Dalam Medium Dapar Fosfat pH 5,9 Isotonis Dalam Medium Dapar Fosfat pH 7,2 Pembuatan Dispersi Padat dan Campuran Fisik

digunakan NaOH 0,1 N. Kurva kalibrasi antara jumlah serapan dan konsentrasi dibuat dari data yang diperoleh, lalu dihitung persamaan regresi dan koefisien korelasinya.

3.5.3.2 Dalam Medium Dapar Fosfat pH 5,9 Isotonis

Ditimbang seksama 50 mg ibuprofen dimasukkan ke dalam labu tentukur 250 ml kemudian ditambahkan larutan dapar fosfat pH 5,9 isotonis sampai garis tanda. Dari larutan tersebut di pipet 0,2 ml, 0,4 ml, 0,6 ml, 0,8 ml, 1 ml, 1,2 ml, 1,4 ml, 1,6 ml dan 1,8 ml. Dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, kemudian masing-masing diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 5,9 isotonis sampai garis tanda. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh dari kurva serapan ibuprofen menggunakan spektrofotometer UV dan sebagai blanko digunakan dapar fosfat pH 5,9 isotonis. Kurva kalibrasi antara jumlah serapan dan konsentrasi dibuat dari data yang diperoleh, lalu dihitung persamaan regresi dan koefisien korelasinya.

3.5.3.3 Dalam Medium Dapar Fosfat pH 7,2

Ditimbang seksama 50 mg ibuprofen dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml kemudian ditambahkan larutan dapar fosfat pH 7,2 sampai garis tanda. Dari larutan tersebut di pipet 0,2 ml, 0,3 ml, 0,4 ml, 0,5 ml, 0,6 ml, 0,7 ml dan 0,8 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, kemudian masing-masing diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,2 sampai garis tanda. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh dari kurva serapan ibuprofen menggunakan spektrofotometer UV dan sebagai blanko digunakan dapar fosfat pH 7,2. Kurva kalibrasi antara jumlah serapan dan konsentrasi dibuat dari data yang diperoleh, lalu dihitung persamaan regresi dan koefisien korelasinya. Universitas Sumatera Utara

3.4.3.4 Pembuatan Dispersi Padat dan Campuran Fisik

Sistem dispersi padat dibuat dengan metode peleburan dengan berbagai perbandingan berat ibuprofen dan PEG 6000 adalah 1 : 0,25; 1 : 0,5; 1 : 0,75; 1 : 1; 1 : 1,25 dan 1 : 1,5. Ditimbang masing-masing zat sesuai perbandingan dan masing- masing dilebur diatas penangas air sambil diaduk. Hasil leburan dicampur, didinginkan dan dipadatkan dengan cepat dalam rendaman es dengan pengadukan keras. Setelah memadat, simpan dalam desikator selama 24 jam. Padatan yang dihasilkan diserbukkan dan dilewatkan pada ayakan ukuran 40 mesh. Sebagai pembanding dibuat campuran fisik antara ibuprofen dan PEG 6000 dengan perbandingan 1 : 0,25; 1 : 0,5; 1 : 0,75; 1 : 1; 1 : 1,25 dan 1 : 1,5. Masing-masing bahan dihaluskan, campur dan dihomogenkan selama 10 menit, lalu lewatkan pada ayakan ukuran 40 mesh. 3.5.4 Karakterisasi Serbuk Dispersi Padat 3.5.4.1 Uji perolehan kembali zat aktif dalam sistem dilakukan dengan penetapan kadar zat berkhasiat dalam serbuk dispersi padat dan campuran fisik Ditimbang sejumlah serbuk setara dengan 50 mg ibuprofen dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dilarutkan dengan NaOH 0,1 N dicukupkan sampai garis tanda. Dari larutan tersebut dipipet 11,5 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan ditambahkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda. Selanjutnya diukur secara spektrofotoneter UV pada panjang gelombang maksimum. Dihitung kadar ibuprofen. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV Ibuprofen mengandung tidak kurang dari 97,0 dan tidak lebih dari 103,0 ibuprofen, dihitung terhadap zat anhidrat. Universitas Sumatera Utara

3.5.4.2 Analisa Pola Difraksi Sinar X