148
Pemaparan data tersebut menunjukan bahwa hasil belajar pada siklus II pertemuan II telah mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu 96,5 siswa
mencapai ketuntasan minimal SDN Wonosari 02 Semarang pada mata pelajaran bahasa Jawa yaitu
≥61. Terjadinya kenaikan hasil belajar dikarenakan dalam setiap tahap pembelajaran guru melakukan kegiatan tersebut dengan disiplin,
terencana, dan sistematis.
4.2.2 Implikasi Hasil belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa terjadi adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
keterampilan menulis siswa, dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan media Macromedia Flash. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, keterampilan menulis dan hasil belajar dari siklus I pertemuan I, siklus I
pertemuan II, siklus II pertemuan I dan siklus II pertemuan II. Keterampilan guru pada siklus I pertemuan I mencapai skor 28 dengan tingkat keberhasilan 61 dan
kategori cukup. Pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatan dimana keterampilan guru memperoleh skor 34 dengan tingkat keberhasilan 77 dan
kategori baik. Dan pada siklus II pertemuan I mengalami peningkatan keterampilan guru dengan memperoleh skor 36 dengan tingkat keberhasilan 81
dan kategori sangat baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan II juga terjadi peningkatan keterampilan guru dengan memperoleh skor 39 dengan tingkat
keberhasilan 88,6 dan kategori sangat baik.
149
Berdasarkan peningkatan keterampilan guru tersebut, maka memberi pengaruh positif terhadap aktivitas siswa sehingga mengalami peningkatan.
Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I mencapai skor rata-rata 17,2 dengan tingkat keberhasilan 61,3 dan kategori cukup. Pada siklus I pertemuan II
mengalami peningkatan aktivitas siswa memperoleh skor 22,5 dengan tingkat keberhasilan 80,3 dan kategori baik. Dan pada siklus II pertemuan I mengalami
peningkatan aktivitas siswa dengan memperoleh skor 23,2 dengan tingkat keberhasilan 82,7 dan kategori sangat baik. Sedangkan pada siklus siklus II
pertemuan II juga terjadi peningkatan aktivitas siswa dengan memperoleh skor 24,1 dengan tingkat keberhasilan 86,2 dan kategori sangat baik.
Berdasarkan peningkatan aktivitas siswa tersebut, maka memberi pengaruh positif terhadap keterampilan menulis sehingga mengalami peningkatan.
Keterampilan menulis siswa pada siklus I pertemuan I mencapai skor rata-rata 9 dengan tingkat keberhasilan 56,4 dan kategori cukup. Pada siklus I pertemuan II
mengalami peningkatan keterampilan menulis memperoleh skor rata-rata 10,3 dengan tingkat keberhasilan 64,2 dan kategori cukup. Dan pada siklus II
pertemuan I mengalami peningkatan keterampilan menulis dengan memperoleh skor rata-rata 13,5 dengan tingkat keberhasilan 84,1 dan kategori baik.
Sedangkan pada siklus siklus II pertemuan II juga terjadi peningkatan keterampilan menulis dengan memperoleh skor rata-rata 14,5 dengan tingkat
keberhasilan 90,4 dan kategori sangat baik. Berdasarkan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
keterampilan menulis siswa tersebut, maka memberi pengaruh positif terhadap
150
hasil belajar siswa, sehingga mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan I mencapai nilai rata-rata 62,2 dengan tingkat ketuntasan
klasikal 51,7 dan kategori cukup. Pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatan hasil belajar dengan memperoleh nilai rata-rata 68,9 dengan
ketuntasan belajar klasikal 68,9 dan kategori cukup. Dan pada siklus II pertemuan I mengalami peningkatan hasil belajar dengan memperoleh nilai rata-
rata 82,7 dengan tingkat keberhasilan 82,7 dan kategori baik. Sedangkan pada siklus siklus II pertemuan II juga terjadi peningkatan hasil belajar dengan
memperoleh skor rata-rata 90,6 dengan ketuntasan klasikal 96,5 dan kategori sangat baik.
Hasil analisis penelitian yang dilakukan di kelas VB SDN Wonosari 02 dalam pembelajaran bahasa Jawa dengan menerapkan model pembelajaran Direct
Instruction dan media Macromedia Flash menunjukkan adanya peningkatan pada
keterampilan guru, aktivitas siswa, keterampilan menulis dan hasil belajar. Hal ini dapat membuktikan bahwa melalui model pembelajaran Direct Instruction dengan
media Macromedia Flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jawa aspek menulis aksara Jawa.
151
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Jawa aspek menulis aksara Jawa melalui model Direct Instruction dengan media Macromedia
Flash pada siswa kelas VB SDN Wonosari 02 Semarang. Peneliti menyimpulkan
bahwa penggunaan model Direct Instruction dengan media Macromedia Flash dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa aspek
menulis aksara Jawa pada siswa kelas VB SDN Wonosari 02 Semarang. Penggunaan model Direct Instruction dengan media Macromedia Flash dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa aspek menulis aksara Jawa pada siswa kelas VB SDN Wonosari 02 Semarang. Penggunaan
model Direct Instruction dengan media Macromedia Flash dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa aspek menulis
aksara Jawa pada siswa kelas VB SDN Wonosari 02 Semarang. Penggunaan model Direct Instruction dengan media Macromedia Flash dapat meningkatkan
hasil belajar siswa siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa aspek menulis aksara Jawa pada siswa kelas VB SDN Wonosari 02 Semarang.
Berdasarkan simpulan di atas, maka hipotesis tindakan bahwa melalui model Direct Instruction dengan media Macromedia Flash dapat meningkatkan