9. Café Harapan
Café  Harapan  merupakan  suatu  tempat  yang  berada  di  sepanjang  Jalan Sudirman,  Jalan  Imam  Bonjol.  Dikatakan  café  harapan  karena  letaknya  di  depan
Sekolah  Harapan.  Café  harapan  ini  menjual  berbagai  jenis  makanan  dan  minuman yang  buka  dari  sore  hari  sampai  pagi  dini  hari.  Oleh  karena  itu,  tempat  ini  menjadi
salah  satu  tempat  nongkrong  anak  muda  di  Kota  Medan.  Ramainya  tempat  ini menjadi  salah  satu  penarik  bagi  anak  jalanan  karena  mereka  berasumsi  dimana  ada
keramaian  disitu  akan  ada  banyak  uang.  Aktivitas  anak-anak  jalanan  disini bermacam-macam  ada  yang  mengamen,  semir  sepatu,  mengemis  maupun  bekerja
disalah satu warung disini sebagai tukang cuci piring.
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik  responden  dalam  penelitian  ini  meliputi:  umur,  jenis  kelamin, pendidikan,  pekerjaan,  penghasilan,  pekerjaan  di  jalanan,  tujuan  menjadi  anak
jalanan,  lama  menjadi  anak  jalanan,  penghasilan  perhari,  dan  lama  sehari-hari  di jalanan.  Gambaran karakteristik responden selengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
4.2.1. Jenis Kelamin Anak Jalanan Menurut Umur
Sebagian  besar  anak  jalanan  yang  ada  di  Kota  Medan  adalah  laki-laki  dan paling  banyak  pada  kelompok  umur  12-14  tahun  23  orang.  Sementara  responden
perempuan  paling  banyak  ada  pada  kelompok  umur  8-11  tahun  6  orang.  Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1.  Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  Anak Jalanan Menurut Umur di Kota Medan Tahun 2014
No. Umur
Jenis Kelamin n
Laki-Laki Perempuan
f f
1. 5-7 tahun
2 100,0
0,0 2
100,0 2.
8-11 tahun 17
73,9 6
26,1 23
100,0 3.
12-14 tahun 23
92,0 2
8,0 25
100,0 4.
15-18 tahun 26
92,9 2
7,1 28
100,0
4.2.2. Pendidikan dan Karakteristik Pekerjaan
Sebagian besar responden sudah putus sekolah 33,3. Sementara responden lainnya  yang  masih  sekolah,  paling  banyak  pada  tingkat  Sekolah  Lanjutan  Tingkat
Atas 24,4. Dari hasil juga diketahui bahwa masih ada 1 orang 1,3 yang belum sekolah,  dan  paling  banyak  responden  bekerja  sebagai  pengamen  37,2.
Berdasarkan  hasil  penelitian  juga  terlihat  bahwa  mayoritas  responden  mengatakan bahwa  tujuan  mereka    menjadi  anak  jalanan  adalah  untuk  membantu  orang  tua
75,6. Sebagian  besar  responden  menjadi  anak  jalanan  antara  0-2  tahun  dan  3-4
tahun,  yaitu  masing-masing  41,0.  Sebagian  besar  44,9  responden  mengatakan bahwa  jumlah  penghasilan  mereka  dalam  sehari  adalah  antara  Rp.  7.000  –  Rp.
15.000,-. Sebagian besar responden 64,1 menghabiskan waktu dijalanan selama 5- 8  jam  hari.  Bahkan  ada responden  yang  menghabiskan waktu dijalanan  selama
≥ 9
jam  hari  9,0.  Gambaran  pendidikan  dan  karakteritik  pekerjaan  selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.   Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Pendidikan  dan Karakteritik Pekerjaan Anak Jalanan di Kota Medan Tahun 2014
Pendidikan dan Karakteristik Pekerjaan
Frekuensi Persentase
Pendidikan
1.   Putus Sekolah 26
33,3 2.   Belum Sekolah
1 1,3
3.   Sekolah Dasar 15
19,2 4.  Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
17 21,8
5.   Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 19
24,4
Pekerjaan di Jalanan
1.
Ngamen 29
37,2
2.
Pedagang Asongan 23
29,5
3.
Mengemis 16
20,5
4.
Tukang Semir Sepatu 10
12,8
Tujuan Menjadi Anak Jalanan
1.
Ingin Membantu Orang Tua 59
75,6
2.
Mengikuti Teman 19
24,4
Lama Menjadi Anak Jalanan
1.
0-2 tahun 32
41,0
2.
3-4 tahun 32
41,0
3.
≥ 5 tahun 14
17,9
Penghasilan Perhari
1.
Rp. 7.000 hari 22
28,2
2.
Rp. 7.000 - 15.000 hari 35
44,9
3.
Rp. 15.000 hari 21
26,9
Lama Setiap Hari di Jalanan
1.
0-4 jam hari 21
26,9
2.
5-8 jam hari 50
64,1
3.
≥ 9 jam hari 7
9,0
4.2.3.   Tabel Silang Antara Pekerjaan Berdasarkan Umur Anak Jalanan