KERANGKA TEORI TINJAUAN PUSTAKA

42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin diteliti, atau dapat diartikan sebagai suatu hubungan atau kaitan antara konsep atau variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang dimaksudkan Notoatmodjo, 2010: 83. Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dirumuskan Gambar 3.1. Gambar 3.1: Kerangka Konsep Keterangan Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti Variabel Bebas 1. Jarak Sumur dari sumber pencemar 2. Tinggi dinding sumur 3. Tinggi bibir sumur 4. kondisi lantai sumur Variabel Terikat Kadar kromium Cr +6 air sumur gali 1. Aliran air tanah 2. Jenis tanah 3. Musim 4. Industri Batik 5. Topografi Tanah Variabel Perancu 43

3.2 VARIABEL PENELITIAN

Menurut Notoatmodjo, Soekidjo 2010:103 yang dimaksud variabel yaitu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2011: 39. Variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini adalah jarak dari sumber pencemar dan konstruksi sumur gali meliputi tinggi dinding sumur, tinggi bibir sumur, dan kondisi lantai sumur.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2011: 39. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kandungan kromium Cr +6 air sumur gali.

3.2.3 Variabel Perancu

Variabel perancu berupa arah aliran air tanah, jenis tanah, musim, topografi tanah dan industri batik tidak diteliti secara mendalam karena keterbatasan peneliti, variabel ini dianggap homogen karena peneliti meneliti di satu wilayah dan waktu yang sama. Data dari kantor lingkungan hidup Kota Pekalongan didapatkan bahwa aliran air tanah dominan dari arah selatan menuju Kota Pekalongan, topografi daerah Pekalongan memiliki kemiringan yang sama yaitu mencapai 0-2. Jenis tanah dikota pekalongan terutama Medono dan Podosugih 44 yaitu aluvial kelabu sedangkan musim di Kelurahan Medono dan Podosugih sama masih dalam musik kemarau tetapi masih terjadi hujan walaupun dengan intensitas yang tidak lama. Industri batik terletak di Kelurahan Medono terutama di RW 4 maka dilakukan pembatasan untuk pemilihan sampel. Sampel yang digunakan letaknya jauh dari sentra industri yang ada di Kelurahan Medono. Namun, masih ada beberapa industri rumah tangga di Kelurahan Medono terurama di RW 4 sehingga masih terdapat selokan pembuangan langsung menuju sungai yang melewati beberapa rumah yang menjadi sampel penelitian. Hal ini dapat menimbulkan bias penelitian. Untuk itu dilakukan pengurangan sampel yang menjadi perancu pada penelitian ini.

3.3 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2011: 64. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 5. Ada hubungan antara tinggi dinding sumur gali dari sungai Asem Binatur terhadap kadar kromium Cr +6 air sumur gali di Kelurahan Medono dan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. 6. Ada hubungan antara tinggi bibir sumur gali dari sungai Asem Binatur terhadap kadar kromium Cr +6 air sumur gali di Kelurahan Medono dan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan.

Dokumen yang terkait

Keadaan Sumur Gali Di Desa Aek Nauli Kecamatan Padang Sidempuan Timur Kabupaten Tap-Sel Tahun 2000 (Ditinjau Dari Aspek Konstruksi)

0 38 57

Hubungan Keadaan Konstruksi Sarana Air Bersih Sumur GaIi Dan Kualitas Bakteriologi Air Di Desa Sukadame Kec. Tigapanah Kab. Karo Tahun 2000

1 27 73

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Konstruksi Sumur Gali Dan Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Gunung Raya Kabupaten Labuhan Batu Rantau Prapat Tahun 2010

3 80 87

Efektivitas Penurunan Kadar Fe Dan Mn Sumur Gali Dengan Menggunakan Saringan Pasir Sistim Up Flow Berdasarkan Jenis Dan Ketebalan Media Saringan Di Dusun I Kikik Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2007

2 60 57

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

8 83 127

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK SUMUR GALI DENGAN KADAR NITRIT AIR SUMUR GALI DI SEKITAR SUNGAI TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH CAIR BATIK (Studi di Kelurahan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan Tahun 2012)

2 14 111

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

5 20 127

Hubungan Jarak Septic Tank, Konstruksi Sumur Gali, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli Air Sumur Gali Penduduk di Desa Mekar Makmur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2016

2 42 156

STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDUDUK DILIHAT DARI FISIK, KIMIA DAN BAKTERIOLOGIS SERTA GAMBARAN KONSTRUKSI SUMUR GALI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 21

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

0 0 5