4.1.2 Diffrential Thermal Analyzer DTA
Hasil pengujian Differential Thermal Analyzer dari ibuprofen seperti yang ditunjukkan Gambar 4.2a terlihat mempunyai titik lebur pada suhu 90º C, PEG
6000 mempunyai titik lebur 60º C Gambar 4.2b, sedangkan dispersi padat 1: 0,5 dan 1:1 menunjukkan adanya penurunan titik lebur masing-masing pada suhu 53º C
dan 58º C Gambar 4.2c dan 4.2d. Campuran fisik 1 : 0,5 dan 1 : 1 masing-masing menunjukkan titik lebur pada suhu 70º C Gambar 4.2e dan 4.2f. Ternyata dari hasil
pengujian diperoleh dispersi padat 1 : 0,5 mempunyai titik lebur paling rendah yaitu 53º C.
a b
Gambar 4.2 Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
c d
e f
Gambar 4.2 Grafik yang menggambarkan Diffrential Thermal Analyzer dari: a
Ibuprofen b
PEG 6000 c
Dispersi Padat 1 : 0,5 d
Dispersi Padat 1 : 1 e
Campuran Fisik 1 : 0,5 f
Campuran Fisik 1 : 1
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Scanning Elektron Microscopy SEM
Dari hasil pengujian Scanning Elektron Microscopy terhadap ibuprofen, PEG 6000, dispersi padat 1 : 0,5 dan 1 : 1, campuran fisik 1 : 0,5 dan 1 : 1, menunjukkan
dispersi padat mempunyai ukuran partikel lebih kecil dibandingkan campuran fisik, ibuprofen dan PEG 6000. Dari hasil penelitian diperoleh: ibuprofen, PEG 6000, DP
1 : 0,5; DP 1 : 1; CF 1 : 0,5; CF 1 : 1 masing-masing mempunyai ukuran partikel 40 µm, 83 µm, 30 µm, 36 µm , 50 µm, 58 µm seperti yang ditunjukkan Gambar 4.3a,
Gambar 4.3b, Gambar 4.3c, Gambar 4.3d, Gambar 4.3e, dan Gambar 4.3f.
a
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Lanjutan
b
c
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3
Lanjutan
d
e
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Lanjutan
f Gambar 4.3 Ukuran partikel dilihat menggunakan SEM dari:
a Ibuprofen
b PEG 6000
c Dispersi Padat 1 : 0,5
d Dispersi Padat 1 : 1
e Campuran Fisik 1 : 0,5
f Campuran Fisik 1 : 1
4.1.4 Spektra Fourier Transform Infra Merah
Pengujian Spektrum Fourier-Trasnsform Infra Merah dilakukan untuk mengetahui adanya interaksi kimia yang terbentuk antara ibuprofen dan PEG 6000.
Hasil analisa terhadap senyawa ibuprofen ditunjukkan Gambar 4.4a, PEG 6000 Gambar 4.4b, dispersi padat 1 : 0,5 Gambar 4.4c, dispersi padat 1 : 1, Gambar
4.4d, campuran fisik 1 : 0,5 Gambar 4.4e. campuran fisik 1:1 Gambar 4.4f. Spektrum Fourier Trasnsform Infra Merah ibuprofen tetap memperlihatkan puncak
yang spesifik pada setiap sampel yaitu pada panjang gelombang 779, 870, 1185, 1232, 1273, 1721 cm
-
1, sedangkan PEG 6000 memperlihatkan spektrum pada
Universitas Sumatera Utara
panjang gelombang 950, 1100, 2880 cm
-1
. Hal ini menunjukkan tidak adanya interaksi kimia antara ibuprofen dan PEG 6000 pada setiap sampel.
a
b Gambar 4.4 Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
c
d
Gambar 4.4 Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
e
f Gambar 4.4 Grafik Spektrum Fourier-Transform Infra Red dari:
a Ibuprofen
b PEG 6000
c Dispersi Padat 1 : 0,5
d Dispersi Padat 1 : 1
e Campuran Fisik 1 : 0,5
f Campuran Fisik 1 : 1
4.1.5 Uji Perolehan kembali Zat Aktif