perusahaan dengan memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya- biaya modal baik dari pinjaman maupun ekuitas pemegang saham yang dihitung
secara tertimbang. Selain itu, EVA juga merupakan alat komunikasi yang efektif bagi penciptaan nilai perusahaan yang berkaitan dengan pengimplementasian nilai
investasi di pasar modal
2. Elemen-elemen EVA
Elemen-elemen EVA terdiri dari:
a. Net Operting Profit After Tax
Peak 2001:6 menjelaskan NOPAT sebagai Net Operating Income NOI, “NOI is the amount of money generated exclusively from operation.” Peak
menjelaskan bahwa Net Operating Income adalah jumlah uang yang khusus atau hanya dihasilkan dari operasi utama perusahaan, tanpa ada tambahan lainnya yang
sifatnya tidak rutin seperti penjualan asset. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laba bersih dari operasi
setelah pajak tetapi belum membiayai biaya-biaya costs dan memasukkan pembukuan yang bukan tunai. Dengan demikian, NOPAT adalah jumlah laba
yang tersedia untuk memberikan pengembalian return tunai kepada penyedia dana untuk modal perusahaan.
b. Invested Capital
Dilihat dari segi investasi, jumlah modal yang ditanamkan mengindikasikan besarnya nilai yang ditanam oleh investor di dalam perusahaan
melalui pembelian surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan emiten.
Universitas Sumatera Utara
Semakin besar jumlah yang diinvestasikan maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.
Menurut Sartono 2001:101, “Invested capital merupakan hasil reorganisasi neraca untuk melihat besarnya capital yang diinvestasikan dalam
perusahaan oleh kreditor dan pemodal”. Dilihat dari segi investor, jumlah modal yang ditanamkan mengindikasikan besarnya nilai yang ditanam oleh investor di
dalam perusahaan melalui pembelian surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan emiten. Semakin besar jumlah yang diinvestasikan, semakin besar
pula tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.
c. Biaya Modal Cost of Capital
Konsep cost of capital dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya rill dari penggunaan modal dari masing-masing sumber dana untuk
kemudian menentukan biaya modal rata-rata average cost of capital dari keseluruhan dana yang digunakan di dalam perusahaan yang merupakan tingkat
biaya penggunaan madal perusahaan. Pengertian cost of capital menurut Young 2001:148 menjelaskan biaya
modal sebagai berikut: 1.
Biaya modal berdasarkan pengembalian yang diharapkan, bukan pada pengembalian historis.
2. Biaya modal adalah biaya kesempatan yang mencerminkan
pengembalian yang diharapkan investor dari investasi lain dengan risiko yang serupa.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis biaya modal diantaranya adalah sebagai berikut: •
Cost of Debt Kd Biaya penggunaan utang cost of debt adalah tingkat bunga yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan bila mendapatkan dana dengan melakukan pinjaman dari pihak lain. Untuk menghitung besarnya biaya penggunaan utang Kd
persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kd = Kb 1 – T
Keterangan : Kb
: biaya utang sebelum pajak T
: tingkat pajak Kd
: biaya bunga setelah pajak Cara lain yang digunakan adalah, jika perusahaan mengeluarkan obligasi
sebagai pembiayaannya maka untuk menghitung cost of debt dengan melihat yield to maturity tingkat keuntungan yang diperoleh selama obligasi dipegang sampai
jatuh tempo dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan atau apabila obligasi perusahaan memiliki rating maka kita dapat memakai perkiraan tingkat suku
bunga yang diberikan oleh perusahaan lain dengan rating yang sejenis.
• Cost of Equity Ke
Penambahan modal saham perusahaan dapat berasal dari dua sumber yaitu internal maupun eksternal. Pembiayaan melalui kedua cara tersebut memiliki
tingkat biaya yang merupakan biaya dari saham biasa. Tingkat biaya ekuitas adalah tingkat pengembalian yang sama dengan tingkat penembalian terbaik dari
Universitas Sumatera Utara
investasi yang mungkin dilakukan. Tingkat biaya ekuitas merupakan biaya dari internal ekuitas yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Cost of equity lebih abstrak karena ia bukan merupakan cash to cash yield yang mudah diamati atau pada tingkat yang paling sederhana. Young dan
O’Byrne 2001:161 memberikan gambaran bahwa karena investasi ekuitas adalah lebih beresiko bagi seorang investor dibandingkan bila ia
meminjamkannya kepada perusahaan yang sama maka biaya ekuitas sepatutnya mencakup suatu premi resiko di atas yang dibayarkan kepada pemberi
pinjamannya. Opsi yang tersisa adalah tinggal mencoba menarik kesimpulan mengenai
seberapa besar yang dituntut investor dengan mengamati perilaku pasar modal. Ini memerlukan suatu model dari bagaimana suatu aktiva beresiko seperti saham
dalam perusahaan bisnis, dihargai oleh pasar modal. Model yang paling populer untuk tujuan ini disebut model penetapan harga aktiva modal Capital Asset
Pricing Model CAPM. CAPM dikembangkan secara independen oleh Profesor William Sharpe
dari Universitas Stanford dan John Lintner dari Universitas Havard dengan mengacu terhadap teori keuangan sebelumnya oleh James Tobin dan Harry
Markowitz. CAPM bergantung kepada tiga hal yaitu tingkat pengembalian tanpa
resiko atau risk free rate Rf, premi resiko pasar atau Market Risk Premium MRP dan faktor resiko berupa koefisien beta
β. MRP sendiri adalah selisih
Universitas Sumatera Utara
antara tingkat pengembalian pasar saham Rm dengan tingkat pengembalian tanpa resiko.
Koefisien beta β merupakan ukuran tingkat resiko sistematis suatu sekuritas dibandingkan dengan pasar. Beta pasar dinyatakan dengan angka 1,
sekuritas yang memiliki resiko tinggi memiliki beta β lebih besar dari 1 β1, sedangkan sekuritas dengan resiko yang lebih rendah, memiliki beta lebih kecil
dari 1 β1. Menurut Ross, Westerfield, Jaffe 1999:300 suatu beta β perusahaan ditentukan oleh tiga variabel yaitu:
• Tipe bisnis dimana perusahaan berada.
• Degree of operating leverage dalam perusahaan
• Tingkat hutang perusahaan.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai β suatu saham adalah :
β =
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
2 2
x x
n y
x xy
n
Rm =
1 1
− −
− IHSGt
IHSGt IHSGt
Ri =
1 1
− −
− Pn
Pn Pn
Keterangan : n
= Banyaknya periode pengamatan x
= Tingkat pengembalian pasar Rm y
= Tingkat pengembalian saham I pada periode t Ri IHSGt
= IHSG pada tahun t
Universitas Sumatera Utara
IHSGt-1 = IHSG pada tahun t-1 Pn
= Harga saham periode t Pn-1
= Harga saham pada periode t-1 Menurut Damodaran 1996:49 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan estimasi Market Risk Premium MRP, diantaranya adalah: •
Perbedaan keadaan ekonomi, risk premium akan lebih tinggi pada Negara yang ekonominya tidak stabil, sepertinya pada Negara
berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan Negara maju. •
Resiko politik, besaran risk premium akan lebih tinggi pada Negara yang mempunyai keadaan politik yang tidak stabil, karena hal itu
berdampak pada ketidakstabilan ekonomi. •
Struktur pasar, jika suatu pasar modal diisi oleh perusahaan- perusahaan yang besar, jenis perusahaannya sangat terdiversifikasi dan
stabil maka risk premium untuk berinvestasi saham akan lebih rendah. Semakin banyak perusahaan kecil dan berisiko di pasar modal maka
risk premiumnya akan meningkat.
Dengan pendekatan model ini maka cost of equity Ke dapat dicari melalui penjumlahan tingkat pengembalian tanpa resiko dengan perkalian antara
faktor resiko dengan premi resiko pasar, dapat dirumuskan dengan persamaan:
Ke = Rf + βRm
– Rf Ke
= Rf + βMRP
Dimana : Ke = Cost of Equity Rf
= Risk Free Rate pengembalian bebas risiko, pada penelitian ini digunakan besarnya rata-rata SBI selama satu tahun.
β = Risiko sistematis risiko individual saham perusahaan yang dihitung dengan cara mencari nilai rata-rata beta saham selama
satu tahun.
Universitas Sumatera Utara
Rm = Tingkat pengembalian pasar, yang dihitung dengan cara
menjumlahkan return saham selama satu tahun. MRP = Market Risk Premium diambil dari Damodaran
d. Weighted Average Cost of Capital WACC