Teori belajar yang Mendasari Model Direct Instruction.

28 berhasil melakukan tugas dengan baik atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu. d. Latihan Mandiri Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, dan guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.

2.1.6.3 Teori belajar yang Mendasari Model Direct Instruction.

Teori belajar yang mendasari model Direct Instruction adalah sebagai berikut: a. Teori Belajar Behavioral Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Teori behavioral mengatakan bahwa di dalam belajar, manusia cenderung untuk bertindak dengan cara-cara tertentu sebagai respon terhadap konsekuensi positif dan negatif Arends, 2008: 296. Skiner dalam Arends 2008: 296 meyatakan bahwa manusia belajar dan bertindak dengan cara yang spesifik sebagai hasil dari bagaimana perilaku- perilakunya didorong dengan penguatan reinforcement. b. Teori Belajar Sosial 29 Teori belajar sosial menyatakan bahwa banyak yang dipelajari manusia iyu terjadi melalui observasi terhadap orang lain.Arends, 2008: 296 Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura dalam Arends 2008: 296-297, bahwa konsep dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan mencontoh model. Orang belajar dari apa yang ia baca, dengar, dan lihat di media, dan juga dari orang lain dan lingkungannya. Seorang individu belajar banyak tentang perilaku melalui peniruan modeling, bahkan tanpa adanya penguat reinforcement sekalipun yang diterimanya. Proses belajar semacam ini disebut observational learning atau pembelajaran melalui pengamatan. Teori pembelajaran sosial membahas tentang 1 bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh lingkungan melalui penguat reinforcement dan observational learning, 2 cara pandang dan cara pikir yang kita miliki terhadap informasi, 3 begitu pula sebaliknya, bagaimana perilaku kita mempengaruhi lingkungan kita dan menciptakan penguat reinforcement dan observational opportunity . Teori belajar sosial menekankan observational learning sebagai proses pembelajaran, yang mana bentuk pembelajarannya adalah seseorang mempelajari perilaku dengan mengamati secara sistematis imbalan dan hukuman yang diberikan kepada orang lain. Observational learning terdapat empat tahap belajar dari proses pengamatan atau modeling Proses yang terjadi dalam observational learning tersebut antara lain. 30 a. Atensi, dalam tahapan ini seseorang harus memberikan perhatian terhadap model dengan cermat. b. Retensi, tahapan ini adalah tahapan mengingat kembali perilaku yang ditampilkan oleh model yang diamati maka seseorang perlu memiliki ingatan yang bagus terhadap perilaku model. c. Reproduksi, dalam tahapan ini seseorang yang telah memberikan perhatian untuk mengamati dengan cermat dan mengingat kembali perilaku yang telah ditampilkan oleh modelnya maka berikutnya adalah mencoba menirukan atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model. d. Motivasional, tahapan berikutnya adalah seseorang harus memiliki motivasi untuk belajar dari model. Berdasarkan penjelasan teori belajar Behavioral dan teori belajar sosial, dapat disimpulkan bahwa dalam model pembelajaran Direct Instruction guru memberikan perintahstimulus terhadap siswa, sedangkan siswa memperhatikan demonstrasi materi yang diajarkan melalui media Macromedia Flash.

2.1.7 Media Macromedia Flash

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI MODEL COMPLETE AND CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 02 SEMARANG

9 111 189

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS IIIA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

3 18 233

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH KELAS VB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 32 340

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

0 5 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 20 370

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BAHASA JAWA MELALUI METODE MIND MAPPING SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 29 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUKAN MEDIA FLASH PLAYER SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 18 289