Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat mempergunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Media komunikasi yang digunakan bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik Wina, 2006: 160. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat diserderhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik akan lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media. Di sini nilai praktis media terlihat, yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar Djamarah, 2010:120. Hadirnya media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, mengingat bahwa kedudukan media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar, tetapi lebih merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran selain dapat menggantikan sebagian tugas guru sebagai penyaji materi, media juga memiliki potensi-potensi yang unik yang dapat membantu siswa dalam belajar Hamalik, 2008: 200. Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Media merupakan perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau berupa kegiatan meliputi diskusi, seminar, karyawisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah pengetahuan Wina, 2006; 161. Menurut Rossi dan Breidle dalam Wina, 2006: 161 , mengemukakan bahwa: Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum wajarlah bila peranan seorang guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan seorang guru biasa. Penggunaan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran di kelas, nampaknya mutlak adanya. Sejarah merupakan satu bagian dari kelompok ilmu yang berdiri sendiri. Tujuan dari sejarah untuk diajarkan pada semua jenjang sekolah adalah seperti yang dikemukakan oleh Kasmadi 1996: 13, Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara, serta sadar untuk menjawab untuk apa ia dilahirkan. Pelajaran sejarah merupakan salah satu unsur utama dalam pendidikan politik bangsa. Pengajaran sejarah merupakan sumber inspirasi terhadap hubungan antar bangsa dan negara. Mata pelajaran sejarah merupakan bagian-bagian dari ilmu pengetahuan sosial yang mempunyai peranan sangat penting dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalisme, hal ini karena sejarah merupakan kajian ilmu yang menjelaskan tentang peristiwa masa lampau yang disertai dengan fakta-fakta yang jelas. Proses belajar mengajar PBM khususnya sejarah sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari sehingga materi menjadi sulit diajarkan oleh guru dan dipahami oleh siswa. Pada hakekatnya, proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan yang berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal kata- kata dan tulisan maupun nonverbal, dalam pembelajaran tersebut ada kalanya siswa berhasil dan ada kalanya tidak berhasil atau gagal. Kegagalan itu disebabkan oleh gangguan yang menjadi penghambat komunikasi. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima sehingga berakibat pada hasil yang dicapai Daryanto, 2011:4. Pengajar mata pelajaran sejarah telah melakukan banyak cara yang mulai dari ceramah, diskusi dan lain sebagainya. Permasalahannya, dalam pemilihan media yang digunakan pada kegiatan belajar mengajar apakah sudah tepat dan dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik untuk belajar sejarah lebih lanjut. Para pengajar hendaknya mempunyai kemampuan didalam memilih media yang tepat untuk setiap pokok bahasan, bahkan untuk setiap tujuan pengajaran dirumuskan Hamalik, 2008: 200. Atas berbagai alasan yang dikemukakan, maka sejarah mutlak harus diajarkan mengingat asas kemanfaatan yang bisa didapat dari sejarah. Di Indonesia pelajaran sejarah sudah mulai diajarkan kepada siswa sejak Sekolah Dasar SD dan sekolah Menengah tingkat Pertama SMP yang tergabung dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Kemudian memasuki Sekolah Menengah tingkat Atas SMA barulah sejarah diajarkan secara tersendiri. Pengajaran sejarah dengan pemanfaatan media pembelajaran sejarah berbasis audiovisual merupakan satu usaha guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan aktif. sehingga dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan dalam hal persiapan materi dan proses pembelajarannya didalam kelas. Oleh karena itu, untuk mewujudkan proses pembelajaran yang ideal menuju pembelajaran yang mampu memberikan pola pikir kritis dari peserta didik, meningkatkan daya penalaran, serta keberanaian dalam mengungkapkan pendapat secara demokratis dan ilmiah maka perlu dilakukan upaya identifiksi permasalahan sebagai berikut: bagaimana pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis audiovisual, bagaimana hasil belajar sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 8 Semarang, dan bagaimana pengaruh pemanfaatan media pembelajaran audiovisual terhadap hasil belajar dalam menempuh mata pelajaran sejarah. Dengan adanya identifikasi permasalahan yang dialami guru berkaitan dengan pengajaran sejarah dengan pemanfaatan media audiovisual sebagai media pembelajaran sejarah, diharapkan akan mampu dirumuskan alternatif pemecahan masalah tentang pembelajaran sejarah yang mampu mengembangkan pola pikir kritis peserta didik dalam memahami sebuah peristiwa sejarah yang ditampilkan ulang melalui media audiovisual. Pada saat ini antusiasme siswa untuk belajar mata pelajaran Sejarah masih rendah, apalagi mata pelajaran sejarah tidak dijadikan kriteria lagi untuk meneruskan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan model pembelajaran, sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru teacher centered, dan kurang ada partisipasi siswa yang berarti. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan penyebab menurunnya kualitas pembelajaran sejarah. Dalam pelaksanaannya, kenyataan menunjukkan bahwa dewasa ini keadaan pengajaran sejarah di sekolah-sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah, sangat memprihatinkan. Banyak peserta didik yang menganggap pelajaran sejarah itu tidak sulit, tetapi ternyata hasil yang dicapai dari proses pembelajaran sejarah sangat tidak memuaskan. Kondisi seperti ini telah menempel pada pelajaran sejarah sejak lama, dan saat ini telah demikian buruk sehingga perlu penanganan serius. Permasalahan lain berkaitan dengan masalah pendidikan sejarah yang sampai pada saat ini masih sering terjadi adalah seperti yang diungkapkan oleh Suharso dalam penelitiannya tentang persepsi siswa terhadap guru sejarah, dijelaskan bahwa tampaknya cara mengajar guru sejarah merupakan faktor terpenting dari semakin memburuknya pengajaran sejarah tersebut. Kebanyakan guru sejarah ketika mengajar hanya memberikan cerita yang diulang-ulang, membosankan, menyebalkan, dan guru sejarah dianggap siswa sebagai guru yang memberikan pelajaran yang tidak berguna Suharso, 1992: 23. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMA N 8 Semarang menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru belum menggunakan media yang relevan atau sesuai dengan materi dan sarana yang telah disediakan sekolah. Guru juga belum dapat mendekatkan siswa dengan pengalaman belajarnya dan siswa masih kurang dalam hal kemampuan bekerjasama, berpikir kritis, sikap sosial, serta mengkonstruksi pengetahuannya, dimana kemampuan tersebut dapat berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar. Sarana dan prasaranya yang tersedia seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik demi mendorong tercapainya tujuan pembelajaran. Berangkat dari keinginan untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, penulis mencoba menggunakan media pembelajaran berbasis ICT Information and Communication Technology dalam bentuk video. Isi dari media pembelajaran adalah bahan ajar pendidikan sejarah , untuk siswa SMA kelas XI semester I, yang sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, dengan Standar Kompetensi “Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara- negara tradisioal”, dan Kompetensi Dasar Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Audiovisual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 20122013 ”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips Di Sma An-Najah Rumpin-Bogor

0 5 422

PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN AJARAN 2014 2015

0 8 116

LAWATAN SEJARAH KOTA TUA SEMARANG DAN MINAT BELAJAR SEJARAH PADA PEMBELAJARAN MASA KOLONIAL DI KELAS XI SMA N 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

2 23 166

PENGARUH PEMANFAATAN BANGUNAN KOTA LAMA DI SEMARANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH MASA KOLONIAL MELALUI AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP KESATRIAN I SEMARANG

1 21 208

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA N 1 KEMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 17 187

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA DARUSSALAM MEDAN.

0 6 23

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA PARULIAN 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 19

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL SITUS PURBAKALA PUGUNG RAHARJO UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH.

0 1 14

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMAN GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 16