Kecukupan Energi Konsumsi Pangan

Tabel 4.3. Tabel Silang Antara Pekerjaan Berdasarkan Umur Anak Jalanan di Kota Medan Tahun 2014 Umur Pekerjaan di Jalanan n Ngamen Pedagang Asongan Mengemis Semir Sepatu f f f f 5-7 tahun 1 50,0 0,0 1 50,0 0 0,0 2 100,0 8-11 tahun 8 34,8 5 21,7 9 39,1 1 4,3 23 100,0 12-14 tahun 9 36,0 7 28,0 4 16,0 5 20,0 25 100,0 15-18 tahun 5 17,9 17 60,7 2 7,1 4 14,3 28 100,0

4.3. Status Gizi

Hasil pengukuran status gizi dengan indeks IMTU, dilakukan dengan penimbangan berat badan yang menggunakan timbangan injak, dan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan mikrotois diperoleh mayoritas responden 75,6 memiliki status gizi normal, bahkan ada 2,6 gemuk. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi di Kota Medan Tahun 2014 No. Status Gizi Frekuensi Persentase 1. Sangat Kurus 3 3,8 2. Kurus 14 17,9 3. Normal 59 75,6 4. Gemuk 2 2,6 Total 78 100,0

4.4. Konsumsi Pangan

Konsumsi pangan responden dilihat dari tingkat kecukupan energi dan protein serta jenis dan frekuensi makanan yang diperoleh dengan metode food recall 24 jam dan food frequency.

4.4.1. Kecukupan Energi

Hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar konsumsi pangan responden berdasarkan tingkat kecukupan energi adalah defisit, yaitu defisit tingkat ringan Universitas Sumatera Utara 38,5 dan sedang 20,5. Rata-rata tingkat kecukupan energi anak jalanan adalah 1.896 kkal. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecukupan Energi di Kota Medan Tahun 2014 No Kecukupan Energi Jumlah Persentase 1. Normal 23 29,5 2. Defisit Tingkat Ringan 30 38,5 3. Defisit Tingkat Sedang 16 20,5 4. Defisit Tingkat Berat 9 11,5 Total 78 100,0 4.4.2. Kecukupan Protein Berdasarkan Tabel 4.10. diketahui bahwa paling banyak tingkat kecukupan protein responden defisit tingkat sedang 35,9, dan 15,4 tingkat kecukupan proteinnya normal. Rata-rata tingkat kecukupan protein anak jalanan adalah 43 gram. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecukupan Protein di Kota Medan Tahun 2014 No Kecukupan Protein Jumlah Persentase 1. Normal 12 15,4 2. Defisit Tingkat Ringan 22 28,2 3. Defisit Tingkat Sedang 28 35,9 4. Defisit Tingkat Berat 16 20,5 Total 78 100,0 4.4.3. Frekuensi Makan Data hasil penelitian mendapatkan bahwa pola konsumsi makanan anak jalanan berdasarkan konsumsi makanan pokok sudah cukup bervariasi, karena selain mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok, anak jalanan juga mengonsumsi biskuit, roti dan mie. Namun, dalam hal lauk-pauk sebagian besar anak jalanan mengonsumsi sumber protein dari pangan nabati, yaitu tempe 50,0 dan tahu 59,0 yang Universitas Sumatera Utara mereka konsumsi 4-5 kali minggu. Pangan hewani yang dikonsumsi 4-5 kali minggu adalah telur 43,6 dan ikan 30,8, sementara pangan hewani lainnya jarang mereka konsumsi, hal ini terlihat dari konsumsi pangan hewani anak jalanan mayoritas dengan frekuensi 1-3 kali bulan, bahkan ada anak jalanan yang tidak pernah mengonsumsi pangan hewani, seperti ayam 62,8, daging 78,2, kepiting 89,7, dan udang 53,8. Ternyata 10,3 responden mengonsumsi daun ubi setiap hari, dan 6,4 yang mengatakan mengkonsumsi kol setiap hari. Jenis sayuran lainnya, seperti: terong, bayam, kangkung, sawi hijau, wortel, dan kacang panjang jarang mereka konsumsi bahkan ada jalanan yang mengatakan tidak pernah mengonsumsi sayur dengan alasan tidak suka sayur. Sama juga dalam mengonsumsi buah-buahan, sebagian besar anak jalanan jarang mengonsumsi buah. Makanan jajanan yang dikonsumsi anak jalanan pada umumnya adalah gorengan, diantaranya pisang goreng 32,1, tahu goreng 26,9, tempe goreng 24,4, dan bakwan 26,9 yang mereka konsumsi hampir setiap hari 4-5 kaliminggu. Selain gorengan, anak jalanan juga sering mengonsumsi kerupuk. Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan di Kota Medan Tahun 2014 Nama Bahan Makanan Frekuensi Makan n  1x hr 4-5x mggu 1-3x mggu 1-3x bln Tidak Pernah f f f f f Makanan Pokok  Nasi  Biskuit  Roti  Mie 78 100,0 0,0 0,0 0,0 14 31 19 0,0 17,9 39,7 24,4 36 30 42 0,0 46,2 38,5 53,8 27 16 17 0,0 34,6 20,5 21,8 0,0 0,0 0,0 0,0 78 78 78 78 100,0 100,0 100,0 100,0 Lauk-hewani  Telur  Ayam  Daging  Kepiting  Udang  Ikan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 34 24 43,6 0,0 0,0 0,0 0,0 30,8 27 14 9 29 34,6 17,9 0,0 0,0 11,5 37,2 17 15 17 8 36 25 21,8 19,2 21,8 10,3 46,2 32,1 49 61 70 42 0,0 62,8 78,2 89,7 53,8 0,0 78 78 78 78 78 78 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Lauk nabati  Tahu  Tempe 0,0 0,0 39 46 50,0 59,0 29 28 37,2 35,9 10 4 12,8 5,1 0,0 0,0 78 78 100,0 100,0 Sayur-sayuran  Terong  Bayam  Kangkung  Daun Ubi  Sawi hijau  Kol  Sawi putih  Wortel  Kacang panjang 8 5 5 0,0 0,0 0,0 10,3 0,0 6,4 6,4 0,0 0,0 12 19 7 13 16 6 0,0 0,0 15,4 20,5 9,0 16,7 20,5 0,0 7,7 11 16 15 28 12 19 27 12 14,1 20,5 19,2 26,9 15,4 24,4 33,3 0,0 15,4 8 19 29 31 10 29 18 16 11 10,3 24,4 37,2 23,1 12,8 35,9 23,1 20,5 14,1 59 43 22 15 49 13 13 62 49 75,6 55,1 28,2 19,2 62,8 16,7 16,7 79,5 62,8 78 78 78 78 78 78 78 78 78 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Buah-buahan  Mangga  Rambutan  Jambu Air  Jeruk  Pisang  Pepaya  Salak  Semangka 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12 7 18 0,0 0,0 0,0 0,0 15,4 9,0 0,0 23,1 9 7 17 23 25 19 11 26 11,5 9,0 21,8 29,5 32,1 24,4 14,1 33,3 69 71 49 31 34 34 46 34 88,5 91,0 78,2 39,7 52,6 43,6 59,0 43,6 78 78 78 78 78 78 78 78 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Makanan Jajanan  Pisang gorong  Tahu Goreng  Tempe Goreng  Bakwan  Kerupuk 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 25 21 19 21 39 32,1 26,9 24,4 26,9 50,0 53 57 59 57 39 67,9 73,1 75,6 73,1 50,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 78 78 78 78 78 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 4.5. Status Gizi Berdasarkan Karakteristik 4.5.1. Status Gizi Berdasarkan Umur