menampung semua aspirasi dan gagasan para pegawai sehingga mereka merasa diikutsertakan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk merancang program kerja Public Relations dan upaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah tersebut, PR memerlukan peranan dan
fungsi manajemen. PR dituntut mampu menganalisis serta meramalkan “apa dan bagaimana“ akibat yang akan terjadi. Artinya, Management of Public Relations
akan memerlukan pemikiran dan konsepsi suatu perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengkordinasian yang serius dan rasional dalam upaya
pencapaian tujuan bersama dari organisasilembaga yang diwakilinya. Tahapan – tahapan dalam aktivitas manajemen Public Relations adalah Ruslan 2001 : 27.
1. Perencanaan Planning 2. Pengorganisasian Organizing
3. Mengkomunikasikan Communicating 4. Pengawasan Controlling
5. Penilaian Evaluating
1.5.3. Media Internal Public Relations
Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two way
communication komunikasi dua arah atau timbal balik. Komunikasi yang berlangsung antara top manajemen dengan karyawannya atau perusahaan dengan
publiknya tidak hanya terjadi secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam penyebaran informasi dan pembentukan citra dan opini publik, Public Relations
memerlukan media komunikasi. Komunikasi tatap muka bisa terjadi hanya
Universitas Sumatera Utara
selintas, tetapi dengan adanya media komunikasi bisa menjadi jembatan komunikasi antara top manajemen dan karyawan atau antara perusahaan dengan
publiknya Soleh Soemirat dan Elvinaro 2004 : 26 – 27. Bentuk media ini pada dasarnya sama dengan media massa komersial,
hanya bedanya terletak pada segmen pembaca yang terbatas pada pembaca yang lebih khusus yaitu disesuaikan dengan target publik perusahaan, misalnya internal
Public Relations. Karakter isi dari media ini bisa bermacam – macam, misalnya bersifat informatif, edukatif, hiburan dan lain – lain. Hubungan internal PR tidak
hanya dilihat secara sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada unsur proses produksi dan upah tetapi lebih dari itu yang
dipengaruhi oleh hubungan internal antara karyawan dengan karyawan lainnya, atau hubungan top manajemen dengan karyawan.
Media internal ini merupakan sarana komunikasi efektif yang mampu mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Artinya, melalui media ini
PRO berupaya untuk membina hubungan komunikasi masyarakat internal dengan menjadi corong informasi para karyawan kepada pihak perusahaan atau mampu
bertindak sebagai mediator dari perusahaan pimpinan terhadap karyawannya Ruslan 2001 : 266. Kemudian pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam bentuk produk barang atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada publik sebagai sasarannya.
Universitas Sumatera Utara
1.5.4. Sistem Informasi Manajemen SIM