D. 3. Jumlah Sampel Dalam Penelitian E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

III. D. 2. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi. Mengingat keterbatasan waktu, jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, biaya, tenaga, dan tidak mungkin untuk meneliti keseluruhan populasi. Dari keseluruhan populasi yang ada, hanya sebagian sampel yang memenuhi kriteria saja yang diambil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana subjek penelitian didasarkan atas ciri tertentu yang dianggap memiliki kaitan dengan tujuan penelitian Hadi,2000.

III. D. 3. Jumlah Sampel Dalam Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian subjek yang diteliti Hadi, 2000. Menurut Azwar 2004, secara tradisional, statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Dengan memperhatikan sisi ekonomi dan efisiensi, maka banyaknya responden yang digunakan sebagai subjek uji-coba sebaiknya adalah sebanyak mungkin yang dapat diperoleh. Jumlah sampel dapat ditentukan berdasarkan jumlah populasi. Menentukan ukuran sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara infinite digunakan rumus berikut: N = Universitas Sumatera Utara Keterangan: N adalah Jumlah sampel, z adalah harga standar norma, p adalah estimator proporsi populasi, q = 1-p, dan d adalah penyimpangan yang ditolerir. Berdasarkan rumus diatas, dapat ditentukan ukuran sampel yang ideal untuk populasi yang tidak diketahui jumlahnya. Dengan menentukan nilai penyimpangan yang dapat ditolerir atau nilai signifikansi penelitian ini d sebesar 95 = 0,05. Harga standar norma yang digunakan adalah 1,96. Nilai p dianggap 0,5 sehingga nilai q = 1-p = 0,5, maka : N = = = 384,16 348 orang Dari rumus diatas, diperoleh minimal sebanyak 384 orang yang dapat dijadikan sebagai subjek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 405 orang yang menjadi subjek dalam penelitian ini yang diperoleh sesuai dengan karakteristik subjek penelitian.

III. E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala atau disebut dengan metode skala. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang sering dihadapi Azwar, 2009. Universitas Sumatera Utara Azwar 2009 menguraikan beberapa karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, antara lain: 1. Stimulusnya berupa pernyataan yang tidak secara langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. 2. Skala psikologi selalu berisi banyak aitem dan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai apabila semua aitem telah direspon oleh subjek. 3. Respon subjek tidak dapat diklasifikasikan sebagai jawaban yang “benar” atau “salah”. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu mengenai dirinya sendiri, 2. Apa yang dinyatakan oleh subjek dalam penelitian adalah benar dan dapat dipercaya, dan 3. Interpretasi subjek mengenai pernyataan-pernyataan yang diajukan sama dengan yang dimaksudkan peneliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepercayaan konsumen. Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh McKnight et al 2002a, yang menyatakan bahwa kepercayaan memiliki 2 komponen, yaitu trusting belief dan trusting intention. Skala kepercayaan konsumen disusun berdasarkan uraian yang terdapat dalam landasan teoritis. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Skala kepercayaan konsumen ini menggunakan model skala ordinal yang disusun berdasarkan penskalaan model Likert. Skala disusun berdasarkan skala psikologi yang terdiri dari dua kategori aitem yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Aitem disebut favorable apabila isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur, sedangkan aitem disebut unfavorable apabila isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur Azwar, 2009. Tabel 1. Blue Print Aitem Skala Kepercayaan Konsumen Terhadap Pembelian Melalui Media Internet Sebelum Uji Coba. N o Dimensi Aspek Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah 1 Trusting Belief Konsumen yakin dengan kesediaan penjual melayani kepentingan pembeli Benevolence 4 3 7 2 Konsumen yakin dengan kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat Integrity 3 5 8 3 Konsumen yakin dengan kemampuan penjual memenuhi kebutuhan pembeli Competence 6 2 8 4 Trusting Intention Kesediaan konsumen bergantung pada penjual Willingness to depend 7 3 10 5 Kesediaan pembeli secara subjektif Subjective probability of depending 4 3 7 Total 24 16 40 Universitas Sumatera Utara Pada pengisian skala kepercayaan konsumen, subjek diminta mengisi memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia. Adapun alternatif jawaban yang akan disediakan pada skala kepercayaan konsumen adalah Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Netral N, Sesuai S, Sangat Sesuai SS. Bobot penilaian untuk penilaian pernyataan favorable adalah STS=1, TS=2, N= 3, S=4, SS=5. Dalam skala kepercayaan konsumen yang dirancang oleh peneliti, semakin tinggi skor yang didapat oleh subjek, semakin tinggi pula kepercayaan yang dimiliki oleh subjek. Selain aitem-aitem tersebut, terdapat juga identitas diri, seperti nama dan jenis kelamin, yang harus diisi oleh subjek penelitian. Skala kepercayaan konsumen terlebih dahulu akan diuji coba untuk menganalisis validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk mengambil data. III. F. UJI COBA ALAT UKUR III. F. 1. Validitas Alat Ukur