Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

49 sekali jika mereka sering menemukan kata sulit dalam proses menyimak dongeng. Hanya 1 orang yang tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. 3. Sebanyak 22 responden atau 52 dari jumlah responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tentang adanya cakram padat interaktif di SMP Negeri 16 Semarang. Pernyataan sangat tidak setuju ada 18 responden. Hanya dua responden yang menyatakan kesetujuannya tentang adanya cakram padat interaktif di sekolah mereka. Meskipun SMP Negeri 16 Semarang belum berkategori SSN maupun SBI, sekolah ini setelah dianalisis lingkungan memiliki laboratorium yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran dengan menggunakan cakram padat. Hasil secara umum yang bisa disimpulkan dari ketiga sekolah, yaitu pengembangan multimedia komputer pada kompetensi menyimak dongeng fabel dalam model pembelajaran produktif layak untuk dilanjutkan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang dilakukan untuk mendapatkan pembelajaran dengan multimedia komputer dibagi dalam lima tahap ; 1 tahap penentuan materi pembelajaran dengan multimedia komputer yang dikembangkan; 2 tahap pelaksanaan pengembangan dengan langkah- langkah yang sudah ditentukan; 3 tahap penyusunan pembelajaran dengan multimedia komputer; 4 tahap validasi, revisi, dan uji coba; 5 revisi produk lengkap pembelajaran dengan multimedia komputer. Prosedur pengembangan pada produk pembelajaran dengan multimedia komputer PMK dapat digambarkan sebagai berikut : 50 Gambar 3 Tahap-tahap Prosedur Pengembangan PMK Tahap-tahapan prosedur pengembangan pembelajaran dengan multimedia komputer dapat diuraikan sebagai berikut. IV. Validasi, Revisi dan Uji Coba Produk V. Program Lengkap PMK Menyimak Dongeng Validasi Ahli materi dan ahli media Revisi Uji coba kelompok dan uji coba lapangan III. Menyusun Program PMK 1. Appersepsi 2. Petunjuk 3. Uraian materi 4. Dongeng 5. Latihan 6. Tindak Lanjut II. Pelaksanaan Pengembangan I. Menentukan materi yang dikembangkan 1. Merumuskan judul, SK dan KD 2. Merumuskan butir-butir materi dan indikator 3. Prosedur, jenis, dan alat evaluasi 4. Pengumpulan bahan, media dan sumber 5. Menyusun PMK 51

1. Tahap pertama : menentukan materi yang dikembangkan

Langkah pertama dalam rangka mengembangkan program pembelajaran dengan multimedia komputer ini, diawali dengan menentukan materi menyimak sastra Jawa, yaitu menyimak dongeng fabel. Sumber belajar yang dipakai siswa selama ini terbatas pada buku paket dan penjelasan dari guru. Angket analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa kelas VII sekolah yang dijadikan sampel, tidak ada satupun yang menyatakan bahwa di sekolahnya sudah terdapat cakram padat interaktif untuk pembelajaran materi menyimak dongeng. Pembelajaran menyimak dongeng diupayakan lebih menarik. Pendekatan dengan media yang lain dapat memudahkan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran. Hal ini diperoleh dari pengalaman nyata peneliti sendiri dan diskusi dengan guru bahasa Jawa yang ada di SMP Negeri 1, 2 dan 16. Observasi dan wawancara juga dilakukan pada siswa kelas VII pada ketiga sekolah yang dipilih. Masing-masing sekolah mewakili 3 kategori SMP yang ada di kota Semarang, yaitu Sekolah Berstandar Nasional SSN, Sekolah Berstandar Internasional SBI dan sekolah yang berkategori belum SSN. Berdasar hasil observasi, materi dongeng bukanlah materi yang sulit tapi merupakan materi yang menyenangkan. Mengingat materi yang gampang ini menyimak dongeng seringkali diabaikan karena dianggap sudah bisa belajar sendiri. Alasan lain karena dalam materi ini menuntut stamina suara, kesehatan dan suasana hati yang bagus dari seorang guru, padahal tidak semua guru memiliki setiap saat. Sumber 52 belajar yang dipakai dalam materi dongeng, yakni buku-buku dongeng yang beredar di pasaran maupun di toko buku besar seperti Gramedia dan Merbabu sangat terbatas. Guru harus kreatif bercerita dengan mengambil sumber-sumber dongeng yang ada dan kemudian disampaikan ke dalam bahasa Jawa. Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan program pembelajaran dengan multimedia komputer yang merupakan sumber belajar alternatif sebagai upaya dalam membantu belajar siswa menyimak susastra Jawa. Sumber materi dongeng diadaptasi dari beberapa sumber diantaranya, dongeng kancil yang dimuat setiap hari Minggu pada koran harian Wawasan Mei 2007 sampai dengan Desember 2007, seri buku dongeng Kancil yang diterbitkan oleh Kanisius dan dongeng kancil yang diterbitkan oleh Dumala Pustaka.

2. Tahap kedua : melaksanakan proses pengembangan

Proses pengembangan multimedia dalam model pembelajaran produktif ini memiliki enam langkah, yaitu : 1 menetapkan judul, standar kompetensi, dan kompetensi dasar; 2 merumuskan indikator; 3 menetapkan prosedur; jenis, dan alat evaluasi; 4 menetapkan alternatif kegiatan; 5 menetapkan dan mengembangkan bahan sumber; 6 menyusun program pembelajaran lengkap dengan multimedia komputer.

2.1. Penetapan judul, standar kompetensi dan kompetensi dasar