TUGAS AKHIR PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT
bahan tersebut harus dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama.
6.4. PEKERJAAN PENGURUGAN PASIR ALAS PONDASI
6.4.1. Pengurugan pasir untuk alas pondasi dengan ketebalan pengurugan
sesuai dengan gambar. 6.4.2.
Pasir urug yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung potongan- potongan bahan keras yang berukuran lebih dari 1,5 cm.
6.5. PEMBUANGAN MATERIAL HASIL GALIAN
6.5.1. Pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab kontraktor.
Material hasil galian harus dikeluarkan palig lambat dalam waktu 1 x 24 jam, sehingga tidak mengganggu penyimpanan material lain.
6.5.2. Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan konsultan MK telah
diseleksi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan dan urugan. Sisanya harus dibuang ke luar site atau tempat lain
atas persetujuan konsultan MK.
Pasal 7
Pekerjaan Beton 7.1.
SEMEN
7.1.1. Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara yang sesuai dengan syarat-syarat :
TUGAS AKHIR PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT
Peraturan Semen Portland Indonesia Peraturan Beton Indonesia
Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Gedung SNI 03- 2847-2002
Mempunyai sertifikat Uji test sertificate. Mendapat Persetujuan Perencana Konsultan MK.
7.1.2 Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenismerk semen untuk suatu konstruksistruktur yang sama, dalam keadaan baru dan asli,
dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
7.1.3 Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan. Harus
diterimakan dalam sak kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan
diletakan tidak kena air, diletakan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk
sampai tingginya melampaui 2 m atau maksimal 10 sak, setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. 7.1.4
Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, membatu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
TUGAS AKHIR PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT
7.2. AGREGAT