Rekening berbasis ponsel e-wallet

52 A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers 8 tersebut digunakan untuk menyalurkan dana ke penerima bantuan di pedesaan, penerima bantuan tersebut akan tetap mengeluarkan biaya perjalanan baik dalam bentuk waktu maupun uang yang akan sama dengan situasi di mana mereka harus secara langsung mengambil dana tunai dari rekening bank atau kantor pos. 115. Keuntungannya adalah bahwa pemrosesan pembayaran tersebut di titik pencairan mungkin dilakukan dengan cara yang lebih cepat misalnya dibandingkan dengan pemrosesan penarikan dana dari bank rekening tabungan. Akan tetapi, untuk memastikan bahwa penerima bantuan tidak harus menunggu lama ketika mereka bertransaksi di titik pencairan, transaksi pencairan mungkin masih harus dijadwalkan dalam beberapa kelompok – khususnya di mana titik pencairan mungkin menangani penerima bantuan dalam jumlah yang besar. Yang lebih penting lagi, penjadwalan penarikan dana juga akan membantu memastikan bahwa titik-titik pencairan tersebut memiliki likuiditas untuk memenuhi permintaan dana dari penerima bantuan pada tanggal penyaluran. Di beberapa lokasi, menggunakan beberapa titik pencairan dapat dipertimbangkan agar dapat membagi beban permintaan pencairan dari penerima bantuan. 62 116. Apabila rekening berbasis ponsel e- money yang dikeluarkan oleh lembaga non- bank digunakan di daerah pedesaan yang memiliki jumlah penerima bantuan dalam jumlah besar, transaksi pencairan dapat berkembang sebagai berikut:  Penerima bantuan dapat memilih untuk mencairkan e-money mereka secara berkelompok atau dalam jumlah besar – Beberapa penerima bantuan dapat meminta penerima bantuan lainnya untuk mengambil dana atas nama mereka dengan mentransfer nilai e-money dari rekening berbasis ponsel e-wallet ke rekening orang yang akan bertransaksi dengan titik pencairan di kota. Biaya perjalanan dapat ditanggung bersama oleh beberapa penerima bantuan.  Operator perorangan informal dapat juga muncul seiring berjalannya waktu, yang mungkin bukan penerima bantuan, tetapi memiliki rekening berbasis ponsel e-wallet dari perusahaan yang sama dan berlokasi tidak jauh dari penerima bantuan. Maka, operator perorangan tersebut dapat menawarkan untuk membayarkan dana bantuan kepada penerima bantuan yang berlokasi di pedesaan, dengan mengenakan biaya. Operator tersebut kemudian akan mengakumulasikan nilai e-money di rekeningnya dan mencairkan nilai tersebut apabila atau ketika dia memerlukannya. Saat ini, peran serta operator seperti ini belum diatur dalam kerangka peraturan hukum yang menatur tentang pengiriman uang dan pembayaran, dan dengan demikian, operator tersebut apabila muncul akan beroperasi secara informal. Meskipun mereka dapat memberikan keuntungan tertentu bagi penerima bantuan yang berlokasi di daerah pedesaan, apabila mereka beroperasi secara informal, situasinya dapat menjadi bermasalah: akan sulit untuk memastikan adanya kontrol dan terpenuhinya standar tertentu ketika operator tersebut memberikan jasa pencairan dana ke beberapa penerima bantuan. 63 53 9 117. Apabila rekening berbasis ponsel e- wallet digunakan untuk menyalurkan pembayaran PKH kepada penerima bantuan di daerah pedesaan, maka akan penting bagi program ini untuk melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang berpotensi untuk menjadi agen pembayaran misalnya, perusahaan telekomunikasi yang memiliki izin untuk menerbitkan e-money cara untuk mengembangkan titik-titik pencairan yang dekat dengan penerima bantuan – khususnya di daerah pedesaan dengan jumlah penerima bantuan yang besar. 64 Pengembangan titik pencairan di wilayah pedesaan tidak selalu berarti membangun gerai ritel dari awal, yang mungkin diperkirakan akan memerlukan jumlah transaksi yang lebih besar untuk mencapai titik impas break-even . Para pedagang berskala kecil yang telah ada memiliki potensi untuk memberikan jasa pencairan bersama-sama dengan kegiatan usaha mereka yang lain. Akan tetapi, agar hal tersebut bias terwujud, diperlukan perubahan tertentu pada kerangka peraturan. Perubahan tersebut antara lain berupa pengkajian ulang atas ketentuan tentang persyaratan untuk dapat menjadi penyedia jasa pengiriman uang, serta proses perizinan dan persyaratan yang diterapkan oleh BI. 118. Dapat digunakannya jaringan agen ritel yang lebih luas akan menjadi hal yang sangat penting – dan BI kemungkinan akan lebih bersedia untuk mengakomodasikan dimasukkannya agen-agen ritel potensial lainnya dalam konteks rekening berbasis ponsel e-wallet yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi, mengingat bahwa transaksi yang dilakukan adalah transaksi pembayaran yang sederhana. Apabila rekening berbasis ponsel dikeluarkan oleh bank dan dengan demikian terhubung dengan rekening tabungan, jaringan agen yang digunakan bank untuk mengalihdayakan outsource sebagian dari layanannya diperkirakan akan tetap terbatas. 119. Penting pula untuk diingat bahwa rekening berbasis ponsel yang dikeluarkan oleh lembaga non-bank perusahaan telekomunikasi terbatas hanya untuk transaksi pembayaran saja – misalnya, pembayaran dapat diterima dan dicairkan di gerai ritel yang memiliki izin yang menyediakan jasa pencairan dana, namun tidak seperti rekening tabungan, rekening tersebut memiliki keterbatasan untuk dapat digunakan untuk menyimpan nilai uang. 65 Dengan demikian, mekanisme pembayaran ini memiliki keterbatasan dalam hal memfasilitasi akses bagi penerima bantuan terhadap jasa keuangan lainnya – khususnya tabungan. Akan tetapi, untuk rekening berbasis ponsel dikeluarkan oleh bank lembaga keuangan seperti, BTPN Pocket, rekening tersebut akan dikaitkan dengan rekening tabungan dan dengan demikian memungkinkan pengguna untuk menyimpan nilai uang, melakukan pembayaran lainnya, dll. Namun, sebagian besar bank masih berada pada tahap awal dalam pengembangan produk rekening berbasis ponsel, dan produk yang saat ini sedang dikembangkan masih berfokus pada layanan tambahan add-on yang ditujukan kepada nasabah yang lebih makmur dan berlokasi di perkotaan. 120. Karakteristik dan persyaratan dari masing-masing opsi pembayaran alternatif tersebut diuraikan di Tabel 6.1 di bawah ini. Disbursem en t o f Soci al A ssistan ce Cash T ran sfers thr ough Bank A ccoun ts: A study o f PKH payment mechanisms and options f or social assistance cash transfers Disbursement of Social Assistance Cash Transfers through Bank Accounts: A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers Table 6.1 Kajian mekanisme pembayaran alternatif Produk-produk yang digerakkan oleh bank misalnya ATM rekening tabungan Rekening berbasis ponsel e-wallet Bank secara individual Skema linkage-banking Layanan branchless banking Perusahaan telekomunikasi yang memiliki izin sebagai penerbit e- money Penyedia jasa pembayaran potensial  BRI TabunganKu, mengingat jaringan cakupan cabangnya dibandingkan dengan bank- bank lainnya  BTN, mengingat kemitraannya yang ada saat ini dengan Kantor Pos dan ketersediaan produk tabungan yang lebih ramah terhadap masyarakat miskin yaitu Tabungan Cermat BTN  BTPN, Bank Sinar  Telkom: Delima  Telkomsel: T-Cash Fitur utama produk  Rekening tabungan diberikan kepada penerima bantuan yang telah terdaftar.  Pembayaran dilakukan ke rekening penerima bantuan, dan transaksi dapat dilakukan melalui kasir atau ATM.  Tidak ada biaya yang akan dikenakan terhadap penerima bantuan untuk penggunaan rekening tersebut.  Nomor rekening diberikan kepada penerima bantuan yang terdaftar.  Pembayaran dilakukan ke rekening bank milik penerima bantuan dan transaksi pencairan dapat dilakukan di gerai agen yang terafiliasi atau cabang bank.  Akan dikenakan biaya transaksi.  Nomor rekening diberikan kepada penerima bantuan yang telah terdaftar.  Pembayaran dilakukan ke rekening berbasis ponsel milik penerima bantuan, dan transaksi pencairan dapat dilakukan di gerai-gerai agen yang terafiliasi. 54 Disbursem en t o f Soci al A ssistan ce Cash T ran sfers thr ough Bank A ccoun ts: A study o f PKH payment mechanisms and options f or social assistance cash transfers 55 Disbursement of Social Assistance Cash Transfers through Bank Accounts: A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers Produk-produk yang digerakkan oleh bank misalnya ATM rekening tabungan Rekening berbasis ponsel e-wallet Kemampuan untuk memfasilitasi tabungan  Ya – Peluang untuk mengaitkan pembayaran dengan produk tabungan berskala kecil dan sederhana.  Penerima bantuan akan terbatas hanya menerima pembayaran misalnya, transaksi pencairan saja. Penyimpanan nilai jangka pendek dimungkinkan, namun tanpa bunga Titik-titik di mana transaksi dapat dilakukan  Melalui teller, di cabang BRI yang berpartisipasi di mana rekening tersebut dibuka  Semua ATM milik BRI  Semua cabang dan ATM BTN  Melalui Kantor Pos  Cabang Bank  Agen misalnya jaringan rantai ritel, pedagang kecil, dll.  Semua gerai Telkomsel  Gerai Pagadaian, mengingat distribusi gerainya yang relative luas  Penyaluran dana berbasis komunitas dapat dipertimbangkan  Titik pencairan potensial di pedesaan perlu dipertimbangkan misalnya, pedagang berskala kecil yang sudah ada Persyaratan proses  Agar memungkinkan penggunaan ATM bukan buku tabungan untuk rekening PKH-TabunganKu akan memerlukan penyesuaian atas sistem BRI  Memungkinkan akses oleh Kantor Pos terhadap sistem BTN untuk menggulirkan produk di luar lokasi percobaan  Kaitan antara rekening bank dan layanan bergerak mobile service;  Sistem untuk pemeliharaan rekening bergerak mobile account yang berlaku saat ini untuk para penerima bantuan;  Sistem untuk memantau penyaluran dana di tingkat ritel perlu ditentukan khususnya untuk transaksi pencairan oleh agen  Penerima bantuan harus mendaftarkan diri sebagai pelanggan layanan penuh T- CashDelima  Sistem untuk memantau penyaluran dana di tingkat ritel perlu ditentukan khususnya untuk transaksi pencairan melalui agen 55 Disbursem en t o f Soci al A ssistan ce Cash T ran sfers thr ough Bank A ccoun ts: A study o f PKH payment mechanisms and options f or social assistance cash transfers Disbursement of Social Assistance Cash Transfers through Bank Accounts: A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers 56 Produk-produk yang digerakkan oleh bank misalnya ATM rekening tabungan Rekening berbasis ponsel e-wallet Kemungkinan struktur kesepakatan  Kontrak antara BRI dan PKH  Perjanjian tripartite yang melibatkan: PKH, BTN dan Kantor Pos  Bank berhubungan dengan distributor dan agen setempat; berbagai pihak terlibat  Perjanjian tripartite yang melibatkan: PKH, Telkomsel dan agen-agen yang berpartisipasi misalnya, Pagadaian Permasalahan Peraturan masalah yang harus diklarifikasi  Pertimbangkan untuk meminta persetujuan untuk menyederhanakan peraturan KYC lebih jauh untuk rekening dan transaksi dengan risiko rendah dan bernilai kecil  Konfirmasikan persetujuan BI atas kemitraan BTN – Kantor Pos  Memerlukan adanya peraturan tentang branchless banking  Diperlukan klarifikasi tentang kemitraan perusahaan anchor dengan agen  Pengkajian atas partisipasi gerai usaha lain yang ada di pedesaan yang dapat melakukan transaksi pencairan – akan memerlukan pengkajian ulang atas prosedur dan persyaratan perizinan Implikasi biaya bagi program  Biaya sekali keluar: biaya untuk memberikan kartu ATM kepada penerima bantuan 66  Ketersediaan unit ponsel dan SIM card dapat menjadi kendala            Disbursem en t o f Soci al A ssistan ce Cash T ran sfers thr ough Bank A ccoun ts: A study o f PKH payment mechanisms and options f or social assistance cash transfers 57 Disbursement of Social Assistance Cash Transfers through Bank Accounts: A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers 57 Produk-produk yang digerakkan oleh bank misalnya ATM rekening tabungan Rekening berbasis ponsel e-wallet Biaya transaksi:  Untuk layanan reguler: Rp5.000 per transaksi sebagai mana yang dipraktikan saat ini  Untuk penyaluran berbasis komunitas: harus disesuaikan untuk memenuhi biaya yang lebih tinggi untuk penyediaan layanan di daerah terpencil, apabila diperlukan misalnya Rp 7.000 per transaksi Biaya transaksi: 67  Untuk layanan reguler: Rp5.000 per transaksi  Untuk penyaluran berbasis komunitas: harus disesuaikan untuk memenuhi biaya yang lebih tinggi untuk penyediaan layanan di daerah terpencil, apabila diperlukan misalnya Rp 7.000 per transaksi  Biaya akan bergantung pada: tingkat interoperabilitas, kapasitas agen pembayaran yang terafiliasi misalnya untuk mengelola likuiditas, kebutuhan prasarana teknologi, persyaratan berdasarkan peraturan  Biaya akan bergantung pada: tingkat interoperabilitas, kapasitas agen pembayaran yang terafiliasi misalnya untuk mengelola likuiditas, kebutuhan prasarana teknologi, persyaratan berdasarkan peraturan  Proses yang lebih sederhana misalnya verifikasi identifikasi dapat mengurangi biaya penyaluran  Rp5.000 per transaksi 68  Jasa pendukung: pendidikanpelatihan keuangan untuk pendamping dan penerima bantuan PKH          Disbursem en t o f Soci al A ssistan ce Cash T ran sfers thr ough Bank A ccoun ts: A study o f PKH payment mechanisms and options f or social assistance cash transfers Disbursement of Social Assistance Cash Transfers through Bank Accounts: A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers Produk-produk yang digerakkan oleh bank misalnya ATM rekening tabungan Rekening berbasis ponsel e-wallet Implikasi biaya untuk penerima bantuan  Kemungkinan akan terus mengharuskan penggunaan aturan KYC dan dokumentasi standar untuk verifikasi identifikasi;  Transaksi penarikan akan mengharuskan mereka pergi ke cabang atau ATM  Pengurangan biaya transaksi untuk penerima bantuan yang ada di daerah terpencil yang dapat dilayani dengan penyaluran berbasis komunitas  Kemungkinan akan tetap mengharuskan penerapan aturan KYC dan dokumentasi standar untuk memverifikasikan identifikasi;  Transaksi pencairan akan mengharuskan perjalanan ke titik pencairan  Mungkin akan dikenakan biaya untuk penarikan dana  Persyaratan identifikasi minimal;  Transaksi pencairan akan mengharuskan mereka untuk pergi ke titik pencairan agen yang memiliki izin Risiko potensial  Risiko ketidaksesuaian antara ekspektasi bank dan karakteristik penerima bantuan apabila tidak ada pendidikan keuangan atau jasa pendukung lainnya  Apabila layanan akan diberikan melalui skema linkage-banking, risiko bahwa beberapa lembaga keuangan yang berpartisipasi tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk memberikan layanan yang diperlukan  Risiko bahwa agen tidak memiliki likuiditas yang memadai.  Pengetahuan tentang teknologi  Risiko bahwa penerima bantuan mungkin tidak dapat mengkonversikan e-money menjadi uang tunai  Risiko bahwa agen tidak memiliki likuiditas yang memadai.  Pengetahuan tentang teknologi 58 59 15 7 Penerapan solusi pembayaran yang diusulkan pada program bantuan tunai lainnya

7.1 Karakteristik Program Bantuan Sosial di

Indonesia 121. Ada beberapa program bantuan sosial tunai selain PKH yang saat ini dilaksanakan di Indonesia. Program-program tersebut mentargetkan segmen masyarakat yang berbeda, namun semua penerima bantuan dari program-program tersebut diklasifikasikan sebagai orang-orang yang sangat miskin dan rentan. 122. Bantuan Siswa Miskin BSM: Bantuan tunai BSM diberikan kepada siswa-siswa yang saat ini terdaftar di sekolah dari rumah tangga miskin. Penerima bantuan dipilih oleh penyelenggara sekolah dan diberikan bantuan tunai tahunan dalam satu kali pembayaran sekaligus. Baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud dan Kementerian Agama Kemenag memiliki program BSM. 69 Dananya dimaksudkan untuk membantu siswa miskin untuk membayar SPP dan biaya lain yang terkait dengan sekolah seperti transportasi ke sekolah dan seragam. Bantuan tunai disalurkan ke siswa baik secara langsung melalui Kantor Pos atau diberikan oleh pihak sekolah. 70 123. Pada tahun 2010, Rp 3,6 triliun sekitar US 397 juta dikeluarkan untuk program ini, yang diperkirakan jumlahnya setara dengan 4 dari pengeluaran pendidikan pemerintah pusat. Sekitar separuh dari pengeluaran BSM diberikan kepada siswa di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, dan sisanya diberikan kepada siswa di tingkat sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. 124. Jaminan Sosial Lanjut Usia JSLU, Jaminan Sosial Pasca Berat JSPACA, dan Program Kesejahteraan Sosial Anak PKSA: Program bantuan tunai untuk manula JSLU dan orang cacat JSPACA telah dilaksanakan oleh Kemensos sejak tahun 2006, dan program bantuan tunai serupa untuk anak- anak berisiko PKSA dimulai pada tahun 2009. Fasilitator program mendorong penerima bantuan untuk menggunakan dana bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengakses layanan sosial misalnya, membayar pengurusan akta lahir, mengakses layanan pendidikan dan kesehatan, membayar tempat tinggal, dll.. 60 A study of PKH payment mechanisms and options for social assistance cash transfers 16 125. Dalam program JSLU dan JSPACA, Kantor Pos bertanggung jawab untuk melaksanakan penyaluran langsung ke penerima bantuan biasanya pada tanggal 15 tiap bulannya. 71 Kartu anggota diberikan kepada penerima bantuan, yang mencatat tanggal dan jumlah setiap pembayaran yang dilakukan. Kartu tersebut dimaksudkan untuk mengurangi risiko penipuan atau korupsi, dengan mempertimbangkan bahwa penerima bantuan mengetahui hak-hak, tanggung jawab dan rincian teknis, dari proses pengambilan pembayaran mereka. Kartu anggota tersebut kemudian ditandatangani oleh Kantor Pos dan turut ditandatangani oleh penerima bantuan setiap kali pembayaran dilakukan. 126. Di sisi lain, PKSA juga bekerja sama dengan Kantor Pos – namun dananya ditransfer oleh Kantor Pos secara langsung ke rekening-rekening bank yang dibuka dengan bantuan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak LKSA, atas nama penerima bantuan. 127. Fitur utama dari program bantuan tunai tersebut diuraikan dalam Annex H. 128. Selain program-program tersebut, juga telah ada skema bantuan tunai lainnya yang dilaksanakan oleh Pemerintah RI, seperti Bantuan Langsung Tunai BLT. 72 BLT adalah suatu intervensi bantuan tunai tanpa syarat yang bersifat sementara yang memberikan ‗bantuan tunai tepat waktu‘ kepada rumah tangga yang terkena dampak guncangan ekonomi. Program ini dilaksanakan pada tahun 2005 dan 2008, yang dirancang untuk melindungi masyarakat miskin dari dampak penarikan subsidi BBM. BLT menargetkan lebih dari 19 juta penerima bantuan dengan pembayaran tunai bulanan sebesar Rp 100.000, yang disalurkan per kwartal antara bulan Oktober 2005 dan September 2006, dengan biaya yang diperkirakan sebesar US2,4 milyar. BLT kemudian diluncurkan kembali pada tahun 2008 dengan penerima bantuan yang jumlahnya kurang lebih 600.000 lebih sedikit dari sebelumnya, namun layanan tetap diberikan di setiap provinsi, sebagai tanggapan atas krisis internasional di pasar keuangan dan harga bahan makanan yang ditambah dengan adanya pengurangan subsidi BBM di dalam negeri. 129. BLT disalurkan secara manual dan secara langsung kepada penerima bantuan oleh Kantor Pos. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk memberikan akses yang tidak terlalu memakan biaya ke lokasi penyaluran BLT, kajian ulang yang dilakukan terhadap program ini 73 mengindikasikan bahwa penerima bantuan masih mengeluarkan biaya transaksi yang signifikan dalam hal waktu dan biaya perjalanan, dan meminta adanya titik-titik penyaluran yang lebih dekat yang dapat dibentuk bersamaan dengan sistem akuntabilitas yang lebih kuat dan mekanisme pengaduan masalah yang berfungsi. Penting untuk disampaikan bahwa proses pembayaran untuk BLT membolehkan pemotongan uang bantuan BLT yang meningkat sangat tajam antara tahun 2005 dan 2008. Namun tidak dapat ditentukan secara tegas apakah potongan-potongan tersebut merupakan korupsi kecil-kecilan, atau apakah potongan-potongan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi apa yang dianggap sebagai pengalokasian yang