Kebutuhan design study of pkh book 2 versi indo pak leo

27 2 memiliki akses ke produk tersebut, dan tanggung jawab penerima bantuan sebagai pemegang rekening. Dengan memberikan informasi sepenuhnya kepada penerima bantuan, mereka diharapkan untuk mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih besar terkait dengan penggunaan layanan tersebut – yang tidak hanya melayani kepentingan mereka, tetapi juga akan bermanfaat bagi program tersebut. 24  Memastikan bahwa terdapat informasi yang konsisten yang diberikan kepada semua penerima bantuan yang menggunakan layanan tertentu – Pesan yang tidak konsisten dan salah yang diberikan oleh berbagai pelaku misalnya beberapa pegawai cabang bank dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kemampuan dan kesediaan penerima bantuan untuk menggunakan produk keuangan. Di banyak lokasi yang dikunjungi dalam studi ini, penerima bantuan diberitahukan oleh para pendamping PKH bahwa mereka harus berusaha untuk menabung atau bahwa ―tabungan akan bermanfaat bagi mereka‖. Meskipun pesan tersebut memang penting, menyampaikannya saja tidak cukup untuk menimbulkan perubahan pada persepsi, pemahaman dan perilaku penerima bantuan. 25  Pemberian pendidikan keuangan bukan hanya kepada penerima bantuan, tetapi juga kepada semua pendamping PKH – Dalam banyak hal, pendamping PKH sendiri juga memiliki pemahaman yang terbatas tentang hal-hal yang diperlukan pada saat bertransaksi dengan banklembaga keuangan. Sebagian besar dari mereka diinstruksikan atau didorong untuk memberitahukan kepada penerima bantuan bahwa mereka harus menabung, tetapi para pendamping tidak memiliki informasi yang diperlukan yang harusnya mereka bagikan dengan penerima bantuan untuk mendukung setiap niat untuk menabung atau menggunakan jasa keuangan. 26 68. Rancangan dan implementasi prakarsa pendidikan keuangan yang efektif dalam konteks penerima bantuan PKH memerlukan pertimbangan yang seksama tentang kemungkinan titik masuk untuk memberikan pendidikan keuangan kepada penerima bantuan PKH – khususnya mereka yang berada di daerah terpencil. Lembaga keuangan dapat berperan – khususnya lembaga keuangan yang telah berinteraksi dengan penerima bantuan. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan keuangan dapat dimasukkan dalam pemberian jasa keuangan.  Pada tingkat yang sangat dasar, hal tersebut berarti bahwa lembaga keuangan yang berpartisipasi sebagai agen pembayaran harus memastikan bahwa dari awal, penerima bantuan PKH yang mereka layani harus diberikan semua informasi yang diperlukan untuk membuka dan menjaga keberlakuan rekening seperti yang dilakukan oleh lembaga keuangan tersebut 28 A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers 3 untuk semua nasabah tradisionalnya yang lain. Manajemen di tingkat kantor pusat harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan oleh pegawai di kantor cabang adalah informasi yang benar dan konsisten dengan kebijakan dan pedoman yang disepakati antara Program dan agen pembayaran. 27  Selain itu, Program juga dapat mempertimbangkan untuk mencoba kemungkinan adanya pengaturan pelengkap, di mana lembaga keuangan agen pembayaran memberikan layanan tambahan sebagai tanggapan atas kebutuhan pendidikan keuangan penerima bantuan. Layanan tambahan tersebut tidak hanya akan melayani kepentingan penerima bantuan PKH dan Program, tetapi juga kepentingan lembaga keuangan. Dan sebagai penyedia jasa pembayaran, lembaga keuangan memiliki posisi yang terbaik untuk menawarkan layanan tambahan tersebut untuk melengkapi rekening yang digunakan untuk pembayaran PKH. Layanan tambahan tersebut mungkin mencakup, sebagai contoh, pemberian pengarahan atau pelatihan kepada penerima bantuan dalam mengisi slip penarikan, menggunakan ATM, membaca buku tabungan, danatau memahami berbagai jasa keuangan lain yang disediakan oleh agen pembayaran. Penting untuk diperhatikan bahwa banyak bank yang mungkin tidak terlalu tertarik untuk memberikan layanan tambahan tersebut. Dengan demikian, Program dapat mempertimbangkan struktur biaya untuk beberapa agen pembayaran yang juga akan memasukkan beberapa alokasi biaya untuk memberikan layanan tambahan tersebut. 29 1 5 Usulan solusi untuk meningkatkan mekanisme pembayaran yang saat ini digunakan 69. Dalam bagian ini, disajikan dan dibahas rekomendasi guna meningkatkan pembayaran PKH yang dilakukan pada saat ini yaitu dalam 6-12 ke depan.

5.1 Perbaikan yang diperlukan di tingkat manajemen dan

pembuat kebijakan Membentuk sistem informasi manajemen MIS PKH yang komprehensif 70. Dalam Bagian 4.1, dibahas secara rinci tentang keterbatasan sistem yang digunakan saat ini dan bagaimana keterbatasan tersebut menyebabkan sejumlah permasalahan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembayaran kepada penerima bantuan. Disadari bahwa saat ini sedang dibuat suatu strategi untuk mengembangkan MIS PKH, yang merupakan suatu langkah pertama yang penting dalam membangun MIS yang komprehensif untuk program tersebut. Menerapkan penggunaan kartu identitias PKH yang lebih baik 71. Proses verifikasi identifikasi dapat diperbaiki dengan penggunaan kartu identitas PKH yang lebih baik. UP-PKH pada saat ini sedang dalam proses mengembangkan kartu magnetic strip, dengan tujuan untuk mengatasi beberapa ketidakefisienan yang mewarnai proses verifikasi identifikasi. Akan tetapi sebelum program memulai implementasi kartu PKH yang baru, dapat dipertimbangkan kemungkinan penerapan kartu bantuan sosial yang terpadu yang juga dapat digunakan pada program lainnya hal ini dibahas dalam Bab 7 72. Pengembangan kartu identitas tersebut juga harus mempertimbangkan kebutuhan untuk menyelaraskan proses identifikasi di antara para agen pembayar atau penyalur dana khususnya bank dan program. Apabila banklembaga keuangan tetap diwajibkan oleh BI untuk menggunakan informasi yang tercantum pada KTP sebagai dasar pembukaan dan pengesahan aktivasi rekening, sebaiknya PKH mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian dengan persyaratan tersebut. Akan tetapi, UP-PKH dan bank mitranya dapat secara bersama-sama mencari tahu apakah banklembaga keuangan juga dapat diperbolehkan oleh BI untuk mempertimbangkan informasi yang tercantum pada kartu PKH sebagai dasar yang sah untuk membuka rekening. 73. Aturan dan prosedur yang lebih jelas juga harus diberikan untuk para pendamping PKH tentang informasi mana yang bisa dianggap benar – agar mereka dapat menangani situasi-situasi di mana terdapat perbedaan informasi pada kartu identitas penerima bantuan. Di Samosir, misalnya, pendamping dan koordinator PKH menyatakan bahwa mereka diinstruksikan untuk mengikuti nama-nama yang tercantum dalam Kartu Keluarga, yang tidak selalu sama dengan apa yang tercantum pada KTP penerima bantuan. Apabila PKH ingin melibatkan bank dan lembaga keuangan yang diregulasi lainnya dalam penyaluran pembayaran PKH, dan apabila KTP akan diwajibkan oleh BI untuk membuka rekening, maka pendamping PKH akan perlu diberi instruksi untuk lebih mempertimbangkan informasi yang tercantum pada KTP dibandingkan tanda pengenal lainnya. Meninjau ulang alokasi waktu untuk penyaluran dana 74. Pembayaran PKH disalurkan setiap kuartal, dan karyawan kantor cabang yang mengurus pembayaran tersebut mengalami 30 2 lonjakan beban kerja selama jangka waktu pembayaran. Beberapa kantor cabang dapat mengatasi kegiatan pembayaran tersebut apabila kantor cabang tersebut menangani beban kerja yang wajar; namun kantor-kantor cabang lainnya tampaknya telah bekerja melebihi kapasitasnya, yang dapat menimbulkan dampak negatif atas kualitas layanannya. 28 Banyak kantor cabang BRI maupun Kantor Pos meminta pengalokasian penerima bantuan dalam jumlah yang lebih wajar untuk setiap cabang. 75. Para pemangku kepentingan program dapat dengan cepat menyatakan bahwa penyedia layanan pembayaran tersebut hanya perlu mempekerjakan tenaga kerja tambahan yang akan memungkinkan cabang-cabang tersebut untuk mengatasi beban kerja yang lebih besar. Namun, penting untuk disadari bahwa karena pembayaran tersebut dilakukan setiap kwartal, kebutuhan akan tenaga kerja tambahan di kantor cabang yang memang perlu untuk mempekerjakan tenaga kerja tambahan bukan suatu kebutuhan yang berkesinambungan. Beberapa kantor cabang mungkin mempertimbangkan untuk mempekerjakan karyawan sementara selama jangka waktu pembayaran tersebut, 29 akan tetapi fungsi-fungsi penanganan uang tunai dan manajemen masih akan perlu dilaksanakan oleh karyawan reguler. Pihak manajemen Kantor Pos menyatakan bahwa kantor-kantor cabangnya dapat menangani penerima bantuan dalam jumlah yang lebih besar secara memadai, namun hanya apabila mereka diberikan waktu yang lebih memadai oleh Kemensos untuk menyelesaikan proses penyaluran dana tunai tersebut. 76. Meskipun program harus tetap berusaha untuk memastikan bahwa bantuan tunai disalurkan kepada penerima bantuan yang dimaksud sesegera mungkin,30 terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal beban tugas dari masing masing cabang yang sangat penting untuk dipertimbangkan pada saat penjadwalan pembayaran penarikan oleh penerima PKH. Program dapat mempertimbangkan, misalnya, mengatur tanggal penyaluran pembayaran secara bertahap apabila cabang menangani lebih dari 1.000 penerima bantuan.  Cara yang paling sederhana adalah mengharuskan cabang untuk menyelesaikan sampai dengan 1.000 transaksi pembayaran dalam satu minggu. Dengan demikian, cabang yang menangani lebih dari 1.000 penerima bantuan PKH dapat diberikan waktu lebih dari satu minggu untuk menyelesaikan proses penyaluran dana tersebut.  Pilihan lainnya yang dapat dipertimbangkan oleh program ini adalah menjadwalkan beberapa kelompok batch pembayaran dalam suatu kuartal tertentu – yaitu, penerima bantuan tidak akan menerima pembayaran pada bulan yang sama dalam satu kuartal siklus pembayaran tertentu. Sebagai contoh, apabila sebuah cabang saat ini menangani 2.000 penerima bantuan PKH, pembayaran dapat dijadwalkan dua kali