Energi Protein Kebutuhan Gizi Anak Jalanan

berpengaruh terhadap kebiasaan makan ini. Hendaknya orang tua memberikan bimbingan tentang makanan yang baik yang dikonsumsi Almatsier, 2011. Tabel 2.1. Kebutuhan Konsumsi Energi dan Protein Anak Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi AKG rata-rata per hari. No Kelompok Umur Berat Badan Tinggi Badan Angka Kecukupan Energi Angka Kecukupan Protein tahun Kg cm kkaloranghari gramoranghari 1 4-6 18 110 1550 39 2 7-9 25 120 1800 45 3 10-12 laki-laki 35 138 2050 50 4 10-12 perempuan 38 145 2050 50 5 13-15 laki-laki 48 155 2400 60 6 13-15 perempuan 49 152 2350 57 7 16-18 laki-laki 55 160 2600 65 8 16-18 perempuan 50 155 2200 55 Sumber : Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, Tahun 2004, dalam Almatsier 2011.

2.5.1 Energi

Energi diperlukan untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh, yaitu untuk proses pertumbuhan dan mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil, dan gerakan otot untuk aktivitas Uripi, 2004. Energi atau kalori sangat berpengaruh terhadap laju pembelahan sel pembentukan struktur organ-organ tubuh. Apabila energi berkurang maka proses dan pembelahan sel akan terganggu dapat mengakibatkan organ-organ tubuh dan otak anak mempunyai sel-sel yang lebih sedikit dari pada pertumbuhan normal Asydhad, 2006. Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan, melakukan aktifitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak,dan protein yang ada dalam bahan makanan. Kecukupan energi bagi seseorang ditandaai Universitas Sumatera Utara dengan berat badan yang normal Almatsier 2003. Bahan makanan sumber energi adalah padi-padian beras, jagung, gandum, umbi-umbian singkong,ubi jalar, kentang, dan bahan makan lain yang banyak mengandung karbohidrat sederhana yang tidak mengandung zat gizi lain.

2.5.2 Protein

Protein merupakan zat makanan bagian terbesar tubuh sesudah air, seperlima bagian tubuh adalah protein. Protein bertindak sebagai prekusor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan, membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh Mitayani, 2010. Protein berfungsi sebagai zat pembangun bagi jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Kebutuhan protein menurut FAOWHO adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan pada masa pertumbuhan. Sumber protein hewani yang baik, terutama dilihat dari segi jumlah maupun mutu adalah daging sapi, daging ayam, ikan, udang, hidangan laut, susu, telur dan semua jenis olahannya. Sumber protein nabati, contohnya jamur dan kacang kedelai dan semua olahannya, seperti tempe, tahu, oncom kecap Sutomo, 2008. Menurut Almatsier 2002 protein merupakan zat makanan yang paling banyak terdapat didalam tubuh. Protein berguna untuk tubuh sebagai sumber pembangun atau pertumbuhan, pemeliharaan jaringan yaang rusak, pengatur serta untuk mempertahankan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit tertentu.Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bila tubuh kekurangan zat protein juga dapat menghasilkn energi atau untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Universitas Sumatera Utara Bila glukosa atau asam lemak didalam tubuh terbatas sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk glikosa dan energi.Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat dapat menyebabkan kwasiorkor pada anak di bawah lima tahun balita. Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marsmus. Gabungan antara kedua jenis kekurangan ini dinamakn Kurang Energi Protein KEP dan merupakan salah satu masalah gizi di indonesia. Kelebihan protein tidak menguntungkan tubuh, makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga menyebabkan obesitas.

2.6 Masalah Gizi Anak Jalanan