margarita dan A. tuberculata dengan kultur akar rambut wortel

2.4. Pelaksanana percobaan

Akar rambut dipotong 5 cm, dikultur pada medium MM dan MSR, peubah yang diamati berat basah dan kering umur 6 minggu. Untuk melihat pengaruh inokulasi CMA terhadap berat basah dan berat kering akar rambut, dipotong 5 cm, dikultur pada medium MM, diinokulasi dengan CMA uji G. margarita dan A. tuberculata, dan tidak diinokulasi kontrol. Penggunaan inokulum kultur aksenik dengan organ akar rambut, seharusnya menggunakan inokulum steril diperoleh dari penelitian III, namun karena jumlah perkecambahan spora steril hanya diperoleh 118 butir spora G. margarita dan 175 butir spora A. tuberculata Lampiran 14, Jumlah spora steril tidak mencukupi untuk perlakuan. Sehingga perkembangan spora kultur aksenik, sumber spora diperoleh dari kultur pot in vivo. Selain persediaan inokulum steril tidak menc ukupi, ada faktor lain sebagai pertimbangan yaitu, penelitian produksi kultur aksenik CMA in vitro merupakan penelitian pendahuluan atau pemula, karena belum ada laporan tentang produksi kultur aksenik di Indonesia menggunakan organ akar rambut dan CMA indigenous asli Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan data informasi lengkap tentang waktu perkecambahan, persentase perkecambahan, perkembangan hifa dan lainnya. Pertimbangan inilah maka inokulum steril diperoleh dari sterilisasi spora in vivo Penelitian II. Sedang inokulum steril dimanfaatkan untuk uji pengaruh inokulum CMA uji steril terhadap pertumbuhan akar rambut. Akar rambut dipotong 5 cm dikultur pada kultur ganda, umur 1 minggu diinokulasi masing- masing dengan spora CMA uji steril. Untuk inokulasi spora digunakan mikropipet stiril sebanyak 10 µl, berisi antara 10 butir G. margarita dan 20 butir spora A. tuberculata. Penyemprotan spora dilakukan dengan dua cara yaitu disemprotkan pada kertas selulase stiril, dan disemprotkan langsung pada ujung akar. Kertas selulase berisi spora diinkubasi dalam medium agar murni selama 1 minggu, spora diletakkan pada ujung akar tanaman . Selanjutnya kultur diinkubasi dalam ruang gelap dengan suhu 26 o

C, Rh 80 .

Pengamatan dilakukan 5 hari sekali sampai umur 3 bulan, dan peubah yang diamati waktu perkecambahan, persentase perkecambahan, hifa eksternal, sporulasi, infeksi akar, berat basah dan berat kering akar rambut wortel. Peubah hifa eksternal diukur dengan rataan nilai kategori. Nilai kategori satu dinyatakan bahwa hifa eksternal yang terbentuk tidak banyak, nilai kategori dua cukup banyak, kategori tiga banyak, dan kategori empat sangat banyak. Interval nilai yang digunakan adalah 1,0–1,9 pembentukan hifa tidak banyak, 2,0–2,9 pembentukan hifa cukup banyak, 3,0–3,9 pembentukan hifa banyak, dan = 4 pembentukan hifa sangat banyak. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Untuk percobaan 1 dan 2 menggunakan pola satu faktor dari perhitungan bobot basah dan kering. Percobaan 3 pola faktorial 2x3x5. Percobaan dianalisis masing- masing faktor dan interaksi 2 faktor, faktor pertama adalah jenis medium MM dan MSR, faktor kedua jenis CMA G. margarita dan A. tubeculata. Kesimpulan diambil berdasarkan uji F Fisher test, apabila hasil uji F tersebut menunjukkan beda nyata atau beda sangat nyata antar perlakuan, maka pengujian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan DMRT dengan tingkat kepercayaan 95 P0.05. 3. HASIL 3.1. Uji pertumbuhan akar rambut wortel kultur ganda pada medium MM dan MSR Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bobot basah dan kering akar rambut wortel yang dikultur pada medium MM dan MSR, tidak berbeda nyata Tabel 7.1. Tabel 7.1. Pertumbuhan akar rambut wortel kultur ganda dalam medium MM dan MSR umur 6 Minggu Jenis medium Peubah Medium MM Medium MSR Bobot basahmg 17,4 a 17,4 a Bobot keringmg 5,0 a 4,8 a Keterangan : Huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRTP 0,05 3 cm