Perubahan Pola Kehidupan Sosial Petani

pemeliharaan berbeda dalam setiap masyarakat, fungsi pemeliharaan nilai lokal dapat dilakukan oleh msyarakat petani itu sendiri. Tindakan petani menanggapi kearifan tradisi yang bersifat gotongroyong juga beragam mulai dari melakukan pengolahan lahan sawah sampai dengan memanen padi masih bersifat tradisi.

B. Perubahan Pola Kehidupan Sosial Petani

Asumsi dasar yang di ajukan oleh teori perubahan sosial adalah bahwa masyarakat dapat berubah melalui nilai-nilai kearifan lokal, perubahan sosial ekonomi, majunya kualitas pendidikan, semakin baiknya sistem dan alat transportasi, serta semakin intensnya masyarakat pedesaan berinteraksi dengan pihak lain diluar komunitas mereka sendiri. Perubahan sebagai suatu kemajuan, merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan progress. Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat teknologi baru seperti “hand tractor” untuk membantu pengolahan lahan. Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan manusia akan penerangan terpenuhi, penggunaan alat-alat teknologi pertanian untuk meringankan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan. Universitas Sumatera Utara John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. http:www.scribd.comdoc92353010Perubahan-Sosial-menurut-Wilbert-Moore- docx .di akses tanggal 23 Mei 2012, pukul 6:31 Wib. Perubahan sosial dapat mempengaruhi : a. Kebudayaan Kebudayaan merupakan semua hasil dari karya, rasa dan cita-cita masyarakat. Masalah budaya menjadi sangat penting untuk dikaji lebih mendalam karena kebudayaan dan masyarakat manusia merupakan dwitunggal yang tidak terpisahkan. Istilah kebudayaan berasal dari kata sansekerta Buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi yang berarti budi atau akal. Culture berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah dan mengerjakan Soerjono, Soekanto, 1987. Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini akan kebenarannya oleh yang bersangkutan dan yang diselimuti serta menyelimuti perasaan-perasaan dan emosi-emosi manusia serta menjadi sumber bagi sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang berharga atau tidak, sesuatu yang bersih atau kotor, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena kebudayaan itu diselimuti oleh nilai-nilai moral, yang sumber dari nilai- nilai moral tersebut adalah pada pandangan hidup dan pada etos atau sistem etika yang dipunyai oleh setiap manusia. Universitas Sumatera Utara a. Gotong Royong Salah satu cara untuk mengarahkan tenaga tambahan untuk pekerjaan bercocok tanam secara tradisional dalam komunitas pedesaan adalah sistem bantu- membantu yang di Indonesia kita kenal dengan istilah “gotong royong”. Hubungan kerja sosial atau kerja gotong royong yang ada dalam komunitas petani yang juga akan mengalami perubahan, akibat adanya diversifikasi pemanfaatan lahan sawah yang dapat meningkatkan produksi hasil usaha tani. Petani yang dulunya kerja gotong royong jika akan menanam padi, mengalami pergeseran melalui hubungan kerja antara sesama petani. Dalam produksi bercocok tanam terjadi proses pergeseran dari cara pengerahan tenaga buatan “menggunakan Hand Tractor “di luar rumah tangga dengan gotong royong ke arah dengan menyewa buruhsistem upah. Smelser berpendapat bahwa terdapat hubungan erat antara ekonomi dengan perubahan sosial, karena sistem ekonomi memerlukan dan dilandasi oleh suatu struktur masyarakat. pendekatan ini adalah adanya keharusan instrument teknologi sebagai pengganti tenaga manusia telah mengubah struktur sosial masyarakat. Masalah kemiskinan, keterbelakangan khususnya masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh sumber daya manusia, sumber daya alam , teknologi, lapangan kerja, permodalan, dan kelembagaan yang saling berkaitan dan ketergantungan satu dengan yang lainnya yang bersifat ekonomi, sosial budaya. Universitas Sumatera Utara

C. Meningkatkan Interaksi Sosial Antar Petani

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Prospek Pengembangan Jagung Di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi kasus penelitian ini di Desa Bakal Batu 1, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli utara, Propinsi Sumatera Utara)

0 28 97

Interaksi Desa Kota terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus di Desa Perbatasan)

3 133 99

Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Terhadap Penggunaan Pembayaran Non Tunai

3 55 95

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK KOPI BUBUK DI DESA SIBORONGBORONG I KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

1 12 22

PERAN PEMERINTAHAN DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA SIBORONGBORONG KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 2 12

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA SILAITLAIT KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 3 18

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 5 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Struktural Fungsional - Diversifikasi Pemanfaatan Lahan Persawahan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani” (Studi di Desa Sitabotabo, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Diversifikasi Pemanfaatan Lahan Persawahan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani” (Studi di Desa Sitabotabo, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 17