C. Meningkatkan Interaksi Sosial Antar Petani
Menurut Soekanto 1985, interaksi adalah stimulasi dan tanggapan antar manusia. Interaksi juga merupakan hubungan timbal balik antara pihak-pihak
tertentu. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa
interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan
menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-
kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain sebagainya.
Interaksi sosial menurut Sutherland, merupakan saling mempengaruhi secara dinamis antar kekuatan-kekuatan dalam mana kontak di antara pribadi dan
kelompok menghasilkan perubahan sikap dan tingkah laku daripada partisipan. Jika manusia tidak dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu oleh dirinya
sendiri, maka hal ini dapat mendorong timbulnya organisasi formal, institusi, dan birokrasi.
http:sosiologi.fisip.unair.ac.idindex.php?option=com_contentview=articlei d=74:teori-interaksi-simbolik-meadcatid=34:informasi di akses pada tanggal 30
mei 2012,pukul 9:40.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik budaya masyarakat pedesaan di Indonesia sangat beragam, bahkan dalam satu kecamatan sekalipun, seperti Tapanuli Utara yang secara
sekilas memiliki satu kebudayaan, yakni kebudayaan Batak. Perbedaan tersebut terutama dipengaruhi oleh letak desa dan yang pada akhirnya juga
matapencaharian penduduknya. Tipologi desa berdasarkan matapencaharian penduduknya adalah desa persawahan, desa perkebunan, desa peternakan, desa
nelayan, desa jasa dan perdagangan, desa industri, serta desa perladangan. Bercocok tanam di tanah basah atau yang biasa disebut “sawah” merupakan usaha
tani yang paling pokok dan paling penting bagi para petani. Bentuk-bentuk interaksi yang terjadi antar petani, dapat terjadi dalam tiga
bentuk, yaitu performan atau penampilan, comformity, dan kerjasama. Penampilan atau performan sangat dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Orang
lain yang dimaksud adalah coaction dan audience. Coaction adalah orang yang melakukan perbuatan yang sama dengan yang dilakukan oleh seseorang, seperti
sesama petani yang sama-sama sedang mencangkul di sawah, sedangkan audience adalah orang lain yang memperhatikan penampilan seseorang, dalam kasus di atas
adalah penduduk yang bukan petani yang sedang menyaksikan petani sedang mencangkul di sawah, atau sebaliknya petani yang sedang menyaksikan pedagang
sedang berjualan. Bentuk interaksi sosial yang kedua adalah conformity, yaitu proses penyesuaian diri dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
atau kelompok mayoritas tempat seseorang berada. Dalam masyarakat yang homogen dan tradisional, conformity masyarakatnya lebih kuat. Kerjasama adalah
suatu usaha yang dilakukan individu atau kelompok di dalam melakukan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan untuk
meraih keuntungan
bersama.http:student- research.umm.ac.idindex.phpdepartment_of_sociologyarticleview7729
di akses tanggal 30 Mei 2012, pukul 9:54.
D. Konsep Diversifikasi Pertanian