diperoleh secara berdaya guna efisien dan berhasil guna efektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
5 Evaluasi Evaluating Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk memastikan
perusahaan mencapai apa yang sudah ditetapkan. Oleh sebab itu, penting sekali menentukan dengan jelas hasil seperti apa yang diharapkan dari setiap tindakan
yang dilakukan. Dengan demikian, dapat dilakukan perbandingan penilaian antara kinerja ideal yang diinginkan dengan kinerja aktual organisasi sehingga
diperoleh umpan balik pada manajemen untuk melakukan langkah – langkah korektif yang diperlukan. Tahapan – tahapan evaluasi ini adalah menetapkan apa
yang dikontrol, menetapkan standar kinerja, ukuran kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar dan yang terakhir adalah
mengambil langkah korektif Iriantara 2004 : 40.
II. 3 Media Internal Public Relations
Dalam hal upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two way
communications komunikasi dua arah atau timbal balik. Komunikasi yang berlangsung antara top manajemen dengan karyawannya tidak hanya terjadi
secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam penyebaran informasi dan pembentukan citra korporat, Public Relations memerlukan media komunikasi.
Komunikasi tatap muka bisa terjadi selintas, tetapi dengan adanya media komunikasi bisa menjembatani komunikasi antara top manajemen dan karyawan
perusahaan publik internal perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Media internal ini diperlukan untuk pencapaian citra positif dan dukungan opini publik. Bentuk media ini bisa bermacam – macam misalnya,
House Journal, buletin, majalah, surat kabar, news letter, koran dinding perusahaan atau intranet yang saat ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan -
perusahaan besar. Media internal ini termasuk ke dalam golongan media terkontrol karena perusahaan dapat menangani secara langsung pemberitaan yang
dimuat. Pada dasarnya, isi media ini sama dengan media komersial, hanya bedanya terletak kepada menyangkut pembaca yang terbatas, tidak berbentuk
massa umum, segmentasi publik pembacanya lebih khusus yaitu sesuai dengan target publik perusahaan dalam hal ini internal perusahaan serta isi media yang
terkontrol. Media komunikasi internal ini diperlukan Public Relations dalam
memelihara citra positif dan dukungan publik. Biasanya perancangannya, memperhatikan 2 aspek yaitu fact finding dan identifikasi masalah. Dalam fact
finding, PR mencari dan mengumpulkan berbagai fakta dan data tentang kebutuhan publik akan isi media, gaya dan bentuk media itu sendiri. Bilamana
data dan fakta yang sudah terkumpul mencerminkan aspirasi publik tentang perlunya media ini, maka PR mengidentifikasi data dan fakta yang masih mentah
itu dengan memilah – milah atau mengkategorikannya. Fact finding dan identifikasi masalah ini sebagai latar belakang mengapa perusahaan memerlukan
media komunikasi ini. Misalnya, dari data yang disimpulkan bahwa informasi dari top manajemen tidak sampai ke bawah dengan hanya komunikasi tatap muka,
begitupun umpan balik tidak sampai dari karyawan ke pimpinan, maka
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan jembatan komunikasi dalam bentuk media internal perusahaan Soemirat dan Elvinaro 2004 : 27.
Setelah melalui tahap tersebut, ditentukan tujuan menerbitkan media komunikasi yang merupakan solusi dari identifikasi masalah. Dengan melihat
sasaran dari media komunikasi itu sendiri. Selain itu, baru bisa ditentukan sasaran pembacanya yang menyangkut isi dan rubrikasi pada target khalayak pembaca itu.
Melalui rubrikasi itu akan tercermin informasi yang bersifat informatif, edukatif, hiburan dan gayanya bisa lebih dialogis.
Visi dan misi media komunikasi itu bisa mencerminkan kebijakan manajemen, alat manajemen atau provokasi buruh. Di Indonesia, media
komunikasi ini lebih mencerminkan kepentingan atau alat manajemen. Idealnya, media komunikasi ini harus mencerminkan kepentingan manajemen dan
karyawannya itu sendiri. Karakter media komunikasi ini bersifat informatif, edukatif dan
menghibur. Dalam media ini tercantum misi sosial, misi pendidikan dan lain sebagainya. Pola penulisan media ini bisa berbentuk straight news berita
langsung, featuretuturankarangan khas, news feature, artikel dan foto esei. Aspek penulisan ini bisa lebih mencerminkan opini, fakta dan gabungan
keduanya. Media internal ini merupakan sarana komunikasi efektif yang mampu
mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Artinya, melalui media ini PRO berupaya untuk membina hubungan komunikasi masyarakat internal dengan
menjadi corong informasi para karyawan kepada pihak perusahaan atau mampu bertindak sebagai mediator dari perusahaan pimpinan terhadap karyawannya
Universitas Sumatera Utara
Ruslan 2001 : 266. Kemudian pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam bentuk produk barang
atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada publik sebagai sasarannya.
II. 4 Sistem Informasi Manajemen SIM