6. Berakhirnya Perjanjian
Hapusnya perjanjian tidak sama dengan hapusnya perikatan. Suatu perikatan dapat hapus dengan pembayaran, penawaran pembayaran tunai diikuti
dengan penyimpanan atau penitipan, pembaharuan hutang, perjumpaan hutang atau konpensasi, pencampuran hutang, pembebasan hutang, musnahnya barang
yang terutang, batal atau pembatalan, berlakunya suatu syarat batal, dan lewatnya waktu Pasal 1338 KUHPerdata. Akan tetapi perjanjian yang merupakan
sumbernya mungkin belum hapus. Bila X dan Y mengadakan jual beli, perikatan dapat hapus dengan dibayarkannya harga oleh Y selaku pembeli. Tetapi mungkin
perjanjiannya masih ada. Untuk hapusnya perjanjian, tujuan perjanjiannya yaitu untuk memiliki barang harus tercapai dulu. Jadi, bila perjanjian telah hapus
seluruhnya barulah perjanjian dinyatakan telah berakhir. Adapun beberapa cara hapusnya perjanjian adalah:
a Ditentukan dalam perjanjian oleh kedua belah pihak. Misalnya penyewa yang menyewakan bersepakat untuk mengadakan perjanjian
sewa menyewa yang akan berakhir selama 3 tahun. b Undang-undang menentukan batas berlakunya suatu perjanjian.
Misalnya, menurut Pasal 1066 ayat 3 KUHPerdata bahwa para ahli waris dapat mengadakan perjanjian untuk selama waktu tertentu untuk
tidak melakukan pemecahan harta warisan. Akan tetapi waktu perjanjian tersebut oleh Pasal 1066 ayat 4 KUHPerdata dibatasi
berlakunya hanya untuk lima tahun.
c Para pihak atau undang-undang dapat menentukan bahwa dengan terjadinya peristiwa tertentu, maka perjanjian akan hapus. Misalnya,
jika salah satu meninggal perjanjian menjadi hapus: 1 perjanjian perseroan Pasal 1646 ayat 4 KUHPerdata
2 perjanjian pemberian kuasa Pasal 1813 KUHPerdata 3 perjanjian kerja Pasal 1603 j KUHPerdata
d Pernyataan menghentikan perjanjian opzegging. Hal ini dapat dilakukan baik oleh salah satu atau dua belah pihak. Opzegging hanya
ada pada perjanjian-perjanjian yang bersifat sementara, misalnya perjanjian kerja dan perjanjian sewa-menyewa.
e Tujuan perjanjian telah tercapai. Misalnya dalam perjanjian jual beli bila salah satu pihak telah mendapat uang dan pihak lain telah
mendapatkan barang maka perjanjian akan berakhir. 5
Perjanjian hapus karena putusan hakim
Universitas Sumatera Utara
6 Dengan perjanjian para pihak. Dalam hal ini para pihak masing-masing
setuju untuk saling mengentikan perjanjiannya. Misalnya perjanjian pinjam pakai berakhir karena pihak yang meminjam telah
mengembalikan barangnya.
26
B. Perjanjian Kerja Pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian Kerja