Perkembangan yang Muncul dalam Sistem Pembayaran

40 A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers 1 Box 6.1 Perkembangan yang muncul di sistem pembayaran di Indonesia Bank Indonesia BI telah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang e-money dan pengiriman uang. Jalur- jalur pencairan dana diwajibkan untuk mendapatkan perizinan dari BI. Sejak Juli 2012, terdapat 12 penerbit e- money yang telah memiliki izin, yang terdiri dari satu BPR, lima bank umum, dan enam lembaga non-keuangan. Peraturan khusus tentang perbankan agen saat ini sedang dibahas, dan banyak pemangku kepentingan berharap bahwa perkembangan peraturan tersebut akan membantu memfasilitasi pertumbuhan jumlah titik-titik pencairan dana. Peningkatan jumlah penerbit e-money telah mendorong BI untuk mengupayakan standarisasi kartu prabayar dan interoperabilitas di antara berbagai penerbit. Serangkaian produk baru telah dikembangkan dan diluncurkan ke pasar baru-baru ini, antara lain T-Cash, Delima dari Telkomsel, dan Pocket Bank dari Bank BTPN. 41 2 T-Cash dan Delima T-Cash adalah mobile wallet yang dirancang untuk memfasilitasi e-commerce yaitu, pembelian dan penjualan, di mana nomor rekening atau wallet adalah nomor telepon seluler milik pelanggan. Produk ini memungkinkan nasabah untuk melakukan pembayaran – yaitu tanpa mencairkan nilai yang tersimpan di rekening. Di sisi lain, Delima adalah sebuah mobile wallet yang dirancang untuk mendukung transaksi pencairan dana. Transaksi pencairan dana saat ini dimungkinkan untuk dilakukan melalui sekitar 350 cabanggerai Telkom yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan, dan penyedia jasa pengiriman uang lain yang telah mendapatkan izin, seperti Alfamart, sekitar 1.000 koperasi, BTN, dan BRI Syariah. Saat ini, dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 untuk setiap transaksi. Nasabah harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan fungsi-fungsi layanan penuh apabila mereka ingin dapat melakukan transaksi pencairan dana. Hal ini membutuhkan proses KYC standar, yang dilaksanakan di gerai ritel yang telah mendapatkan izin. Di masa yang akan datang, rencananya adalah meleburkan T-Cash dan Delima dengan mempertahankan merek Delima. Pocket Bank dari Bank BTPN BTPN adalah sebuah bank yang sangat fokus pada upaya untuk menjangkau UKM danatau segmen-segmen yang digambarkan sebagai segmen yang terdapat di antara masyarakat miskin yang produktif. Bank tersebut baru-baru ini meluncurkan sebuah produk, yang disebut Pocket Bank, yaitu sebuah produk perbankan mobile yang ditujukan untuk menjangkau masyarakat yang saat ini belum tersentuh layanan bank, namun bukan termasuk masyarakat yang paling miskin. Pasar targetnya, misalnya, adalah tukang ojek dan sopir taksi; pedagang skala mikrokecil, dll. Dengan Pocket Bank, pemegang rekening harus mematuhi ketentuan KYC. Tidak ada biaya bulanan yang dikenakan atas rekening tersebut, namun terdapat biaya yang dikenakan untuk penarikan. Untuk melakukan penarikan, nasabah saat ini perlu melakukan transaksi hanya dititik pencairan BTPN, dengan menggunakan PIN yang terdiri atas 6 angka. Strategi jangka panjang BTPN adalah meningkatkan Pocket Bank menjadi sebuah produk yang akan memfasilitasi mobilisasi tabungan dari orang-orang yang secara tradisional tidak dapat dimasukkan ke dalam sistem perbankan. Saat ini, BTPN menjalin kerjasama dengan XL dan Indosat perusahaan telekomunikasi. Sumber: Wawancara dengan para manajer dari Telkom, Telkomsel dan Bank BTN, yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli dan 1 Agustus 2012: i Bapak Rudyanto Herlambang Telkomsel GM Platform Application; ii Bapak Donny Prasetya Kepala Bagian Pengembangan usaha untuk Pocket Bank, Bank BTN, Bapak Andrian Meirawan Pengembangan Produk, Bapak Mohammad Reza Rizal Kepala Perencanaan Usaha, dan Bapak Achmad Nusjirwan Sugondo Kepala Pengembangan Produk; iii Bapak Numan Manaf Manajer Pemasaran dan Pengembangan Usaha untuk DELIMA.

6.2 Menentukan mekanisme- mekanisme alternatif:

permasalahan penting yang perlu dipertimbangkan 89. Selama sepuluh tahun terakhir, banyak pemerintah yang telah mengembangkan program bantuan tunai yang menggunakan sistem pembayaran elektronik. 42 Meskipun penggunaan mekanisme pembayaran elektronik memiliki keuntungannya sendiri, pilihan mekanisme pembayaran sering kali dibatasi oleh sejumlah permasalahan yang penting: 42 2  Permasalahan prasarana sistem pembayaran 43 - Dalam hal Indonesia, Program PKH perlu mempertimbangkan jumlah dan jenis entitas yang akan mempu berpartisipasi secara efektif dalam melakukan pembayaran bantuan sosial. Para penyedia jasa pembayaran danatau pengaturan di antara berbagai calon penyedia apa yang tersedia, dengan mempertimbangkan profil target pengguna yaitu para penerima bantuan tunai yang berada di antara penduduk yang paling miskin, yang banyak di antaranya berkedudukan di daerah pedesaan?  Biaya yang terkait dengan penetapan mekanisme pembayaran yang baru yang ditingkatkan – Apakah jasa pembayaran ditawarkan melalui rekening tabungan berbasis bank atau rekening berbasis ponsel, penyediaan layanan akan memerlukan keberadaan cabang atau gerai fisik milik bank, jenis lembaga keuangan lain, atau lembaga non-keuangan, atau paling tidak, ATM yang berada dalam jarak yang wajar ke lokasi penerima bantuan. Pendirian dan pengoperasian cabang bank atau ATM baru di daerah pedesaan terpencil dapat memakan biaya yang sangat besar bagi banklembaga keuangan - khususnya apabila kita mempertimbangkan hambatan yang terkait dengan prasarana yang terbatas di lokasi yang kurang berkembang dan sulit dijangkau.  Pengembangan jasa pembayaran modern sering kali memerlukan investasi di muka yang signifikan oleh bank dan para penyedia jasa pembayaran lainnya. Investasi yang diperlukan termasuk, antara lain, perolehan lisensi perangkat lunak, perolehanpenyewaan perangkat keras dan tempat khusus untuk pengembangan sistem, serta untuk pengoperasian sistem utama dan cadangan, dan mempekerjakan pegawai khusus. Sebagai justifikasi jenis investasi apa pun, para penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi perlu melihat intensitas penggunan layanan baru yang dimaksud. Pengalaman di negara lain menunjukkan bahwa kerja sama dan kemitraan sering kali diperlukan untuk membantu memperluas dampak program.  Permasalahan yang terkait dengan kerangka hukum dan peraturan yang mendukung pembayaran - Hal tersebut mencakup peraturan perundang-undangan yang tidak hanya mengatur sistem pembayaran yang lebih mapan seperti sistem yang didasarkan pada penggunaan cek dan ATM, tetapi juga sistem pembayaran yang sedang berkembang dan sistem pembayaran di masa depan seperti sistem yang didasarkan pada penggunaan e-money dan perbankan tanpa cabang. Peraturan perundang- undangan terkait lainnya juga perlu dipertimbangkan, yang mencakup aspek yang lebih luas, termasuk peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan konsumen, permasalahan privasi, anti pencucian uang, dll. 90. Permasalahan tersebut membatasi pilihan yang tersedia bagi pemerintah pada saat menentukan mekanisme pembayaran yang akan digunakan untuk program pembayarannya. 91. Di Indonesia, terdapat permasalahan peraturan yang penting yang perlu dipertimbangkan selama mengevaluasi mekanisme pembayaran baru dan inovatif sebagai saluran yang mungkin digunakan untuk melakukan pembayaran PKH dan bantuan tunai sosial lainnya. Dalam pembahasan ini, penting