsumsi. Karyadi 1985 menyatakan bahwa makanan merupakan kebutuhan Universitas Sumatera Utara fisiologis maupun psiokologis untuk anak dan orang tua. Oleh karena itu, perlu diciptakan situasi pemberian makan kepada anak yang memenuhi kebutuhan fisiologis. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang akan digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk mencapai tingkat kesehatan optimal Depkes RI,2003. Menurut Sayogyo 1996 gizi kurang pada anak dapat menyebabkan anak menjadi kurus dan pertumbuhan terhambat, terjadi karena kurang zat sumber tenaga dan kurang protein zat pembangun yang diperoleh dari makanan. Zat tenaga dan zat pembangun diperlukan anak dalam membangun badanya yang tumbuh pesat. Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh didalam susunan hidangan dan perbandinganya yang satu terhadap yang lain Santoso,2004.

2.5 Kebutuhan Gizi Anak Jalanan