54
dilaksanakan jika terbagi dalam dua tahap. Pembelajaran juga dapat dilakukan secara klasikal apabila komputer dalam laboratorium tidak
memungkinkan, hal ini dapat dilakukan dengan LCD liquid Crystal Disc.
2.5. Menetapkan dan mengembangkan bahanmediasumber
Mengembangkan bahan media sumber dilakukan dengan kegiatan : a mengembangkan materi menjadi pembelajaran dengan multimedia
komputer; b mengolah bahan menjadi bentuk-bentuk yang dapat membantu penghayatan siswa, seperti model animasi, tabel, gambar, dan
dibuat interaktif; c mencari bentuk-bentuk atau sumber yang relevan sehingga memudahkan siswa mencapai tujuan.
Bahan yang telah dimiliki, yakni cerita bergambar kancil yang didapat dari koran sore wawasan yang dimuat setiap hari minggu, gambar
hewan asli yang didownload dari internet, gambar hewan bergerak tetapi kartun, dan materi klasifikasi hewan sesuai tokoh yang ada.
2.6. Menyusun program belajar lengkap
Kegiatan berikutnya adalah menuangkan dalam format software pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran dengan
multimedia dikembangkan dengan bantuan ahli yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian masing-masing yaitu ahli materi,
ahli media, dan penulis sendiri. Tahap-tahap perancangan dimulai dengan: 1 diskusi dengan para ahli; 2 pemrograman dasar; 3
pembuatan grafis; 4 pembuatan animasi; 5 pembuatan audio; 6
55
pemrograman lengkap; 7 tinjauan ahli; 8 revisi 1; 9 uji coba kelompok kecil; 10 revisi 2; 11 uji coba lapangan.
3. Tahap ketiga : menyusun pembelajaran menyimak dongeng dengan multimedia komputer
Pada tahap ketiga ini menyusun pembelajaran menyimak dongeng yang terbagi dalam 3 bagian, yakni a pendahuluan :
deskripsi singkat, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator; b penyajian : uraian materi dan dongeng; c penutup : latihan dan
tindak lanjut.
4. Tahap keempat : validasi, revisi, dan uji coba a.
Validasi
Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Dalam pengembangan multimedia pembelajaran perlu dilakukan validasi
agar diperoleh hasil yang berkualitas, baik segi disain pembelajaran, isi materi, maupun dari segi media. Validasi
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Saran dan masukan dari para ahli akan dipakai sebagai dasar revisi terhadap produk yang
dikembangkan.
b. Revisi
Revisi dilaksanakan setelah berdiskusi dan melakukan wawancara dengan ahli materi maupun ahli media. Ahli media adalah ketua
KOMET Komunitas Multimedia Edukatif Jawa Tengah, sedangkan ahli materi terdiri dari 2 orang, yakni satu dosen sastra
56
bahasa Jawa UNNES Semarang, satu lagi ketua MGMP bahasa Jawa kota Semarang . Dasar dari revisi produk adalah saran,
penilaian, masukan, dan komentar dari para ahli yang telah ditentukan.
c. Uji coba
Uji coba dilakukan dengan meminta bantuan orang lain untuk mencoba media yang telah dibuat. Orang yang mengujicoba itu
kita sebut responden. Tujuan uji coba program ini adalah mendapatkan umpan balik secara langsung dari calon pengguna
tentang kualitas media pembelajaran yang sedang dikembangkan. Uji coba menghasilkan temuan tentang kelemahan dan kekurangan
program, daftar kesalahan kata, dan saran-saran perbaikan. Uji coba ini untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang
dikembangkan. Setelah dilakukan uji coba bila perlu dilakukan revisi lagi, sehingga diperoleh hasil produk yang layak dipakai.
Hal-hal yang terkait dengan uji coba ini adalah a desain uji coba, b subjek uji coba, c objek uji coba d jenis data, e
instrumen pengumpulan data, dan f analisis data.
a Desain uji coba meliputi : a.1 Uji coba dalam rangka validasi secara teoretis
Uji coba tahap pertama yang dilakukan oleh ahli sesuai bidangnya. Validasi materi pembelajarannya dilakukan
oleh dua ahli materi dalam hal ini satu dosen bahasa Jawa
57
Universitas Negeri Semarang dan satu guru bahasa Jawa SMP Negeri 32 Semarang. Validasi presentasi dilakukan
oleh ketua KOMET Komunitas Multimedia Edukasi Jawa Tengah. Angket yang diisi oleh ahli materi dan ahli media
dilakukan analisis untuk revisi tahap pertama guna perbaikan menuju ke uji coba tahap berikutnya.
a.2 Uji coba dalam rangka validasi empiris