Analisis Kuesioner Analisis ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Kuesioner

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner didapatkan 20 variabel yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa terhadap pelayanan jasa pendidikan. Keseluruhan dari 20 variabel pelayanan tersebut dikelompokkan ke dalam lima dimensi kualitas pelayanan jasa servqual, yakni tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty Valerie A Zeithaml,dkk.,1990. Penyebaran kuesioner menghasilkan beberapa hal yang berguna bagi pihak perguruan tinggi di antaranya: 1. Dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan mahasiswa terhadap jasa pelayanan pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 2. Dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa menilai kualitas tingkat pelayanan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Kuesioner yang telah disebarkan untuk lebih lanjut maka dapat dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan validitas data persepsi dan harapan pelanggan diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel yakni 0,1241. Hal ini berarti bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan tidak perlu diganti. Dari hasil perhitungan reliabilitas data persepsi dan harapan pelanggan juga didapatkan hasil yang reliabel masing-masing 0,60788 dan 0,70336. Hal ini dilihat dari nilai Universitas Sumatera Utara koefisiennya yang lebih besar dari nilai batas koefisien reliabel untuk penilaian reliabilitas kuesioner yakni sebesar 0,60 17 Hal ini berarti bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner telah layak digunakan dan diolah lebih lanjut. .

6.2. Analisis

Servqual Hasil pengolahan data menunjukkan gambaran mengenai kepuasan dan kebutuhan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Dan juga dapat diketahui kesenjangan gap antara pelayanan yang telah diberikan pihak perguruan tinggi dengan persepsi pelayanan yang diterima oleh mahasiswa. Pelayanan dikatakan sudah memenuhi keinginan pelanggan jika gap bernilai positif, dan belum memenuhi keinginan pelanggan jika gap bernilai negatif 18 Nilai-nilai gap secara keseluruhan masih bernilai negatif, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel pelayanan belum dapat memenuhi harapan mahasiswa dan untuk itu, masih diperlukan tindakan perbaikan dari pihak manajemen untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen. . 19 17 Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Zhang Yu 2003 dalam penelitiannya terhadap institusi distance learning, menemukan bahwa variabel “course material” memiliki gap terbesar yakni -1,41 yang berarti merupakan variabel terlemah dan perlu segera diperbaiki. Penerbit Universitas Dipenogoro. Hlm. 133. 18 Kotler, Philip. 1988. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control. Prentice Hall. New Jersey 19 Zhang Yu. Analyzing Service Quality Via QFD and Servqual: Applications in Accommodation Services and Distance Learning. National University of Singapore. Singapore. 2003. p.87 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan gap, didapatkan bahwa gap terbesar -0,776 yaitu variabel “kurikulum yang sesuai dengan standar nasional”. Hal ini berarti berdasarkan persepsi mahasiswa, kurikulum yang ada selama ini masih dianggap kurang dan belum dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhankeinginan mahasiswa. Perbandingan antara tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pelayanan jasa pendidikan perguruan tinggi selama ini dapat dilihat pada Gambar 6.1. Gambar 6.1. Kesenjangan Gap antara Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan Pelayanan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kinerja pelayanan yang diberikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan secara keseluruhan belum memenuhi harapan mahasiswa sehingga terjadi kesenjangan. -2,0000 -1,0000 0,0000 1,0000 2,0000 3,0000 4,0000 5,0000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KINERJA HARAPAN GAP Universitas Sumatera Utara

6.3. Analisis Matriks

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (STUDI KASUS PADA STASIUN GUBENG SURABAYA).

7 8 95

I035-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI SMA XYZ

0 5 6

USAHA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UKRIDA DENGAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

0 0 14

Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan dengan Menggunakan Metode Servqual dan Quality Function Deployment di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

0 0 23

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 16

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (STUDI KASUS PADA STASIUN GUBENG SURABAYA)

0 0 16