Uji Perolehan kembali Zat Aktif Uji Pelepasan Obat

e f Gambar 4.4 Grafik Spektrum Fourier-Transform Infra Red dari: a Ibuprofen b PEG 6000 c Dispersi Padat 1 : 0,5 d Dispersi Padat 1 : 1 e Campuran Fisik 1 : 0,5 f Campuran Fisik 1 : 1

4.1.5 Uji Perolehan kembali Zat Aktif

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian kadar ibuprofen dalam berbagai formula dispersi padat dan campuran fisik masih memenuhi persyaratan menurut Farmakope Indonesia edisi IV yaitu 97,0 sampai 103,0 seperti yang ditunjukkan pada Tabel..4.1. Tabel 4.1 Hasil Penetapan Kadar Ibuprofen dalam berbagai Formula Dispersi Padat dan Campuran Fisik No F o r m u l a K a d a r 1. DP 1 : 0,25 98,86 ± 0,50 2. DP 1 : 0,50 100,54 ± 0,47 3. DP 1 : 0,75 99,75 ± 0,43 4. DP 1 : 1 101,19 ± 0,29 5. DP 1 : 1,25 101,55 ± 0,18 6. DP 1 : 1,50 101,63 ± 0,18 7. CF 1 : 0,25 103,08 ± 0,87 8. CF 1 : 0,50 102,42 ± 1,19 9. CF 1 : 0,75 102,32 ± 0,87 10 CF 1 : 1 102,09 ± 0,29 11. CF 1 : 1,25 102,22 ± 0,30 12. CF 1 : 1,50 101,18 ± 0,14

4.1.6 Uji Pelepasan Obat

Hasil uji pelepasan obat secara in vitro menggunakan dissolution tester dari ibuprofen, berbagai formula dispersi padat dan campuran fisik ditunjukkan Gambar 4.5a. Sedangkan hasil uji pelepasan ibuprofen dan berbagai formula dispersi padat lainnya ditunjukan Gambar 4.5b, dapat diamati semua formula dispersi padat mempunyai persen kumulatif pelepasan obat lebih tinggi dibandingkan ibuprofen Lampiran 8. Pada gambar juga dapat dilihat semakin tinggi konsentrasi PEG 6000 pada formula dispersi padat yang digunakan, persen kumulatif obat yang dilepaskan Universitas Sumatera Utara semakin berkurang. Hal ini diduga akibat terbentuknya gel yang menghambat penetrasi air ke dalam dispersi padat Florence dan Attwood, 1988. Hasil uji pelepasan ibuprofen dan berbagai formula campuran fisik ditunjukkan pada Gambar 4.5c, dapat diamati semua formula campuran fisik mempunyai persen kumulatif pelepasan obat yang lebih tinggi dibandingkan ibuprofen Lampiran 8, sebab pada waktu penggerusan PEG 6000 sebagai surfaktan membasahi ibuprofen yang sukar larut dimana menurunkan tegangan permukaan obat sehingga sudut kontak diperkecil dan ibuprofen menjadi lebih cepat larut. Pada gambar juga dapat dilihat semakin tinggi konsentrasi PEG 6000 pada formula campuran fisik yang digunakan persen kumulatif obat yang dilepaskan semakin berkurang, bahkan pada campuran fisik 1 : 1,5 persen kumulatif obat yang dilepaskan lebih kecil dari persen kumulatif ibuprofen. Hal ini diduga akibat terbentuknya gel yang menghambat penetrasi air ke dalam campuran fisik Florence dan Attwood, 1988. Hasil uji statistik ANOVA Lampiran 19 menunjukkan pada formula yang berbeda terdapat perbedaan persen kumulatif pelepasan obat yang signifikan. p0,05. Selanjutnya hasil uji Duncan terhadap ibuprofen , semua formula dispersi padat dan campuran fisik, dispersi padat 1 : 0,5 mempunyai persen kumulatif pelepasan obat paling tinggi. Jumlah obat yang dilepaskan pada menit ke-5 Q5 = 90,26, menit ke-10 Q10 = 100,58 , menit ke-15 Q15 = 100,77, menit ke-20 Q20 = 100,90 yang berbeda secara signifikan dengan ibuprofen, formula dispersi padat dan campuran fisik lain. Dispersi padat 1 : 0,5 menunjukkan pelepasan obat yang paling tinggi sehingga digunakan untuk penyiapan formula tablet. Universitas Sumatera Utara a 20 40 60 80 100 120 10 20 30 40 50 60 waktu menit k u m u la ti f ibuprofen dispersi padat 1 : 0.25 dispersi padat 1 : 0.5 dispersi padat 1: 0.75 dispersi padat 1 : 1 dispersi padat 1 : 1.25 dispersi padat 1 : 1.5 b Gambar 4.5 Lanjutan 20 40 60 80 100 120 10 20 30 40 50 60 waktu menit kumulatif ibuprofen dispersi padat 1 : 0.25 dispersi padat 1 : 0.5 dispersi padat 1 : 0,5 dispersi padat 1 : 1 dispersi padat 1 : 1.25 dispersi padat 1 : 1.5 campuran fisik 1 : 0.25 campuran fisik 1 : 0.5 campuran fisik 1 : 0.75 campuran fisik 1 : 1 campuran fisik 1 : 1.25 campuran fisik 1 : 1.5 z Universitas Sumatera Utara 20 40 60 80 100 120 10 20 30 40 50 60 waktu menit k u m u la ti f ibuprofen campuran fisik 1 : 0.25 campuran fisik 1 : 0.5 campuran fisik 1 : 0.75 campuran fisik 1 : 1 campuran fisik 1 : 1.25 campuran fisik 1 : 1.5 c Gambar 4.5 Profil disolusi dari: a Ibuprofen, berbagai formula dispersi padat dan campuran fisik b Ibuprofen dan berbagai formula dispersi padat. c Ibuprofen dan berbagai formula campuran fisik.

4.2 Pembuatan Tablet Ibuprofen Sistem Dispersi Padat