Nilai Didik Dongeng Sastra Dongeng

38 memilih dongeng yang tepat, 2 memahami cerita, 3 bahasa atau vokal yang digunakan, 4 ekspresi gerak dan wajah, 5 improvisasi, 6 kreativitas atau siasat, dan 7 faktor psikologi.

2.2.4.3 Nilai Didik Dongeng

Nilai didik adalah nilai yang berkaitan dengan pendewasaan jiwa anak. Anak yang bernilai didik adalah anak yang baik dan berwatak. Nilai didik tidak akan pernah hilang karena nilai didik adalah nilai moral yang akan tetap bersemayam dalam hati nurani kemanusiaan. Nilai didik ini selamanya merupakan misi pendidikan. Keterbukaan, kejujuran, demokrasi, persatuan, daya juang, santun, toleransi, etika dan akhlak mulya, anti korupsi kolusi dan nepotisme adalah nilai pendidikan Supratman, 2007 : vi. Pembinaan karakter yang selama ini dilakukan hanyalah sebatas intelektual, sedangkan dimensi moral terabaikan. Pendidikan nilai adalah kunci inovasi pendidikan. Hal ini pulalah yang coba diupayakan oleh penulis lewat multimedia pembelajaran yang akan dihasilkan. Dongeng anak-anak mengandung nilai-nilai luhur, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Nilai-nilai luhur itu dapat dijadikan pendukung pendidikan untuk membentuk kepribadian yang berjiwa teladan. Untuk pencapaian nilai–nilai luhur itulah akan dibuat media pembelajaran berbantukan komputer yang mendukung pembelajaran menyimak dongeng. Materi yang baik dan tepat sangat diperlukan untuk menunjukkan hal yang benar dan salah pada anak didik Murpratama, 1991:12. Hal ini diperlukan untuk pembentukan jiwa anak didik agar kelak menjadi manusia yang baik. 39 Materi menyimak dongeng dipilih bukan tanpa alasan, dengan optimalisasi pembelajaran kompetensi ini diharapkan terjadi juga proses mengajarkan sesuatu, yakni mendapatkan nilai-nilai positif yang dibutuhkan oleh setiap manusia yang kadang kala sering lepas dari pengamatan sehari-hari Suharianto, 1982 : 18. Ajaran yang terkandung dalam dongeng itu sering kita sebut amanat. Lewat pencarian amanat itulah anak akan memperoleh nilai didik yang dituangkan lewat kisah- kisah dalam dongeng tersebut. Nilai-nilai yang akan disimak lewat media pembelajaran menyimak dongeng ada beberapa, diantaranya. Ingat kepada Tuhan adalah nilai hakiki yang selalu menjauhkan diri dari hal–hal buruk dan berupaya untuk mendekatkan diri pada kebenaran. Nilai ini merupakan pengontrol agar seseorang selalu berhati- hati dalam bertindak. Dalam dongeng fabel ini nilai hakiki dimunculkan dengan ucapan syukur atas apa yang sudah diterima, seperti karunia kesehatan maupun teman yang baik dan setia. Kasih sayang merupakan sifat yang ditunjukkan seseorang kepada sesuatu baik itu benda mati maupun benda hidup. Kasih sayang ini ditunjukkan dengan sikap saling tolong-menolong dengan sesama, dan sikap seorang ayah atau ibu merawat anak-anak mereka, yang kesemuanya dipaparkan dalam dunia binatang. Kejujuran merupakan sebuah nilai moral yang sangat tinggi. Nilai kejujuran ini ditujukan untuk membentuk watak mulia. Nilai kejujuran 40 juga sering dikaitkan dengan nilai hakiki Ketuhanan dan nilai kasih sayang. Kesabaran merupakan sikap yang identik dengan sikap sabar dan pasrah menghadapi sesuatu. Misal menghadapi cobaan dalam hidup baik ringan maupun berat, dengan sikap sabar dan memasrahkan segala sesuatunya kepada kehendakNya , masalah itu akan dapat diatasi dengan bijaksana. Ketabahan adalah sebuah nilai yang sering muncul bersamaan dengan timbulnya cobaan dan masalah yang berat. Sifat ini biasanya bergabung dengan sifat kesabaran. Dongeng ini mengajarkan anak untuk menghadapi cobaan dan persoalan dengan penuh pertimbangan, keberanian, percaya diri, dan ketabahan. Ketekunan sebagai sebuah nilai yang erat kaitannya dengan kerajinan, keterampilan, kecakapan, dan kepatuhan. Kerajinan belajar akan mendatangkan kepandaian, rajin bekerja akan menghasilkan kekayaan, kepatuhan menjalankan perintah agama akan menghasilkan sifat sholeh. Ketepatan janji merupakan nilai didik yang bisa menjauhkan anak didik menebar kebohongan, karena terlalu mengumbar kata tanpa melihat kemampuan diri sendiri. Perbuatan menepati janji ditujukan untuk mendidik dan membentuk pribadi yang berjiwa teladan sehingga dapat dipercaya dan disegani orang lain. 41 Penghormatan atau rasa hormat berhubungan dengan sopan santun. Sopan santun menjadi kunci utama dalam pengajaran budaya Jawa. Dongeng ini mengajarkan bagaimana menghormati dan menjaga sikap terhadap orang yang lebih tua atau siapapun yang pantas dihormati, bagaimana cara menghargai orang tua, teman atau guru dan sebagainya. Tanggung jawab terkait dengan menepati janji. Ini melatih anak agar dapat dipercaya orang lain dan siap menerima tugas dari orang lain. Nilai tanggung jawab ini bisa dimunculkan misalnya tentang tanggung menjadi seorang anak kepada orang tua, teman, dan lingkungannya. Kerukunan mampu menciptakan suasana persatuan dan kerukunan dengan sesama. Sikap sombong dan sikap bermusuhan sebaiknya dihindari dalam menjalin hubungan dengan teman. Nilai kerukunan ini erat kaitannya dengan sikap rendah hati dan tidak sombong. Sifat sombong akan memunculkan iri hati teman yang lainnya. Beberapa nilai-nilai positif dimasukkan dalam materi simakan dongeng yang akan dijadikan multimedia pembelajaran bahasa Jawa agar hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan, bahkan kalau bisa melebihi harapan atau ketuntasan kriteria minimal yang telah dicanangkan. 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Untuk mendapatkan produk pembelajaran menyimak dongeng fabel berbahasa Jawa dengan multimedia komputer berkualitas, model pengembangan yang diacu oleh peneliti adalah model pengembangan yang dijelaskan oleh Borg and Gall 1983 : 772. Model ini mempunyai sepuluh langkah, seperti tampak pada gambar berikut ini. Gambar 1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development R D Mengacu pada sepuluh langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan Borg and Gall 1983 : 772, dalam praktiknya, kesepuluh langkah itu dikelompokkan menjadi tiga langkah utama, yaitu pertama, studi pendahuluan yang mencakup: studi literatur, studi pengumpulan data Dissemination and implementation Final product revision Operational product revision Main Field testing Main Product revision Operational field testing Planning Research and information collecting Develop primary form of product Preliminary field testing Produk