Faktor – faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil
belajar adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan
intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu kesempurnaan dan kualitas kondisi internal
yang dimiliki oleh siswa akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Faktor
– faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya, dan perkembangan. Selain kondisi
internal, kondisi eksternal yang ada di lingkungan juga berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa. Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat
kesulitan materi belajar stimulus yang dipelajari direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi
kesiapan, proses, dan hasil belajar. Rifa‟i, 2011: 97.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam
diri siswa, dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa lingkungan. Faktor-faktor tersebut memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar
siswa.
2.1.3 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran berkaitan dengan proses belajar yang meliputi kegiatan guru dan siswa mengacu pada semua aktivitas yang berpengaruh langsung
terhadap proses belajar. Briggs berpendapat bahwa pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu
membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika siswa melakukan self instruction dan di sisi lain kemungkinan juga bersifat eksternal, yaitu jika
bersumber antara lain dari guru. Jadi teaching itu hanya merupakan sebagian dari instruction, sebagai salah satu bentuk pembelajaran. Unsur utama dari
pembelajaran adalah pengalaman anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran
mempunyai hubungan konseptual yang tidak berbeda, perbedaannya pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas yaitu mencakup baik pengajaran maupun
pembelajaran. Rifa‟i, 2011: 191-193. Secara lebih operasional, Sugihartono mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya yang dilakukan guru secara sengaja
dengan tujuan menyampaikan ilmu pengetahuan dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa melakukakan kegiatan belajar. Irham, 2014:131
Zusnani 2013:11 menambahkan bahwa pembelajaran merupakan pengorganisasian atau penciptaan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses
interaksi guru dan siswa dalam proses belajar. Miarso berpendapat bahwa pembelajaran merupakan usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar siswa
dapat membentuk dirinya secara positif dalam kondisi tertentu. Djamarah, 2010:324.
Pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan kumpulan proses yang bersifat individual,
yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi,
yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Rifa‟i, 2011: 191-193.
Lebih lanjut, Suprijono 2012:13, mengemukakan pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari.
Perbedaan esensiil istilah ini dengan pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, siswa belajar, sementara pada pembelajaran guru
mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru
menyediakan fasilitas belajar bagi siswa untuk mempelajarinya. Dari uraian tentang pembelajaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang direncanakan secara sadar, sengaja, dan sistematis dengan penciptaan kondisi yang memungkinkan terjadinya
interaksi antara guru dan siswa sehingga terjadi perubahan sikap dan pola pikir siswa ke arah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
2.1.4 Kualitas Pembelajaran