Eutetik dibentuk oleh interaksi atom atau molekuler yang longgar yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kimia.
2.1.4 Pembawa Dispersi Padat
Pembentukan sistem dispersi padat dalam pembawa yang mudah larut telah luas digunakan diantaranya: polivinilpirolidon PVP, polietilen glikol PEG,
polivinilalkohol PVA, derivat selulosa, poliakrilat dan polimethakrilat, urea, gula, poliol dan polimernya, dan emulsifier Leuner dan Dressman, 2000.
Polietilen glikol PEG disebut juga makrogol, merupakan polimer tambahan dari etilen oksida dengan rumus struktur HOCH
2
CH
2
n
OH, dimana n adalah jumlah rata-rata gusus oksietilen Ditjen POM, 1995. PEG umumnya mempunyai bobot
melekul antara 200-300.000, konsistensinya sangat dipengaruhi oleh berat molekulnya. PEG dengan bobot molekul 200-600 berbentuk cair, PEG dengan bobot
molekul 800-1500 konsistensinya seperti vaselin, PEG dengan bobot molekul 2000- 6000 menyerupai lilin dan bobot molekul diatas 20.000 berbentuk kristal keras dan
kaku pada temperatur kamar Leuner dan Dressman, 2000. Umumnya PEG dengan bobot molekul 1500-20.000 digunakan untuk pembuatan dispersi padat. PEG dengan
bobot molekul 4000-6000 paling sering digunakan untuk pembuatan sistem dispersi padat. Titik lebur PEG untuk setiap tipenya dibawah 65º C misalnya PEG 1000
mempunyai titik lebur 30-40º C, PEG 4000 mempunyai titik lebur 50-58º C dan PEG 20.000 mempunyai titik lebur 60-63º C. Titik lebur yang relatif rendah
menguntungkan untuk pembuatan dispersi padat dengan metode peleburan Price, 1994.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Metode Pembuatan Tablet
Secara umum cara pembuatan tablet adalah dengan metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung Ditjen POM, 1995. Sistem dispersi padat
dengan obat ibuprofen digunakan untuk pengembangan formula tablet. Tablet diformulasi dengan metode cetak langsung karena metode ini lebih mudah dan murah
Lieberman, et al., 1990. Metode cetak langsung juga merupakan pilihan utama untuk membuat tablet dengan kandungan zat aktif yang termolabil dan sensitif
terhadap kelembaban Goel, et al., 2008. Cara ini hanya dilakukan untuk bahan- bahan tertentu saja, yang berbentuk kristalbutir-butir granul yang mempunyai sifat-
sifat yang diperlukan untuk membuat tablet yang baik, dan dapat mengalami peristiwa deformasi plastis pada saat pencetakan. Bahan-bahan ini mempunyai sifat
free-flowing, sehingga memungkinkan untuk dicetak langsung dan mempunyai kohesifitas dan kekompakan yang baik Lachman, et al., 1994. Tablet yang dibuat
cetak langsung mempunyai waktu hancur tablet yang relatif lebih cepat. Bahan tambahan yang digunakan agar tablet cepat hancur adalah bahan penghancur
desintegrant. Menurut Dobetti 2000 beberapa non-effervescent desintegrant yang dapat
digunakan antara lain: a. Amilum dan amilum termodifikasi modified amylum. Kelompok ini meliputi
amilum alamiah seperti amilum jagung dan amilum kentang, amilum cetak langsung seperti starch
1500, amilum termodifikasi seperti carboxymethylstarches dan natrium amilum glikolatsodium starch glokolate dan
turunan amilum seperti amilosa b. Polivinilpirolidon terkait silang cross-linked polyvinyl pyrrolidone.
Universitas Sumatera Utara
c. Selulosa termodifikasi seperti natrium CMC serkait silang cross-linked sodium carboxymethylcellulose
d. Asam alginat dan natrium alginat e. Selulosa mikrokristal microcrystaline cellulose
f. Garam
kopolimer asam metakrilat-divinilbenzene methacrylic
acid- devinylbenzene copolymer salts.
Selulose termodifikasi modified cellulose merupakan bahan yang sangat penting dalam sistem disintegrasi oral karena bahan ini menghasilkan desintegrasi
yang cepat sehingga disebut juga superdesintegrant Goel, et al., 2008. Natrium kroskarmelosa merupakan garam natrium terkait silang dari karboksimetil selulosa,
yang memiliki kapasitas mengembang yang besar serta digunakan pada konsentrasi antara 0,5 – 5,0 Rowe, et al., 2003.
Krospovidon merupakan turunan polivinilpirolidon yang tak larut dalam air, menunjukkan aktivitas kapiler yang tinggi dan meningkatkan kapasitas hidrasi,
dengan kecenderungan yang kecil untuk membentuk gel. Konsentrasi efektifnya dicapai pada 2,0 – 5,0 Rowe, et al., 2003.
2.2 Ibuprofen 2.2.1 Sifat Fisikokimia
Ibuprofen ±-2-p-isobutilfenil asam propionat
dengan rumus molekul C
13
H
18
O
2
dan berat molekul 206,28. Rumus bangun ibuprofen seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara