2. Perumusan Masalah 3. Pembatasan Masalah 6. Kerangka Konsep

I. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut, “Sejauhmanakah layanan media intranet sebagai media internal Public Relations berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan di kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra, Medan ?“

I. 3. Pembatasan Masalah

1. Penelitian hanya meneliti layanan intranet sebagai media internal Public Relations dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra yang beralamat di Jln. HM. Yamin No. 02 Medan. 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2007. 3. Responden dari penelitian ini adalah karyawan kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra, Medan yang terdaftar dan aktif sebagai karyawan. I. 4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui informasi – informasi apa saja yang disajikan di intranet di kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra, Medan. 2. Untuk mengetahui frekuensi karyawan dalam menggunakan media intranet. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui seberapa besar layanan media intranet mampu memberikanmemenuhi kebutuhan karyawan akan informasi internal perusahaan. 4. Untuk mengetahui pengaruh layanan media intranet dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya tentang intranet. 2. Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU untuk menambah dan memperkaya bahan referensi dan bahan penelitian sebagai sumber bacaan 3. Secara kritis, hasil penulisan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran dan kontribusi kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pengetahuan khususnya dalam ilmu teknologi informasi dan komunikasi. Universitas Sumatera Utara

I. 5. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Teori merupakan hubungan kausal, logis dan sistematis antara dua atau lebih konsep, jadi teori adalah penjelasan gejala : konsep atau variabel yang terpengaruh Suyanto 2005 : 34 - 35. Dengan adanya kerangka teori akan mempermudah peneliti dalam menganalisis masalah.

1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Efektif

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio dan perkataan ini bersumber dari kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi berlangsung apabila amtara orang – orang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan diantara mereka bersifat komunikatif Effendy 2004 : 3 – 4. Sementara secara paradigmatik, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film maupun media non massa, misalnya surat, telepon dll. Jadi, komunikasi dalam pengertian ini mengandung tujuan karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan Universitas Sumatera Utara pada komunikan yang dijadikan sasaran. Jadi, komunikasi itu diartikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisaan maupun secara tak langsung, melalui media. Dalam defenisi itu tersimpul tujuan, komunikasi itu adalah memberi tahu atau mengubah pendapat opinion, sikap attitude, atau perilaku behaviour. Dari pengertian tersebut, tampak sejumlah komponen atau unsur yang dicakup yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen itu adalah : a Komunikator : orang yang menyampaikan pesan b Pesan : pernyataan yang didukung lambang c Komunikan : orang yang menerima pesan d Media : sarana atau saluran yang mendukung penyampaian pesan e Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan apa kriteria – kriterianya? Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan apa kriteria – kriterianya ? Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai Universitas Sumatera Utara efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 : 22 – 23.

1.5.2. Manajemen Public Relations

Menurut J.C Seidel, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari pelanggannya, pegawai – pegawainya dan publik pada umumnya Suhandang 2004 : 44. Sementara menurut Cultip dan Center, PR adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran serta komunikasi dan gagasan – gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya dan pengkomunikasian informasi, gagasan dan pendapat publiknya itu kepada lembaga tadi dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama dan tercipta suasana yang harmonis. Tidak saja melakukan hubungan kepada publiknya tetapi juga internal perusahaan, terutama kepada pegawainya. Kegiatan ini diperlukan dalam mewujudkan efisiensi kerja. Artinya, mencapai hasil yang sebesar – besarnya dengan tenaga kerja tertentu sehingga diperoleh profit yang besar. Internal PR ini diperlukan dalam rangka mencegah bentrokan dan ketegangan antara majikan, pimpinan dengan pegawai atau staffnya. Adalah tugas PR untuk memupuk pengertian terhadap tugas dan kewajiban masing – masing serta pengertian terhadap tujuan bersama dalam mensukseskan perusahaan tersebut. Dengan mendekatkan program kebijaksanaan pimpinan kepada sikap dan kehendak para pegawainya serta Universitas Sumatera Utara menampung semua aspirasi dan gagasan para pegawai sehingga mereka merasa diikutsertakan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk merancang program kerja Public Relations dan upaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah tersebut, PR memerlukan peranan dan fungsi manajemen. PR dituntut mampu menganalisis serta meramalkan “apa dan bagaimana“ akibat yang akan terjadi. Artinya, Management of Public Relations akan memerlukan pemikiran dan konsepsi suatu perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengkordinasian yang serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasilembaga yang diwakilinya. Tahapan – tahapan dalam aktivitas manajemen Public Relations adalah Ruslan 2001 : 27. 1. Perencanaan Planning 2. Pengorganisasian Organizing 3. Mengkomunikasikan Communicating 4. Pengawasan Controlling 5. Penilaian Evaluating

1.5.3. Media Internal Public Relations

Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two way communication komunikasi dua arah atau timbal balik. Komunikasi yang berlangsung antara top manajemen dengan karyawannya atau perusahaan dengan publiknya tidak hanya terjadi secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam penyebaran informasi dan pembentukan citra dan opini publik, Public Relations memerlukan media komunikasi. Komunikasi tatap muka bisa terjadi hanya Universitas Sumatera Utara selintas, tetapi dengan adanya media komunikasi bisa menjadi jembatan komunikasi antara top manajemen dan karyawan atau antara perusahaan dengan publiknya Soleh Soemirat dan Elvinaro 2004 : 26 – 27. Bentuk media ini pada dasarnya sama dengan media massa komersial, hanya bedanya terletak pada segmen pembaca yang terbatas pada pembaca yang lebih khusus yaitu disesuaikan dengan target publik perusahaan, misalnya internal Public Relations. Karakter isi dari media ini bisa bermacam – macam, misalnya bersifat informatif, edukatif, hiburan dan lain – lain. Hubungan internal PR tidak hanya dilihat secara sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada unsur proses produksi dan upah tetapi lebih dari itu yang dipengaruhi oleh hubungan internal antara karyawan dengan karyawan lainnya, atau hubungan top manajemen dengan karyawan. Media internal ini merupakan sarana komunikasi efektif yang mampu mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Artinya, melalui media ini PRO berupaya untuk membina hubungan komunikasi masyarakat internal dengan menjadi corong informasi para karyawan kepada pihak perusahaan atau mampu bertindak sebagai mediator dari perusahaan pimpinan terhadap karyawannya Ruslan 2001 : 266. Kemudian pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam bentuk produk barang atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada publik sebagai sasarannya. Universitas Sumatera Utara

1.5.4. Sistem Informasi Manajemen SIM

Istilah Sistem Informasi Manajemen SIM berkembang seiring dengan perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer perlu diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Sistem Informasi Manajemen berasal dari 3 kata yaitu Sistem, Informasi, dan Manajemen. Cara yang lebih baik untuk memberikan defenisi. Sistem Informasi Manajemen adalah dimulai dengan memahami istilah sistem, informasi dan manajemen. Secara umum, sistem merupakan sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai tujuan. Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada masa mendatang. Sedangkan Manajemen merupakan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan. Atau Manajemen juga dapat diartikan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang – orang menjalankan pekerjaan. Jadi, jika digabungkan dari pengertian ketiga kata tersebut, maka Sistem Informasi Manajemen adalah sekumpulan sistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara – cara tertentu Universitas Sumatera Utara untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan input berupa data – data, kemudian mengolahnya processing dan menghasilkan keluaran output berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan Sutanta 2003 : 19. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka Sistem Informasi Manajemen SIM yang dikembangkan pada saat ini hampir semuanya telah memanfaatkan teknologi computer dengan sistem jaringannya sebagai pemegang peran utama dalam pengolahan data. Pemanfaatan sistem jaringan ini akan mendukung pengintegrasian data dan distribusi informasi. Jaringan komputer ini telah memungkinkan terjadinya koordinasi dan komunikasi internal sehingga seluruh bagian atau divisi perusahaan tersebut siap berkomunikasi. Jaringan komputer ini merupakan sekelompok komputer yang membentuk suatu jaringanmata rantai yang mana diantara komputer – komputer tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain untuk bertukar data informasi serta dikendalikan oleh komputer pusat. Jaringan komputer ini dibagi atas 3 yaitu: 1. Metropolitan Area Network MAN : Jaringan komputer antar perusahaan atau antar pabrik dalam satu wilayah kota. Jarak jangkauannya sekitar 10 – 50 km. Universitas Sumatera Utara 2. Wide Area Network WAN : Jaringan komputer yang memiliki jangkauan yang sangat jauh, sehingga dapat mencapai seluruh bagian dunia. Jarak jangkauannya lebih dari 50 km. 3. Local Area Network LAN : Jaringan komputer untuk satu kantor yang digunakan untuk koordinasi antar bagiannya yang bersifat lokal. Jarak jangakauannya sampai 10 km.

1.5.5. LAN Local Area Network

Sistem LAN timbul dari adanya kebutuhan untuk pemakaian sumber daya secara bersama – sama resource sharing. Sistem jaringan LAN terbentuk atas beberapa komponen yaitu ; Personal Computer digunakan untuk Server komputer pusatcentral dan workstation terminal pemakai ; Media Transmisi yaitu berupa kabel radio frekuensi yang berfungsi untuk mengalirkan data ; Network Interface Card NIC berfungsi sebagai penghubung media transmisi ke peralatan. Karakteristik LAN ini adalah : a Ruang lingkup geografis terbatas sampai 10 km b Berlokasi pada satu gedung atau satu departemen c Kecepatan pengiriman data relatif tinggi, bergantung pada jenis komponen yang digunakan d Dll Keistimewaan LAN : 1 Pemakaian data, aplikasi dan peralatan secara bersama – sama 2 Sistem informasi terpadu Universitas Sumatera Utara 3 Faktor keamanan data yang relatif tinggi multilevel security 4 Data dan informasi dapat tersedia setiap saat dibutuhkan, karena semuanya tersimpan di server. 5 Kecepatan yang tinggi dalam perolehan informasi. Kehadiran LAN ini dalam suatu perusahaan, telah memberikan dukungan yang besar pada pemenuhan informasi bagi perusahaan khususnya bagi perusahaan yang sangat mengutamakan kualitas dan kuantitas kerja. Kecepatan informasi yang diberikan menjamin keaktualitasan berita dan informasi yang ada di seputar perusahaan. Penggunaan sistem LAN dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangat berarti untuk memperoleh informasi tepat waktu serta memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macam bentuk dan format secara mudah.

1.5.6. Intranet

Intranet adalah istilah untuk penggunaan teknologi internet dan World Wide Web WWW pada jaringan internal. Setelah internet terhubungkan dan membuat informasi sehingga dengan mudah diakses dari network dan komputer perusahaan, bisnis, pemerintahan, dan sekolah diseluruh dunia, sebuah intranet dapat menghubungkan dan membuat kepulauan informasi terakses pada sejumlah komputer dalam sebuah organisasi MBR Consulting, Inc 1997 : 3. Teknologi ini mencakup standar, protokol, peralatan dan bahasa yang sederhana, konsisten dan mudah digunakan. Intranet adalah jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam internet. Artinya, kita dapat menggunakan semua fasilitas internet untuk Universitas Sumatera Utara kebutuhan perusahaan. Dengan kata lain, intranet dapat dikatakan berinternet dalam lingkungan perusahaan. Standar yang dipakai dalam intranet adalah menggunakan standar protokol lTCPIP Transport Control ProtokolInternetworking Protocol. TCPIP memungkinkan protokol jaringan untuk berkomunikasi, menerima dan mengirimkan data ke terminal lain. Standar lain adalah FTP File Transfer Protocol yang merupakan pelayanan resource sharing, sebuah fasilitas untuk dapat mengambil file yang ada di internet. SMTP Simple Mail Transfer Protocol yang merupakan dasar dari e-mail untuk berkomunikasi serta MIME Multipurpose Internet Mail Extensions yang merupakan standar mendefinisikan format biner, grafik dan suara agar dapat ditransmisikan dengan e-mail. Protokol lainnya adalah NNTP Network News Transfer Protocol dan POP Post Office Protocol atau Internal Network . Kebutuhan intranet dalam organisasi bisnis dapat dilihat dari penyampaian informasi. Intranet dapat dianggap sebagai suatu media informasi yang efektif dalam membangun kerja sama dan hubungan dalam internal perusahaan. Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan produk industri. Teknologi yang dimilikinya, mampu mengakses informasi dengan biaya yang relatif murah sehingga memungkinkan banyak perusahaan lebih memilih jasa teknologi ini. Melalui intranet perusahaan lebih mudah mempublikasikan program kerja atau informasi apapun yang menyangkut intern perusahaan. Universitas Sumatera Utara

1.5.7. Produktivitas Kerja

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik barang – barang atau jasa dengan pemasukan. Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau output dan input. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang – barang dan jasa – jasa. Produktivitas membicarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber – sumber dalam memproduksi barang. Ukuran produktivitas yang paling banyak digunakan adalah berkaitan dengan tenaga kerja. Produktivitas memberikan gambaran yang lebih umum tentang potensial kerja. Produktivitas kerja dalam suatu perusahaanorganisasi didefenisikan sebagai tercapainya tujuan – tujuan dan sasaran – sasaran manajemen yang telah ditetapkan oleh perusahaanorganisasi yang bersangkutan. Produktivitas lebih menekankan kepada penentuan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber – sumber efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber – sumber lain yang menuju pengembangan dan peningkatan standar kualitas hidup perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kerja yang produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa memperoleh cara kerja yang baru untuk memperbaiki cara kerja yang kurang produktif sebelumnya. Kerja produktif memerlukan prasyarat lain sebagai faktor untuk mencapainya : kemauan kerja Universitas Sumatera Utara yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, keefektifan penyampaian informasimedia – media yang digunakan dalam penyampaian program dan perencanaan kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan, jaminan sosial, kondisi kerja, hubungan kerja yang harmonis dll Muchdarsyah Sinungan 2000 : 3.

I. 6. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Dalam pengertian ilmiah, konsep harus memiliki kriteria yang tepat dalam menjelaskan variabel penelitian Bungin 2005 : 58 Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Konsep penelitian dilahirkan dari teori yang digunakan peneliti dalam sebuah penelitian dan teori yang menghasilkan konsep penelitian itu akan mengarahkan peneliti kepada metode yang digunakan untuk menguji data yang diperoleh di lapangan Bungin 2005 : 59. Agar konsep – konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Universitas Sumatera Utara Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas X Variabel bebas adalah segala gejala, faktor atau unsur yang menemukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Layanan Media Intranet sebagai Media Internal PR di Kantor PT Telkom Divre 1 Sumatra, Medan. 2. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra, Medan.

I. 7. Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan

5 92 127

Beauty Consultant Dalam Kegiatan External Public Relations Dan Minat Pakai (Studi Korelasional Tentang Peranan Beauty Consultant Oriflame dalam Menumbuhkan Minat Pakai Calon Konsumen Pada Karyawan Contact Center Infomedia Nusantara )

1 53 118

Public Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Peranan Kegiatan Internal Public Relations Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Grand Swiss Bell Hotel Medan)

33 247 127

Peranan Internal Public Relations Dan Motivasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Internal Public Relations dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan PT. BTN Medan)

1 69 115

Internal Public Relations Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Kegiatan Internal Public Relations Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada HO PT. Wilmar Group Medan)

7 65 92

Kegiatan Internal Public Relations dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Kegiatan Internal Public Relations PT. Pelabuhan Indonesia 1 Terhadap Motivasi Kerja) Karyawan Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Medan )

0 15 160

Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III

2 27 116

PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hotel Ibis Solo).

0 1 13

PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hote

0 5 14

Kegiatan public relations dalam mengelola media internal pada PT. Telkom divre iv Jateng-DIY LAKSMI WURI A

14 107 60