Dalam defenisi itu tersimpul tujuan, komunikasi itu adalah memberi tahu atau mengubah pendapat opinion, sikap attitude, atau perilaku behaviour.
Dari pengertian tersebut, tampak sejumlah komponen atau unsur yang dicakup yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.
Komponen itu adalah : a Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
b Pesan : pernyataan yang didukung lambang c Komunikan : orang yang menerima pesan
d Media : sarana atau saluran yang mendukung penyampaian pesan e Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan
II. 1. 1. Sifat Komunikasi
Ditinjau dari sifatnya, komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1.Komunikasi Verbal Verbal Communication
a Komunikasi Lisan Oral Communication b Komunikasi Tulisan Written Communication
2.Komunikasi Nonverbal Nonverbal Communicatio a Komunikasi Tubuh Body Communication
b Komunikasi Gambar Picture Communicatio
c Dll 3.Komunikasi Tatap muka Face to face Communication
4.Komunikasi Bermedia Mediated Communication
II. 1. 2 Tujuan Komunikasi
a Mengubah opinipendapatpandangan to change the opinion
b Mengubah sikap to change attitude
Universitas Sumatera Utara
c Mengubah perilaku to change the behaviour
d Mengubah masayarakat to change the society
II. 1. 3 Fungsi Komunikasi
a Menginformasikan to inform b Mendidik to educate
c Menghibur to entertain d Mempengaruhi to influence
II. 1. 4 Teknik Komunikasi
Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan oleh komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi :
a Komunikasi informatif Informative communication b Komunikasi persuasif Persuasive communication
c Komunikasi pervasif Pervasive communication d Komunikasi koersif Coersive communication
e Komunikasi instruktif Instructive communication f Komunikasi manusiawi Human relations
Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan apa kriteria – kriterianya ? Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil
menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh
pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria
yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 : 22 – 23
Universitas Sumatera Utara
1. Pemahaman Arti pokok pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan
rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini, komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang
cermat atas pesan yang disampaikannya. Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan
menyampaikan isi pesan secara cermat. Semakin banyak jumlah orang yang terlibat dalam konteks komunikasi, semakin sulit pula untuk menentukan seberapa
cermat pesan diterima. Penggunaan sarana pendukung sangat membantu memperjelas materi yang dibicarakan.
Dalam konteks organisasional, salah satu hasil yang terpenting adalah pemahaman pesan secara cermat. Mustahil suatu perusahaan akan berfungsi
dengan baik, bila para pegawainya tidak memahami tugas yang harus mereka kerjakan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pemahaman, baik atas petunjuk
verbal dari atasan maupun atas informasi yang disebarkan melalui memo perusahaan, buku pedoman, media internal dan penjelasan lain yang merupakan
kebijakan perusahaan. 2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan maksud tertentu. Komunikasi bisa juga dilakukan hanya sekedar berkomunikasi dengan
orang lain untuk menimbulkan kesejahteraan bersama. Komunikasi ini disebut komunikasi fatik, misalnya menanyakan kabar atau sekedar menyapa.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi ramah tamah ini merupakan cara yang sengaja dirancang agar orang – orang dapat memperoleh kesenangan dari perjumpaan dan obrolan – obrolan
tersebut. Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan kita terhadap orang yang berinteraksi dengan kita.
3. Mempengaruhi Sikap Menurut Acuff, sepanjang sejarah belum pernah ada yang demikian besar
akan keahlian berunding secara internasional, yakni kemampuan para perunding untuk mempengaruhi pihak lain dengan cara yang positif dan konstruktif Stewart
L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 : 25. Memahami dan menyetujui adalah dua hal yang sangat berbeda. Ketika anda memahami pesan seseorang, itu dapat saja
berarti anda tidak menyetujuinya, bahkan boleh jadi anda jauh lebih tidak setuju dari sebelumnya.
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari – hari. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang
lain, dan berusaha agar orang lain memahami ucapan kita. Dalam menentukan tingkat keberhasilan, kita bisa saja gagal mengubah sikap orang lain, namun orang
tersebut tetap dapat memahami apa yang anda maksudkan. Dengan perkataan lain, kegagalan dalam mengubah pandangan seseorang jangan disamakan dengan
kegagalan dalam meningkatkan pemahaman. 4. Memperbaiki Hubungan
Keefektifan komunikasi secara keseluruhan tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dan dimengerti tetapi masih memerlukan suasana psikologis
yang positif dan penuh kepercayaan. Penyebab kegagalan komunikasi adalah salah satunya muncul karena gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari
Universitas Sumatera Utara
kesalahpahaman. Komunikasi juga dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan antar persona. Kadang – kadang, komunikasi dilakukan bukan untuk
menyampaikan informasi atau mengubah sikap seseorang, tetapi hanya untuk dipahami dalam pengertian untuk memperbaiki hubungan antar persona.
5. Tindakan Banyak orang berpendapat, bahwa komunikasi apapun tidak ada gunanya
bila tidak memberi hasil sesuai dengan yang diinginkan. Tindakan menjadi penentu utama bagi suatu proses komunikasi. Misalnya, ketika dosen memberikan
tugas, dosen tidak hanya menginginkan mahasiswanya menyukai tugas tersebut tetapi juga ia ingin mahasiswanya mengerjakan tugas tersebut.
Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam
berkomunikasi. Terkadang, lebih mudah membuat orang menyukai olahraga daripada membuatnya melakukan olahraga. Untuk lebih mudah membangkitkan
tindakan pada penerima pesan, hal – hal yang mungkin bisa dilakukan adalah : memudahkan pemahaman penerima tentang apa yang anda harapkan, meyakinkan
penerima bahwa tujuan anda masuk akal dan mempertahankan hubungan yang harmonis dengan penerima. Tindakan yang kita harapkan, tidak terjadi secara
otomatis, namun ada kemungkinan jika ketiga hal tersebut dilakukan. Sementara menurut Wilbur Schramm, Effendy 2003 : 41 – 42 terdapat
beberapa kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita hendaki atau disebut “the condition of
success in communication“ , yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan
2. Pesan harus menggunakan lambang – lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama – sama
mengerti 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi
yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Tidak mudah untuk melakukan komunikasi efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi. Berikut beberapa hambatannya :
a Gangguan Gangguan disini terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. Gangguan mekanik mechanical, channel noise Yang dimaksud dengan gangguan mekanik ialah gangguan yang
disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan bersifat fisik. Sebagai contoh adalah bunyi mengaung pada pengeras suara atau riuh hadirin serta bunyi
kendaraan lewat ketika seseorang berpidato dalam suatu pertemuan. 2. Gangguan Semantik semantic noise
Gangguan jenis ini berkaitan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan
melalui penggunaan bahasa. Semakin banyak kekecauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator, maka akan lebih
Universitas Sumatera Utara
banyak gangguan semantik pesan. Gangguan semantik terjadi dalam salah pengertian.
Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata – kata yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata – kata. Lambang kata yang sama
mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang – orang yang berlainan. Ini disebabkan dua jenis pengertian mengenai kata – kata : ada yang mempunyai
pengertian denotatif dan ada yang konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian perkataan yang lazim terdapat
dalam kamus yang secara umum diterima oleh orang – orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama.
Pengertian konotatif adalah pengertian yang bersifat emosional latar belakang dan pengalaman seseorang.
b Kepentingan Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam
menanggapi atau menghayati suatu pesan Effendy 2003 : 47. Orang hanya akan memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya.
Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan
merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
c Motivasi Terpendam Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang berbeda dengan orang lainnya dari waktu ke waktu dan dari
Universitas Sumatera Utara
tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu berbeda dalam intensitasnya. Demikian juga intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.
Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang
bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan motivasinya.
d Prasangka Prejudice atau prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan
berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa – apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator
yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka tanpa menggunakan pikiran
rasional. Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata bagaimanapun, oleh karena seringkali prasangka itu sudah mencekam,
maka seseorang tak akan dapat berpikir secara objektif dan segala apa yang dilihatnya selalu akan dinilai secara negatif. Prasangka bukan saja terjadi terhadap
suatu ras, melainkan juga terhadap agama, pendirian politik, kelompok dan lain – lain.
II. 2 Manajemen Public Relations