45 7. Ada hubungan antara kondisi lantai sumur gali dari sungai Asem Binatur
terhadap kadar kromium Cr
+6
air sumur gali di Kelurahan Medono dan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan.
8. Ada hubungan antara jarak sumur gali dari sungai Asem Binatur terhadap kadar kromium Cr
+6
air sumur gali di Kelurahan Medono dan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan.
3.4 DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
variabel penelitian. Adapun definisi operasional penelitian Tabel 3.1.
Tabel 3.1: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No
. Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Kategori Skala
1 2
3 4
5 6
1. Jarak
sumur dari sumber
pencemar Jarak antara sumur
gali dengan sumber pencemar
sungai Asem
Binatur dengan satuan meter.
GPS dengan
aplikasi Garmin
Basecamp dan
Google Earth
0=Tidak Memenuhi
Syarat : Jika jarak sumur gali
dari
sungai ≤ 95 m 1=Memenuhi
syarat, Jika jarak sumur gali
dengan sumber pencemar 95
m Sugiharto, 1987
Ordinal
2 .
Tinggi dinding
sumur Jarak
antara alas
sumur dengan batas atas sumur, minimal
3 m, terbuat dari bahan kedap air dan
kuat Meteran
gulung dan
lembar observasi
0=Tidak Memenuhi
Syarat jika 3 m
1=Memenuhi
Syarat jika ≥ 3 m Departemen
Ordinal
46
1 2
3 4
5
Kesehatan RI,
2005
6
3. Tinggi
bibir sumur
Jarak antara batas atas sumur ke arah
permukaan lantai
sumur, jarak
minimal 80 cm dari lantai.
Meteran gulung
dan lembar
observasi 0=Tidak
memenuhi syarat jika 0,8
meter 1= Memenuhi
syarat jika ≥ 0,8 meter
Departemen Kesehatan
RI, 2005 Ordinal
4. Kondisi
lantai sumur
Daerah yang
mempunyai lebar
minimal 1 m dari sumur, tidak retak
bocor dan
lantai sedikit miring keluar
sehingga air limbah langsung ke saluran
pembuangan Meteran
gulung dan Check
List 0= Benar 3
1= Benar ≥ 3 Departemen
Kesehatan, 2005
Ordinal
5. Kadar
Kromium Cr
+6
air sumur gali
Kandungan Kromium
Cr
+6
pada air sumur gali Metode
Spektrofot ometri
0= 0,05 mgl 1= ≤0,05 mgl
Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
492MENKES PERIV2010
Ordinal
3.5 JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis explanatory research penelitian penjelasan dengan metode survei yang menggunakan pendekatan cross sectional yaitu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat atau Point Time Approach. Artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi Lanjutan Tabel 3.1