29
3.10.3 Uji Friabilitas Tablet
Penetapan friabilitas tablet menggunakan alat Roche friabilator. Cara: ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu A dimasukkan ke dalam
alat dan diputar selama 4 menit. Tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu kemudian ditimbang B, kehilangan bobot tidak lebih dari 0,8 Banker dan
Anderson, 1994. Friabilitas dapat dihitung dengan rumus: ����������� =
� − � �
� 100
3.10.4 Uji Waktu Hancur
Penetapan waktu hancur tablet menggunakan alat Disintegration tester. Alat ini terdiri dari suatu rangkaian keranjang, gelas piala berukuran 1000 mL
thermostat dengan suhu 36-38°C dan alat untuk menaik turunkan keranjang dengan frekuensi 30 kali per menit.
Cara : 5 tablet dimasukkan ke dalam keranjang,turun naikkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bahagian tablet
yang tertinggal di atas kasa. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit. Apabila tablet tidak memenuhi syarat ini, ulangi
pengujian menggunakan tablet satu persatu kemudian ulangi percobaan menggunakan 5 tablet dengan cakram penuntun. Dengan cara ini harus dipenuhi
persyaratan waktu hancur DepkesRI.,1979. 3.10.5 Uji Penetapan Kadar Parasetamol
3.10.5.1 Pembuatan larutan induk baku dalam dapar fosfat pH 5,8
25 mg parasetamoldimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, dilarutkan dengan dapar fosfat pH 5,8 sampai garis tanda, lalu dikocok homogen
konsentrasi 1000 mcgmL LIB I.
Universitas Sumatera Utara
30 Dipipet sebanyak 1 mL larutan tersebut, dimasukkan kedalam labu
tentukur 25 mL, dicukupkan dengan dapar fosfat pH 5,8 sampai garis tanda maka diperoleh larutan induk baku dengan konsentrasi 40,080 mcgmL LIB II.
3.10.5.2 Pembuatan Kurva Serapan
Dari LIB II Parasetamol, dipipet sebanyak 1,62 mL dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL, diencerkan dengan dapar fosfat pH 5,8 sampai garis
tanda. Dikocok homogen maka akan diperoleh konsentrasi 6,5 mcgmL. Diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm dan sebagai blanko digunakan
dapar fosfat pH 5,8.
3.10.5.3 Pembuatan Linieritas Kurva Kalibrasi
Dari LIB II dipipet 0,76; 1,12; 1,48; 1,84 dan 2,24 mL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL, kemudian dicukupkan dengan dapar fosfat pH 5,8
sampai garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi 3,2 mcgmL; 4,4 mcgmL; 6 mcgmL; 7,2 mcgmL dan 8,8 mcgmL. Diukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum.
3.10.5.4 Penetapan kadar Tablet Parasetamol
Ditimbang seksama sebanyak 20 tablet, dicatat beratnya, kemudian digerus sampai homogen. Ditimbang sejumlah serbuk setara dengan 25 mg
parasetamol sebanyak 6 kali, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, kemudian cukupkan dengan dapar fosfat pH 5,8 sampai garis tanda,
dikocok homogen maka diperoleh larutan dengan konsentrasi teoritis 1000 mcgmL,Lalu disaring dengan kertas saring, filtrat pertama dibuang dan filtrat
selanjutnya ditampung. Dari larutan tersebut dipipet sebanyak 0,16 mL dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, diencerkan dengan dapar fosfat pH 5,8
Universitas Sumatera Utara
31 kemudian dicukupkan sampai garis tanda, maka diperoleh larutan dengan
konsentrasi 6,4 mcgmL. Diukur serapannya pada panjang gelombang 243,0 nm dengan menggunakan dapar fosfat pH 5,8 sebagai blanko.
3.10.6Uji Disolusi Tablet
Sejumlah volume media disolusi dimasukkan seperti yang tertera pada masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan media disolusi
hingga suhu 37
o
± 0,5
o
dan angkat thermometer. Masukkan satu tablet ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera
jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang
dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak
kurang 1cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi Ditjen POM, 1995.
3.10.7 Uji Keragaman Bobot Tablet Parasetamol