27
Bahan ajar harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Materi simakan yang sesuai atau cocok dengan kemampuan siswa akan
menghasilkan proses belajar mengajar yang memuaskan dan menyenangkan, baik bagi siswa maupun guru. Guru dituntut agar dapat
menyelaraskan waktu yang ada mengingat keterbatasan waktu yang tersedia.
Perbedaan karakter pembelajar ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya minat, bakat, intelegensi dan sikapnya. Penggunaan media
berbantuan komputer yang akan dikembangkan ini diharapkan akan meminimalisasi perbedaan karakter pembelajar sesuai kecepatan belajar
masing-masing. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kegiatan
menyimak ini perlu memperhatikan beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1. Menarik
Menarik berarti bahan pembelajaran harus bisa menarik perhatian yang sungguh-sungguh dari siswa. Bahan pembelajaran pada materi
menyimak ini adalah dongeng khususnya cerita fabel. Kehidupan hewan–hewan dengan dinamikanya merupakan gambaran kehidupan
manusia. Keunikan dan keanekaragaman bentuk maupun sifat merupakan kesamaan yang bisa diperumpamakan dengan kehidupan manusia. Upaya
untuk membuat menarik media ini adalah dengan pemanfaatan animasi dan cerita kancil yang diadaptasi dari cerita berbahasa Indonesia.
28
2. Selaras
Keselarasan bahan ajar dengan siswa sebagai penyimak merupakan syarat utama dalam proses pembelajaran menyimak. Kegagalan
pembelajar menyimak lebih banyak disebabkan oleh ketidakmampuan pembelajar terhadap makna, baik makna gramatikal, leksikal, maupun
kultural dalam bahan ajar tersebut. Secara kultural, penggunaan bahasa dalam media ini menyesuaikan tingkat tutur, artinya siapa lawan tutur
yang dihadapi. Ada dua tingkat tutur bahasa yang digunakan, yaitu ngoko dan krama. Ngoko digunakan ketika lawan tutur itu setaraf, yakni antara
kancil dan hewan-hewan lain yang dianggap sebagai teman, sedangkan penggunaan krama hanya digunakan ketika lawan tindak tutur itu adalah
baginda singa.
3. Autentik
Autentik artinya asli. Bahan yang asli adalah bahan yang dapat ditemukan di lingkungan siswa. Apa yang biasa didengar ataupun dilihat
pembelajar dalam kehidupan sehari-hari akan lebih baik jika diambil sebagai bahan ajar menyimak. Inilah yang menjadi nyawa kontekstual
bagi pengembangan media yang akan dibuat. Pemilihan tokoh dunia hewan diambih dari gambar-gambar hewan yang nyata dengan metode
puzzle, yakni menyatukan gambar-gambar hewan untuk mendapatkan sebuah ilustrasi cerita.
Pemanfaatan materi dari bidang lain juga diintegrasikan untuk mendukung konstruktivisme siswa akan dunia hewan yang sesungguhnya.
Terkait hal tersebut pemilihan materi bidang biologi sangat tepat dalam
29
proses pengklasifikasian hewan sebagai tokoh-tokoh dalam cerita. Klasifikasi hewan didownload dari internet, kemudian dialihbahasakan
menjadi bahasa Jawa.
2.2.3.2 Hakikat Menyimak