dibandingkan kelompok umur ≥ 48 tahun 46,7. Berdasarkan pendidikan, proporsi
responden tertinggi pada responden dengan pendidikan SLTA 51,5 dibandingkan pendidikan SLTP 35,2, SD 8,1, dan PT 5,2. Berdasarkan pekerjaan,
proporsi responden tertinggi pada responden dengan pekerjaan wiraswastaswasta 73,4, dibandingkan pekerjaan lainnya 10, PNSBUMN 9 dan PolriTNI
7,6. Pada Kelurahan Helvetia Timur, proporsi jenis kelamin responden tertinggi
pada jenis kelamin laki-laki 91 dibandingkan jenis kelamin perempuan 9. Berdasarkan kelompok umur, proporsi responden tertinggi pada kelompok umur 48
tahun 53,8 dibandingkan kelompok umur ≥ 48 tahun 46,2. Berdasarkan
pendidikan, proporsi responden tertinggi pada responden dengan pendidikan SLTA 49,1 dibandingkan pendidikan SLTP 34,3, PT 9, dan SD 7,6.
Berdasarkan pekerjaan, proporsi responden tertinggi pada responden dengan pekerjaan wiraswastaswasta 73,4, dibandingkan pekerjaan PNSBUMN 11,9,
pekerjaan lainnya 9 dan PolriTNI 5,7.
4.3 Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan secara tunggal variabel-variabel independen pengaruh pelaksanaan Program Peluk
Asa dalam pemberdayaan masyarakat inisiatif, kelola sumber daya, toleransi variasi, pengorganisasian dan komunikasi dan variabel dependen pengendalian demam
Universitas Sumatera Utara
berdarah dalam bentuk distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian di Kelurahan Helvetia Tengah dan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2012
No. Variabel
Kel. Helvetia Tengah Kel. Helvetia
Timur Jumlah
n Proporsi
Jumlah n
Proporsi
1
Inisiatif
103 107
49 51
86 124
41 59
- Baik - Tidak Baik
2
Kelola Sumber Daya
100 110
47,6 52,4
93 117
44,3 55,7
- Baik - Tidak Baik
3
Toleransi Variasi
101 109
48,1 51,9
94 116
44,8 55,2
- Baik - Tidak Baik
4
Pengorganisasian
104 106
49,5 50,5
86 124
41 59
- Baik - Tidak Baik
5
Komunikasi
101 109
48,1 51,9
80 130
38,1 61,9
- Baik - Tidak Baik
6
Pengendalian DBD PSN
102 108
48,6 51,4
81 129
38,6 61,4
- Baik - Tidak Baik
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat kita ketahui pada variabel inisiatif, di Kelurahan Helvetia Tengah proporsi responden tertinggi pada inisiatif yang tidak
baik yaitu 51 dibandingkan inisiatif yang baik yaitu 49. Di Kelurahan Helvetia Timur proporsi responden tertinggi pada inisiatif yang tidak baik yaitu 59
dibandingkan inisiatif yang baik yaitu 41.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan variabel kelola sumber daya, di Kelurahan Helvetia Tengah proporsi responden tertinggi pada kelola sumber daya yang tidak baik yaitu 52,4
dibandingkan kelola sumber daya yang baik yaitu 47,6. Di Kelurahan Helvetia Timur proporsi responden tertinggi pada kelola sumber daya yang tidak baik yaitu
55,7 dibandingkan kelola sumber daya yang baik yaitu 44,3. Berdasarkan variabel toleransi variasi, di Kelurahan Helvetia Tengah proporsi
responden tertinggi pada toleransi variasi yang tidak baik yaitu 51,9 dibandingkan toleransi variasi yang baik yaitu 48,1. Di Kelurahan Helvetia Timur proporsi
responden tertinggi pada toleransi variasi yang tidak baik yaitu 55,2 dibandingkan toleransi variasi yang baik yaitu 44,8.
Berdasarkan variabel pengorganisasian, di Kelurahan Helvetia Tengah proporsi responden tertinggi pada pengorganisasian yang tidak baik yaitu 50,5
dibandingkan pengorganisasian yang baik yaitu 49,5. Di Kelurahan Helvetia Timur proporsi responden tertinggi pada pengorganisasian yang tidak baik yaitu 59
dibandingkan pengorganisasian yang baik yaitu 41. Berdasarkan variabel komunikasi, di Kelurahan Helvetia Tengah proporsi
responden tertinggi pada komunikasi yang tidak baik yaitu 51,9 dibandingkan komunikasi yang baik yaitu 48,1. Di Kelurahan Helvetia Timur proporsi responden
tertinggi pada komunikasi yang tidak baik yaitu 61,9 dibandingkan komunikasi yang baik yaitu 38,1.
Berdasarkan pada variabel pengendalian DBD PSN, di Kelurahan Helvetia Tengah proporsi responden tertinggi pada pengendalian DBD PSN yang tidak baik
Universitas Sumatera Utara
yaitu 51,4 dibandingkan pengendalian DBD PSN yang baik yaitu 48,6. Di Kelurahan Helvetia Timur proporsi responden tertinggi pada pengendalian DBD
PSN yang tidak baik yaitu 61,4 dibandingkan pengendalian DBD PSN yang baik yaitu 38,6.
Dari hasil pengamatan atau observasi peneliti mengenai jumlah rumah yang diperiksa, jumlah rumah yang ada jentiknya, jumlah tempat penampungan air dan
jumlah tempat penampungan air yang ada jentik nyamuknya diperoleh hasil bahwa angka bebas jentik ABJ di Kelurahan Helvetia Tengah lebih tinggi dibandingkan di
Kelurahan Helvetia Timur, dimana ABJ di Kelurahan Helvetia Tengah adalah 95 dan ABJ di Kelurahan Helvetia Timur adalah 80.
4.4 Analisis Bivariat